MDF 91

984 195 54
                                    

"Yoon.."

Jungkook mendesah lirih, menatap bagaimana Yoongi menyeret Daniel dibantu dengan pengunjung pantai yang lainnya. terlihat jelas khawatir. dia bahkan tidak merasakan bagaimana darahnya masih terus mengalir dari hidungnya yang patah, dan kepalanya yang mendadak pusing. Taehyung pun sama, kepalanya yang terbentur terasa sakit sekali. belum lagi mereka sama sekali tidak beristirahat dari kemarin. Taehyung lebih kelelahan, jelas. karena anak itu melakukan perjalanan jauh sekali dari Namyangju ke Mokpo dan beralih ke busan sambil membawa emosi. dia bahkan hampir tumbang, saat sadar bahwa bahunya remuk, kemungkinan tulang disana bergeser atau apapun. bersyukur kepalanya hanya terbentur, tidak terluka.

"Kook.. Astaga!"

Taehyung cepat - cepat menahan tubuh Jungkook yang rubuh. tubuhnya diselimuti keringat dingin, mungkin karena anak itu kehilangan darah. ia sedikit panik, tapi tubuhnya tidak mampu untuk mengangkat Jungkook. tenaganya habis, diserap oleh emosinya belakangan. sekuat mungkin mencoba untuk terjaga, karena demi apapun dirinya goyah saat ini.

"nggak papa Tae, gue baik - baik aja kok" Jungkook bergerak dengan lemah, memaparkan dirinya diatas pasir. lemah sekali, bahkan rasanya tidak dapat merasakan apa - apa. Jungkook mendapatkan pelatihan terkeras selama di karantina, setiap polisi selalu mendapatkan fisik dan mental yang keras, Taehyung bahkan cemas memikirkan Jungkook belum makan apapun.

dan astaga, mereka bahkan belum mengonsumsi apapun selama diperjalanan. Taehyung lebih lagi, tapi dia hanya tidak tahu bahwa dirinya akan tumbang sebentar lagi. "Lu pucat Tae" Jungkook melirik dengan lemah, sialnya di pantai hanya ada segelintir orang. semuanya masih terlampau sepi untuk Taehyung meminta bantuan. Jadi dia hanya mendesah. mendudukkan diri di samping Jungkook yang terbaring. "Lu lebih pucat dari gue, bego" Taehyung berdecak, membantu menghentikan pendarahan Jungkook dengan merobek baju kausnya yang untungnya mudah sekali.

"Makasih"

Jungkook mendesah, menatap langit yang masih biru dengan hatinya yang nyeri. dia baru saja mau bersuara sebelum dua buah suara tangisan yang semakin mendekat mengejutkan mereka.

"PAPA HIKS PAPAAAAA"

"DADDYY HUEEEE"



Jungyoon dan Taeha. serta Jihoon, Soonyoung, Namjoon dan Seokjin dibelakangnya. dua anak itu langsung berlari, menubruk tubuh Jungkook dan Taehyung dengan kekuatan kecilnya. benar - benar menangis melihat ayahnya berantakkan dengan luka dimana - mana dan juga darah.

"J-jungie.. Taeie" Jungkook berusaha bangkit, tapi ditahan oleh tubuh Jungyoon yang meringkuk diatas dadanya Jungkook. begitu pula Taehyung, dia hanya bisa merengkuh tubuh kecil Taeha yang terus saja berusaha memeluknya, menangis dan meraung. beberapa bagian tubuhnya yang luka ditekan, dan itu membuat kepalanya merasa pusing, titik - titik sakitnya menjadi sebuah nyeri yang berkumpul menjadi satu, membuat keduanya mengerang sakit.

"Astaga! kalian berdua kelahi disini hah?! dimana Yoongi?!"

Seokjin sudah lebih dulu menjerit, berusaha membantu Jungkook untuk berdiri, dibantu dengan Namjoon yang benar - benar kalang kabut berusaha menarik Jungyoon dari Jungkook yang sudah pucat. "yaampun bang Tae, bang kuk.kita harus kerumah sakit sekarang! Soon bantu gue" Jihoon kelabakan untuk menarik Taeha dan membawa tubuh Taehyung yang lebih besar darinya.

"Tolong Jungkook dulu, dia pendarahan" taehyung yang pucat hanya bisa menggumam, menunjuk Jungkook yang sudah diangkat dengan hati - hati oleh Namjoon. Jungyoon meraung di pelukannya. 

"Taeha jangan nangis ya sayang, Daddy nggak apa - apa kok" Taehyung coba membuat senyuman lebar, tapi apa daya, dia hanya bisa meringis karena tubuhnya masih belum bisa menerima gerakan yang berlebih. Soonyoung mengusap wajah kasar. "Astaga.. ini kenapa? dimana bang Yoongi? dimana si Daniel?!" nada suaranya marah mencoba membantu Jihoon dengan Taeha di pelukannya yang masih meraung. mencoba menggapai daddynya.

"Yoongi pergi sama Daniel.. kerumah sakit"

"Dan kalian berdua ditinggal? gitu aja disini dengan luka sebanyak ini?! BANG YOONGI BEGO BANGET ANJING!"

Jihoon memekik, membuat Namjoon dan Seokjin menoleh dengan kaget, jugua Jungyoon yang semakin brutal untuk meraih Jungkook yang hampir tumbang. "Yaampun Ji.. udah, jangan ngumpat dulu. sana bantuin Jungkook. udah gue bilang gue baik aja, dia pendarahan"

Taehyung menghela napas, berusaha berdiri dengan kedua kakinya, tapi gagal. dia oleng dan tumbang. napasnya tercekat.

dia belum istirahat selama dua hari penuh.

dan bahkan belum mengisi makanan untuk perutnya.

"BANGSAT! ELU JUGA BUTUH BANG TAE!" Soonyoung kalang kabut. memberikan Taeha kepada Jihoon dan meraih tubuh Taehyung yang tumbang. Jungkook meringis, tapi kemudian kepalanya pusing. sebelum kedua orang itu benar- benar tidak sadarkan diri, Jungyoon memekik dengan keras, membuat keempatnya kaget dengan apa yang dikatakan Jungyoon.

begitupula dengan keempat orang dewasa lainnya.





"JUNGIE BENCI BUNDA! JUNGIE BENCI BUNDA YANG UDAH NINGGALIN PAPA SAMA DADDY! JUNGIE BENCI BUNDAAAAAAA!!!"











....

Oke fix
Choco nangis :")

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang