MDF 99 - Alasan Yoongi Pt.1

1.1K 191 23
                                    

"Bang elu nggak ke sini?! elu dimana? masih di tempat Daniel? seriusan bang! jangan ngecewain yang lain. jangan ngecewain gue bang!"

Yoongi menghela napas pelan. ia membiarkan Soonyoung panik dari sebrang panggilan. dia hanya sedang berjalan, terlalu cepat hingga hampir tersandung. tetapi kembali, dia mendapatkan sedikit tekad untuk menemukan yang lainnya.

"Bang! sumpah, elu beneran nggak kesini? elu nggak mau ngeliat bang Jungkook sama bang Taehyung?! Bang elu udah janji bakal nyelesaiin semuanya. elu nggak mau rumah tangga elu hancur kan bang?"

Yoongi menghela napas pelan. kemudian berhenti saat mendapati objek di depannya yang sedang duduk di salah satu kursi kafe. berbisik pelan pada hatinya untuk sedikit tenang. "Soon.. gue butuh waktu. sebentar aja. gue bakalan kesana, gue janji" ia bersuara, menjawab panggilan Sonyoung yang terlihat benar - benar gelisah. "gue nggak sama Daniel. percaya sama gue.. gue cuma mau ngumpulin sedikit keberanian buat ketemu sama mereka. mereka pasti kecewa kan sama gue? gue sadar dan gue beneran butuh waktu buat ketemu"

Yoongi paham, ini hanya akan memperpanjang masalah saja. dia khawatir, setengah mati malahan saat mendengar dari Jihoon bahwa keadaan suaminya juga terlampau buruk. tapi dia juga tidak bisa jika datang tanpa persiapan. dia takut dia tidak bisa mengatakan segala hal dengan benar , dan kemudian berakhir dengan hal - hal yang buruk. rumah tangganya penting, oke? dia juga harus untuk menyelesaikan semuanya, setidaknya biarkan dia memulai tahap kedua setelah berbicara dengan Daniel.

yaitu menemui Jihoon dan anak - anaknya.

dia hanya harus untuk berbicara dengan baik - baik dan meminta Jihoon untuk paham dengan semuanya. dia hanya ingin bisa bernapas lebih lega. juga.. percakapannya dengan Daniel menyita semua pikirannya. itu kabur dan membuatnya pusing. dia hanya.. kecewa.

kecewa dengan Daniel dan dirinya sendiri.

"Bang seriusan, bang? gue cuma berharap yang terbaik buat rumah tangga abang. abang nggak bisa gitu aja--,"

"Soon, percaya sama gue oke?"

Yoongi menunggu untuk balasan, yang kemudian hanya dengusan berat sebelum gumaman dan kemudian sambungan terputus tanpa basa - basi salam penutup. Yoongi mengusap wajahnya. sebelum meletakkan kembali ponsel ke dalam sakunya. omong - omong soal ponsel, itu dibawakan Jihoon padanya, tetapi Namjoon yang memberikan karena Jihoon terlampau marah padanya. benar - benar marah. Yoongi bahkan tidak melewatkan seberapa banyak pesan masuk dan notifikasi yang ada di ponselnya. dia hanya-, menyesal?

jadi untuk semua ini, dia harus menyelesaikannya. Yoongi hanya harus menyelesaikan semuanya untuk memulai sebuah hubungan yang sudah dia hancurkan dengan keegoisannya sendiri.

"..Ji-,"

Yoongi bersuara dengan lemah. walau begitu cukup untuk mengejutkan pemuda mungil itu yang sedang menunggu. wajahnya yang terkejut berganti dengan wajah kekecewaan dan marah. Yoongi paham, karena dia merasa begitu untuk dirinya sendiri. 

"Ngapain elu disini? nggak nemenin boss elu?"

Yoongi meringis, Jihoon masih terlampau kasar. bhkan tidak mau melihat wajahnya. anak itu menoleh kearah Namjoon yang sibuk membelikan beberapa makanan untuk Taeha dan Jungyoon yang sedang tertawa. Yoongi merasa terlempar batu, benar - benar sesak melihat bagaimana kedua anaknya. dia merasa bersalah. benar- benar bersalah.

"Ji, gue mau bicara sama elu" Yoongi menahan suaranya agar dia bisa melakukannya dengan baik tanpa terdengar begitu menyedihkan. tapi nyatanya dia tidak bisa. "Gue beneran nggak ngelakuin apapun dengan Daniel. gue beneran punya alasan sendiri kenapa gue milih buat bantuin dia daripada Jungkook dan Taehyung. percaya sama gue Ji. gue udah kehilangan kepercayaan dari banyak orang, dan elu satu - satunya yang gue harapin buat bisa percaya sama gue, seenggaknya-, karena gue abang elu dan elu adik gue satu - satunya yang benar - benar gue peduliin"

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang