MDF 89 - Ulasan Masa lalu

920 173 25
                                    

Jungkook masih ingat sekali bagaimana mereka berakhir di ujung tebing, dekat dengan tepi jurang, dimana jika salah langkah sedikit saja mereka bisa berakhir mati di telan arus laut dan karang - karang tajam yang menanti dibawah sana. tapi apa peduli mereka ketika hal yang harus mereka jaga akan direnggut dari mereka. tidak akan dibiarkan, Jungkook tidak akan melepas Yoongi-, sang penyelamat hidupnya, seseorang yang memberi harapan untuk dia hidup dan memberinya rasa aman. seseorang yang sudah memperkenalkannya dengan sebuah keluarga dimana dia bisa bernaung dan melepas semua hal kotor yang pernah dia lakukan.

begitupula Taehyung. sejak kapan dia akan melepas apa yang telah dianggapnya spesial dan merupakan prioritas hidup? Yoongi adalah sumber kehidupannya setelah menyelamatkan dia dari amukan sang ayah. Yoongilah sinar kehidupannya jika dia bisa berpuitis ria. bagaimanapun, Yoongi adalah semua yang dia butuhkan untuk hidup, dan dia tidak akan melepasnya untuk siapapun, termasuk orang yang akan berakhir didepaknya ke dalam jurang.

untuk mendapatkan sesuatu, dia harus melakukan hal yang kejam yang pernah ada. terkadang hidup memang tidak selamanya adil.

"Letakin senjata. elu banci banget sih bawa senjata"

Taehyung tertawa keras. ia melempar tongkat baseball yang dibawanya, jauh, hampir jatuh dari pinggiran tebing. ia berdecih, bangkit dari tempatnya bersandar saat menatap Jungkook dengan pakaian yang tida beda jauh dari dia.

Taehyung itu salah satu mantan yakuza, paling berpengaruh. tapi untuk ini dia tidak akan membawa siapapun untuk terlibat. begitupula Jungkook, dia itu mantan preman. udah sering adu bacok sama siapun yang berani menyenggol. sudah sering mendapat luka, bahkan dia bisa lihat bekas jahitan di bawah tulang selangka Jungkook. bukan berarti Taehyung juga tidak pernah kena luka jahit atau bakar, jika melihat punggungnya, mereka pasti tahu sudah berapa banyak sang yakuza ini bertarung menghadapi kematian.

"yakin lu nggak mau pake senjata sama gue? itu yang di kantong apa? nggak ada senjata tajam. kita udah janji bakal main bersih hari ini, kan?" Taehyung mengangkat kedua alisnya, menyeringai. Jungkook berdecih, tertawa mengejek saat ia merogoh saku celananya. ada satu pisau kecil dan sebilah logam tajam yang segera dia buang jauh - jauh. "Gue cuma jaga - jaga aja. dan bener kan? elu bawa senjata juga" Senyumnya lebar, sebelum meregangkan otot tangannya. rambutnya disisr kebelakang, menjaga pandangan matanya tetap lurus pada saingannya.

"Cih. gue bahkan nggak bawa benda tajam" 

kedua bahu Taehyung terangkat dan kemudian ikut meregang tubuh. berjalan menuju tengah tanah luas dan menanti Jungkook yang menyeringai.

"Yah gue nggak punya tongkat berat atau apapun selain dua benda itu yang masih gue simpan sampai sekarang." Jungkook melangkah maju menyingsing lengan bajunya dan siap untuk bertempur. "Tapi gue mau ngomong bentar sama lu sebelum elu mati di tangan gue"

Taehyung berdecih, tertawa keras - keras seraya menepuk bahu Jungkook. yang kemudian di tepis dengan cepat oleh sang empu.

"Lu yang bakal mati ditangan gue, sialan. nggak ada yang boleh ngambil Yoongi dari gue. nggak sama sekali sekalipun gue bakalan ngebunuh elu" jari telunjuknya menekan dada Jungkook keras - keras, yang kemudian terpelintir karena Jungkook mencengkeramnya dan menekuk jarinya berlawanan arah, meringis sedikit, dia mengumpat, menjauh setelah berhasil menarik kembali jarinya.

"Yoongi itu.." Jungkook menelan ludah, sebelum menghela napas berat. tatapannya menajam pada Taehyung. "Segalanya buat gue. dia orang yang bisa buat gue bertahan hidup disini. jadi, jangan salahin gue, kalau gue bakalan ngelakuin apa aja biar bisa dapatin dia"

Taehyung mendengus, mengusak rambutnya dengan sombong. raut wajahnya melunak sejenak saat ia mengingat wajah Yoongi yang panik saat mereka pertama bertemu. "Lu nggak tau apa - apa. dia juga segalanya buat gue, jadi apapun yang lu bilang, gue nggak bakalan mundur buat ngelepas Yoongi. nggak sampai lu nyerah dan Yoongi sepenuhnya buat gue."

"Lu bukan anak yang diharapin buat hidup di dunia ini"

Jungkook meludah dan kemarahan Taehyung meningkat. "Lu juga nggak pantas hidup di dunia karena elu kotor. Lu nggak pantas dapatin Yoongi, sampah!!"

"SIALAN!"

Satu pukulan nyarih mengenai matanya. Taehyung menghindar, kemudian memberi tinjuan lagi kearah Jungkook. menepis semua terjangan yang datang, berguling saat Jungkook berhasil menendang sudu perutnya, kemudian menarik anak itu untuk terjatuh juga. gigirnya bergemeletuk, mengerit, saat dia berhasil memelintir tangan Jungkook. anak itu meringis, mengumpat dan kemudian menendang kepalanya dengan keras, berbalik saling menjatuhkan, bahkan lilitan tangan di leher menjadi yang paling sulit untuk dihindarkan.

"JAUH! JAUHIN MILIK GUE!"

Jungkook menggeram, membabibuta menendang Taehyung yang terbentur ditanah. Taehyung menggeram, menarik kakinya dengan cengkeraman kuat sebelum membanting tubuh besar Jungkook ke sebelahnya, berguling, memukul kepala dan menghentakkan leher Jungkook, membuat sedikitnya pernapasan Jungkook bermasalah. "LU YANG NGEJUH! LU YANG MATI! GUE GABAKALAN NGELEPASIN APA YANG GUE PUNYA! GABAKALAN NGELEPASIN BUAT SIAPAPUN TERMASUK ELU! TERMASUK SAMPAH KEK ELU!" Jungkook mengerang saat Taehyung berhasil menekan telak rusuknya, membuatnya yakin itu tergeser. meringis, ia dengan beringas menggigit bahu Taehyung saat ia berusaha bangkit. keadaan berbalik lagi dan Jungkook beringas menghajar wajah Taehyung. membuagt bunyi retakan di tulang hidung yang lain.

"JAUHIN YOONGI KALAU NGGAK LU BAKAL MATI DI TANGAN GUE!!"

Matanya menggelap, menekan tubuh pemuda dibawahnya yang hidungnya hampir patah. menahan cengkeraman di kedua pergelangan tangannya. mata saling memandang dengan satu pandangan lurus dan tajam.

"Lu yang jauhin Yoongi, Bajingan!"

Dhuak!

Jungkook  mengerang saat kaki berhasil menendang kepalanya, berputar mengubah posisi, menarik tangannya kebelakang, hampir mematahkan. yang bahkan lengan Jungkook  membiru, menggelegak untuk melepaskan.

"LU YANG JAUHIN YOONGI! MATI LU DITANGAN GUE, JEON BEDEBAH!"

"ANJING! ELU YANG MATI DI TANGAN GUE KALAU LU NGGAK NGEJAUHIN MILIK GUE, KIM BANGSAT!"

Jungkook mengerang, mendorong jauh tubuh Taehyung. menyeka beberapa darah yang bahkan ada dimana - mana. dia tidak bisa melihat begitu banyak luka, tidak bisa menghitung dimana titik pendarahan dan tidak tahu apa yang dia rasakan.

Jungkook maju kembali, mencengkram Taehyung sebelum menendangnya jatuh, mereka berdua, berguling saling mengumpat. Jungkook bisa menarik pergelangan kaki Taehyung, dengan keras memelintirnya dan taehyung memekik untuk rasa sakit luar biasa yang menyebar dari tulangnya yang terasa bergeser.

"Kau..."





"KIM TAEHYUNG!"





"JEON JUNGKOOK!"



Mata terbuka lebar saat mendapati dimana tubuh mereka. sedikit lagi, itu sedikit lagi hampir berguling jatuh ke sisi tebing. napas menderu dan mereka dapat melihat Namjoon dan Seokjin disana, serta beberapa yang lain terlihat dengan panik.

"Apa - apaan.."











....









Mau Double update apa triple? :")

Kalau triple, Choco tunggu respon yang banyak ya hehehehe

|Private Soon|

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang