MDF 40 - Cerita lama Pt.1

1.3K 188 50
                                    

"Yoon lu pulang bareng Tae hari ini?"

Yoongi terkejut saat Jimin sudah berada di depannya. dirinya baru saja ingin melangkah keluar dari toilet setelah menetralkan perasaannya yang tidak menentu. terlalu banyak pertanyaan yang bahkan tidak djelaskan oleh siapapun. "Iya gue bareng Tae. katanya dia pulang cepet. Jungkook yang malah pulang pagi. kasihan dianya harus dapet shift patroli sampe jam segitu" Yoongi jalan uring - uringan, melewati Jimin yang menghembuskan napas. "Oke, positif aja. Jungkook bisa jaga diri kok. Lu udah harus pulang sekarang, kerjaan lu udah gue selesaiin. gue juga udah telpon si Taehyung. katanya dia udah dijalan deket sini"

Yoongi menatap Jimin, alisnya berkerut. aneh dengan sikap Jimin yang seolah mengusirnya pulang. "Lu seneng gue nggak nebeng lu lagi buat pulang jadi guenya diusir gitu?" Jimin terbelalak. terkejut, sangat. jadi ia tertawa kecil, menggeleng sembari menepuk kepala Yoongi di sela tawanya. "Eh lu kok gitu sih .gemesin tau kalau lu marah gitu. gue bukannya mau ngusir ataupun bahagia karena si kucing kepemilikan duo hulk ganas itu pulang bareng salah satu majikannya. tapi ada hal penting yang harus gue selesaiin dan elu harus pulang cepat"

Jimin terkekeh. membantu membersekan meja Yoongi dan melirik ruangan Daniel yang masih tertutup tirainya. "Kenapa gue harus pulang? ada yang lu semua sembunyiin kan dari gue? jujur lah Chim, kenapa gue kek orang bodoh diantara kalian semua?" Yoongi menodong pertanyaan. kegiatan membereskannya terhenti. Jimin kelabakan, berusaha mengelak dan bersikap santai.

"Nggak ada yang disembunyiin. lu aja yang nethink terus bawaannya. udah ah cepetan, si hulk Kim alien udah nungguin di basement"  Yoongi mencebik, membiarkan Jimin yang malah sibuk membereskan barang - barangnya. kecurigaannya makin membesar, ada yang aneh. ada yang disembunyiin. dia benar - benar seperti orang bodoh. dan Yoongi tidak suka. "Ini udah selesai. lu tinggal pulang, terus samperin anak - anak. gue om nya yang paling ganteng nitip salam ya" Senyum diberikan Jimin, mendorong tubuh Yoongi kuat - kuat untuk menaiki lift. Yoongi menatapnya tajam, dan Jimin biarkan saja. ia terus mengamati saat Yoongi sudah berada di bawah sana, mendapati Taehyung yang keluar dari mobil dan langsung menghambur memeluk istrinya dengan posesif. ia menghela napas, lalu beralih menuju meja kerjanya.

"Jadi, udah ada yang bisa diobrolin sekarang?"

Jimin terkejut bukan main saat Daniel sudah berada di dekatnya. matanya tidak melirik kearah Jimin, melainkan mengamati kegiatan Yoongi di bawah sana. Jimin menghela napas kasar lalu memutar bola mata malas. "Duh pak, kerjaan saya belum kelar ini. jam juga masih ada. nanti bapak yang malah marahin saya karena nggak selesaiin kerja" Ia mencebik, menatap punggung Daniel di depannya sekilas sebelum beralih pada komputernya. "Saya kasih dispensasi buat kamu. ayo turun ke cafe bawah. saya mau dengar cerita keseluruhannya kenapa kalian semua bisa ngerusuh nggak jelas gitu di sosmed"

Daniel berbalik, menatap Jimin dengan tatapan lurus yang membuat Jimin kesal. ia bangkit lalu beranjak lebih dulu untuk menaiki lift turun ke cafe di bagian bawah. "Udah pak ayo. lagian saya beneran pengen enyahin bapak dari keluarga Yoongi" Matanya menatap Daniel dengan tatapan perang yang membara. Daniel terkekeh pelan, mendapati sikap kurang ajar dari bawahannya. ia berjalan santai, mengikuti Jimin yang sudah menunggunya di dalam lift.

"Kenapa saya? seharusnya ya kamu juga ikutan mundur kan? kamu kan pernah ada rasa juga sama Yoongi. takut sama dua suaminya itu?" Jimin menghela naps kesal, jika saja diperbolehkan untuk melayangkan sepatu ke wajah atasan, maka sudah Jimin lakukan itu sejak dulu setelah mengetahui bahwa si bapak punya rasa kepada Yoongi.

"itu masalalu saya ya pak. jangan diungkit lagi. lagian dari pada takut, saya malah segan sama mereka. saya sadar diri karena tahu kalau mereka itu udah ngemilikin orang yang saya suka. udah ngejaga, bahkan udah ada buah hati yang lahir dari cinta mereka pak. saya sadar, saya mundur. cinta tuh nggak ada apa - apa nya lagi kalau orang yang kita suka udah berkeluarga. jangan jadi parasit deh pak"

Jimin berjalan mendahului Daniel lagi saat lift sudah terbuka san mereka berada di cafetaria kantor. Daniel mendesah lucu sebelum berjalan meninggalkan Jimin yang memesan minuman untuk mereka. duduk di sebuah kursi dekat jendela sembari mengetukkan tangannya di atas meja. menanti.

"kenapa sih bapak nggak mundur aja kayak yang saya sama temen saya bilang. Yoongi itu udah bahagia sama keluarganya"

Daniel menoleh kala Jimin sudah berada di depannya duduk dengan santai sembari melipat kedua tangannya di depan dada. menatap Daniel, masih dengan pandangan berapi. "Ya kalau saya udah cinta gimana mau mundur?" Daniel senyum lucu. seraya menarik napas berat dan menumpu kaki satu diatas kaki lainnya, duduk layaknya bos besar. "Pak, kan udah saya bilang kalau cinta tuh nggak ada apa -apanya lagi kalau orang yang kita cinta udah bahagia. bapak denger nggak sih apa yang saya bilang di lift tadi? kesel saya nih"

Jimin memutar bola matanya malas. Jujur geram sendiri dengan pak bos muda di depannya ini. "Saya yang nggak bisa. kalau misalnya dia bahagia, saya juga ingin bahagia sama dia. kalau cinta kenapa harus mundur coba?" Daniel memiringkan kepalanya, menantang. dan yang ditantang malah tertawa terbahak sebelum memasang wajah datar "Sinting kamu pak" dan lalu mengumpat.

"Terserah kamu mau bilang saya apa. sekarang saya penasaran sama apa yang kalian ributin di ig. masalah perang? dua suaminya yang ganas? sebenarnya ada apa? emang seganas apa sampe bisa masuk rumah sakit gitu? suka banget boong yang keterlaluan untuk cari sensasi, cih"

Jimin mengepalkan kedua tangannya. ingin menonjok, tapi ia tahan dengan keritan di gigi. kesal sekali, hampir saja kopi yang baru datang ia layangkan ke wajah Daniel. "pak bapak tuh orang baru, tolong sopan sedikit kata - katanya ya pak. bapak nggak tau apa - apa"

"Ya saya mana tau kalau nggak diceritain. dari kapan taun saya nunggu kamu cerita kesaya"

Siapapun tolong Jimin untuk tidak membanting meja ke wajah pak bos nya yang bikin darahnya naik keubun - ubun. 

"Pak gini ya. aduh, saya nggak usah pake bahasa formal boleh nggak?" Jimin mengusap wajahnya kasar, menahan tangan untuk tidak menonjok. Daniel mengangguk, sembari menyesap minumannya. "Oh boleh. lagian ini juga bukan urusan kantor"

dan Jimin mengangguk. membiarkan meereka diam sebentar sebelum Jimin menghela napas panjang untuk mulai cerita.

"Lu nggak tau kan pak gimana rasanya kena tonjok dan tendangan di tangan sampe tulang tangan hampir patah karena ngajak Yoongi buat keluar buat ngeclub bareng?" 

Jimin menyeringai, mendapati Daniel yang mengernyit. ia menghela napas berat, mengingat kembali kejadian beberapa tahun silam, membuatnya merasa merinding sekaligus sedih. 

"Suaminya Yoongi beneran ganas. Dulu,  mereka orang kasar. kekerasan makanan sehari - hari mereka. nggak ada yang nyangkal gimana kehidupan mereka dulu. luka - luka udah sering mereka dapetin,bahkan hampir sekarat karena adu bacok pun pernah"

Jimin ngangkat kepalanya, menatap Daniel yang sudah menaikkan salah satu alis pertanda ia mendengarkan dengan seksama. ia menyeringai, memutar jemari di atas permukaan cangkir,

"Taehyung itu lahir dari keluarga berantakkan. ayahnya mafia hebat. nggak ada hari tanpa luka dan kesedihan yang dia dapatin. dan Jungkook itu anak berandalan, selalu terlibat tawuran dan rombongan anak preman pasar, cuma tinggal bareng kakaknya yang udah pergi dari lama. dan kehidupan mereka seberantakkan itu, sebelum ketemu sama Yoongi"

"Dan karena ketemu sama Yoongi itu bagai anugerah, semua yang ngedekatin Yoongi, bakalan habis, ditangan mereka"

Daniel menyandarkan tubuhnya di sandaran, menarik cangkir kopinya dan menyesapnya dengan lamat. ada sesuatu yang aneh di dalam hatinya, masih tidak percaya apa yang dikatakan Jimin padanya.

"Dan bahkan, ada saat dimana mereka berantem hebat buat dapetin Yoongi. bahkan keduanya masuk rs karena ada patah tulang di beberapa bagian sebelum akhirnya, nggak tau gimana mereka bisa akur dan milih buat nikahin Yoongi, berdua"





















Tbc

......

hm

apa ini :")

oke jadi udah dibuka ya awalnya

jangan marah karena ini aneh hehe

kalau nggak suka, bilang Choco, biar Choco unpub yang bagian falashback nya dan fokus ke daily life nya yoongi aja

hwhwhwh

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang