Part 24

823 78 0
                                    

Nari merentangkan kedua tangannya ke atas. Ia membuka matanya perlahan. Gadis itu melihat suasana ruangan yang tampak asing. Ia baru sadar bahwa dirinya sedang berada di dorm Seventeen.

Nari langsung terduduk. Ia mencari-cari ponsel di samping bantalnya. Ia terbelalak kaget karena sudah hampir tiga jam ia tidur. Pandangannya menyadari bahwa ia tertidur masih dengan memakai baby carrier di bahunya. Ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dahinya berkenyit bingung. Perasaan tadi ia tidak memakai selimut sebelum tidur.

Nari terhenyak. Donghae! Dimana anak itu?! Nari bangkit berdiri. Ia meneliti tiap sudut kamar Jeonghan. Nihil, ia tidak menemukan Donghae dimanapun. Hatinya berdegup kencang, air matanya merembes keluar. Ia panik. Bagaimana kalau Donghae pergi keluar sendiri? Nari mengutuki keteledorannya. Ia kan ditugaskan untuk menjaga anak itu, bagaimana ia bisa lalai?

Nari keluar kamar dengan panik. Ia mendengar ramai suara para cowok dari ruang tengah di bawah sana. Setengah berlari, Nari menuruni tangga. Siapa tahu mereka mengetahui keberadaan Donghae.

Wonwoo yang pertama kali menyadari kehadiran Nari. Ia melihat gadis itu hanya berdiri mematung di anak tangga terbawah.

"Noona sudah bangun?" Sapa Wonwoo. Pria itu mengikuti arah pandang Nari. "Ah, mencari Donghae rupanya."

Mendengar nama Nari di sebut, Jeonghan bereaksi. Pria itu melihat Nari yang hanya mampu berdiri terpaku sembari memandangi dari jauh. Dadanya naik turun dan terlihat kesulitan mengatur napas. Rambutnya bahkan masih berantakan khas orang sehabis bangun tidur. Pasti gadis itu saking paniknya Donghae menghilang jadi tidak sempat memperhatikan penampilan.

Jeonghan bangkit menghampiri Nari. "Kau pasti panik mencari Donghae ya?" Jeonghan tidak mampu menahan tawa ketika melihat ekspresi lucu Nari dari dekat.

Nari menoleh ke arah Jeonghan. "Sedari tadi kau selalu bersamanya kan?"

Jeonghan mengangguk kecil. "Tenang saja. Aku sudah bilang kalau aku tidak terlalu buruk dalam hal mengurus bayi."

Nari kembali melirik ke arah Donghae yang kini sedang berada di pelukan Mingyu melalui bahu Jeonghan. "Untunglah," ucap Nari lirih nyaris tak terdengar.

Sebelah tangan Jeonghan menarik ikat rambut Nari hingga rambut lurus sebahu gadis itu jatuh terurai. Dengan jemarinya Jeonghan merapikan rambut sahabat kecilnya. Ia jadi ingat, sedari kecil dirinya sudah terbiasa mengatasi keteledoran yang dibuat gadis itu. Nari yang belum sepenuhnya terbangun dan masih panik karena Donghae, tidak bereaksi dengan perlakuan sahabatnya. Kalau ia sadar, mungkin gadis itu sudah menjauh dari Jeonghan dengan radius minimal lima meter.

"Kau belum makan dari siang kan? Sekarang sudah pukul dua. Makanlah dulu. Aku sudah membeli jajangmyun untukmu," kata Jeonghan lagi.

"Tapi... Donghae?" Nari tampak enggan meninggalkan bayi cowok yang menjadi tanggungjawabnya itu.

"Biar kami yang mengurusnya, Noona," kata Seungkwan ikut menenangkan Nari. "Lihat, Donghae sedang asyik bermain dengan Mingyu."

Nari mengangguk. Ia sedikit lega setelah melihat bayi itu tertawa. Donghae tampak nyaman dengan orang-orang yang baru ditemuinya.

"Baiklah," kata Nari menyerah. "Tolong jaga dia sebentar ya."

---

Jeonghan duduk di hadapan Nari. Ia melihat gadis itu makan dengan tenang. Jeonghan menyesap jus jeruknya perlahan. Walaupun jarak antara dapur dengan ruang keluarga tidak terlalu dekat, mereka berdua mampu mendengar suara member Seventeen memekik gemas dengan tingkah laku Donghae. Hal itu pulalah yang membuat Nari merasa tenang.

[SVT FF Series] You're My Last DestinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang