MDF 46 - Jumpa Pt.2

1K 158 9
                                    

Daniel puas sekali melihat raut wajah emosi dari si Kim dan Jeon. Senang sekali melihat rahang mereka yang mengeras dan kobaran api ingin menyerang dari keduanya. Yoongi yang di tengah, merasa tidak mengerti tetapi terlihat juga lebih waspada. Tahu sendiri bagaimana Jungkook dan Taehyung sangat tidak suka dengan sosok Daniel setelah Yoongi mengadu bahwa si atasan kurang ajar yang suka menggodanya itu genit tapi baik.

Daniel tersenyum kecil, sebelum menunduk sebentar. Ia tertawa diam – diam, lalu kembali mendongak dan mengulurkan tangan guna berkenalan. "Senang rasanya punya Yoongi di perusahaan kami. Yoongi benar – benar bagus dalam bekerja" ia melirik tangannya yang belum diraih oleh salah satu dari mereka. Lantas menurunkan kembali tanpa masalah.

Tangan Jungkook dan Taehyung mengepal, menahan rasa ingin menonjok lantaran masih ada Yoongi disini. Si mungil kepemilikan mereka itu tidak tahu, benar – benar tidak tahu bahwa Taehyung dan Jungkook sungguh ingin meratakan Daniel dengan tanah. Langsung menghajar dan memaki karena dengan otak udangnya berani menjadi pelakor dalam rumah tangga adem mereka.

"Yoongi gue emang pinter, nggak usah diomongin lagi" Jungkook menggeram rendah, berusaha menahan diri lantaran tangannya kebas ingin mendorong Daniel enyah. "Yang nggak pinter itu elu yang udah berani genit sama istri orang" Taehyung ikut menyahut, maju selangkah dan mendaratkan tangan di bahu Daniel, mencengkram kuat – kuat. Hampir membuat Daniel meringis sebelum akhirnya Yoongi menarik Daniel untuk mundur, menjauh dari kedua yang terlihat berbahaya sekali.

"udah ah, udah. Nanti terlambat lagi kerjanya kalian. Lagian bos aku juga banyak kerjaan didalem" Yoongi menengahi, membuat jengkel Jungkook dan Taehyung yang benar – benar ingin melarang Yoongi untuk kerja hari ini. "Lagian bapak juga ngapain lagi dateng kesini. Kenapa nggak kedalam langsung sih, repot tau nggak?!" Yoongi membentak-, sedikit. Membuat Daniel gemas sekali ingin mencubit. Tapi tatapan berapi dari kedua suami Yoongi membuatnya menahan diri, menghindari kecelakaan yang akan terjadi di pagi hari bahagianya ini.

"Iya kan saya cuma mau nemuin sekre saya" Daniel senyum manis, membuat Yoongi jengah setengah mati.

"Yoongi!"

Taehyung memanggil, pas sekali saat Jungkook menarik tangan si mungil untuk mendekat, membiarkan Daniel yang berdiri agak jauh melihat. Daniel dapat membaca pergerakan bibir tanpa suara dari Jungkook, tertawa kecil dalam hati karena benar – benar merasa begitu tertantang.

Salah satu dari banyaknya alasan pelakor yang hidup disana – sini. Tantangan merebut laki orang itu benar – benar seru/g

Yoongi meringis pada Jungkook dan Taehyung, menndekap keduanya bersamaan lantas membisikkan kata penenang, ingin meredakan emosi keduanya. Padahal, Yoongi hanya tidak tau bagaimana emosi itu bahkan bisa membuat orang sekarat.

"Udah pa, Dad, kan Yoongi bilang bisa jaga diri sendiri. Yoongi nggak bakalan kok terpengaruh sama pak Daniel. Lagian kan cintanya Yoongi itu udah buat kalian. Pak Daniel cuma main – main doang kok"

Lagi Yoongi mengingatkan, berharap keduanya memahami. Sengaja memanggil diri sendiri pakai nama, agar Jungkook dan Taehyung luluh.

"Ma.. tapi aku nggak suka"

"Aku sebenarnya pengen narik kamu pulang sekarang juga, bunda"

Yoongi berdecak, menggeleng. Rasa kesal menghampiri. "Apaan sih? Kok nggak percaya sama aku?" Jungkook dan Taehyuing berdecih, diam – diam menghunuskan tatapan tajam pada Daniel yang sama sekali tidak merasa bersalah.

Jimin yang baru saja keluar dari mobilnya tercengang bukan main mendapati keadaan di depannya. Ia tergagap sebelum akhirnya berlari untuk mendatangi kumpulan itu.

"Loh kok kalian disini?!" lebih untuk Jungkook dan Taehyung. Yang ditanya buru – buru mengalihkan atensi pada Jimin, menatap tajam seolah minta penjelasan dari apa yang terjadi. Terlebih Jimin sama sekali belum buka suara untuk bercerita, padahal mereka sudah mendesak. "Jim, mana yang katanya mau cerita ke kita?" Taehyung beralih pada Jimin, memberi sebuah peringatan yang membuat Jimin mundur satu langkah kebelakang. "Jim, ini tentang dia kan? Tentang bos kalian?" Jungkook ikut maju, membuat Jimin lagi – lagi melangkah mundur sebelum meneguk ludahnya serat, kentara takut sekali. Kilas dimana dirinya kena oleh mereka kembali lagi. Dirinya bergetar seraya berusaha tersenyum sebaik mungkin.

"i-itu--,"

"Tae, bawa pak Daniel keatas, gue mau ngomong bentar lagi sama mereka" Yoongi yang sadar ada sesuatu, meski dirinya tidak tahu meminta Jimin untuk menghilangkan Daniel dari sini. Dan Jimin tanpa perintah lagi langsung berlari menuju Daniel dn mendorong tubuh atasannya itu untuk segera pergi. "Lain kali ya bro, gue ada urusan hahaha" Jimin tertawa, memekik seraya melambai dengan Daniel yang berusaha melepas diri dari Jimin.

"Yoong—"

Cup

Cup

"Udah nggak usah ngomong lagi. Percaya sama aku. Jangan gini lagi"

Yoongi mengecup bibir keduanya, persetan ini di lingkungan kantor, yang terpenting meredam api keduanya dulu. Jungkook dan Taehyung mendesah gusar. Sebelum menyerah tatkala Yoongi mendorong mereka masuk kedalam mobil.

"Kim Taehyung! Jeon Jungkook!"

Mereka mengerjap kemudian terkejut kala Yoongi menatap mereka dengan tatapan tegas. Begotu tegas seolah mengatakan bahwa dirinya benar – benar dapat dipercaya.

"Bisa kan, percaya sama aku?"

"Tapi ini tentang Daniel"

Yoongi menggeleng saat Jungkook menyela. Membuat Yoongi menepuk kepala Jungkook agak keras, berusaha menyadarkan.

"Daniel atau siapapun, nggak penting. Yang penting kunci hati aku tuh udah sama kalian. Jangan takut, aku bukan orang yang mudah goyah kok. Inget banget ada Taeha dan Jungyoon, itu cukup kan buat pembuktian seberapa cintanya aku sama kalian?"

Yoongi tersenyum manis. Kemudian mengelus kepala Jungkook dan Taehyung bergantian.

"Aku nggak mau denger apapun lagi tentang ini. pokoknya kalian hati – hati, aku nggak mau ada yang sakit atau apapun, ya?"

Yang akhirnya membuat Jungkook dan Taehyung hanya bisa menghela napas, mengangguk dan mengulas senyum kecil.







.....









"Pak! Bapak gila?!"

Daniel terbahak saat Jimin mengumpat padanya. Menggeleng kepala karena menyadari tingkah karyawannya ini bisa sebegitu pada atasan. Hebat sekali, seolah mereka teman saja dibuatnya. "Saya nggak gila jim. Kalau saya gila saya nggak bakal jadi bos kamu"

Daniel melenggang memasuki ruang kerjanya. Jimin mengekor, masih dalam mode tak percaya dan marah. Kesal lebih tepatnya karena bapak yang satu ini nggak tau diri sama sekali. Bego memang. Pengen dirukiyah sepertinya. Supaya setan pelakor di dalam sana enyah. "Pak, astaga nggak ngerti lagi deh gue sama elu!"

Hilang sudah aksen sopannya jimin. Bodo amat lah, kalau sekarang. Bapak yang satu ini memang tidak ada pantas – pantasnya untuk dihargai sekali. "Apaan sih kamu Jim. Saya nggak ngebolehin kamu ngomong nggak sopan sama saya ya. Ini jam kerja loh. Mau kamu kena SP 1?"

Daniel menyadar di kursi kebesarannya. Menatap Jimin yang sudah terdiam, lupa kalau kemarin itu diluar jam kerja.

"Ah, sialan ya. Maaf pak, jangan SP 1 deh. Karir saya masih panjang disini pak. Saya kan mau dapat promosi jadi GM kan pak? Walau cuma kena SP 1 nanti saya lengser. Kalah dari si Jisung"

Jimin misuh. Disatu sisi ingin melempar keluar jendela si Daniel, di satu sisi ingin mempertahankan kinerjanya. Masalahnya, cari kerja itu sulit bor! "makanya sopan sedikit. Saya loh yang berpengaruh ngasih poin kamu pantes jadi GM apa nggak. Udah ah, sekarang kamu mending keluar aja, saya mau kerja"

Jimin menghela napas. Kemudian keluar dengan membanting pintu keras – keras. Membuat bunyi berdebum memekak telinga dan bentakan dari Jisung, rival- nya untuk naik ke pangkat GM

Daniel menghela napas, berbalik menatap jendela dimana bisa melihat Yoongi yang sedang melambai kecil pada mobil yang beranjak. Senyumnya terangkat sedikit, lalu helaan napas berat terdengar di ruangan kedap suara itu.

"Gue cuma butuh satu kesempatan. Satu kesempatan buat ngambil hatinya Yoongi"

Lantas peringatan Jungkook terlintas dalam kepalanya.


"Gue nggak bakal tinggal diem. Lu bakal tinggal nama sebentar lagi"


"Yah, Jungkook-ssi, Taehyung-ssi.. kalau gue dapat kesempatan itu, gue bakal mukul mundur lu berdua sebelum bisa nyentuh gue"

















.....
Hmm, makin lama dah dramanya yaallah :")
Pengen nyakitin Kooktae :)
private soon

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang