MDF 97 - Alasan Kita Berbagi Pt.1

1.1K 216 44
                                    

yang pertama membuka mata adalah Jungkook. ia mengerang sedikit, mengamati langit - langit ruangan. putih bersih, kemudian mencium bau obat - obat yang tidak ia sukai. mendnegus, memperhatikan tubuhnya yang diinfus, dengan beberapa perekat luka dan hidungnya yang sepertinya baru saja diobati. 

menoleh ke samping, dia mendapatkan sosok Taehyung di ranjang seberang. wajahnya pucat dan ada perban di bagian bahunya dan di kepala. mengingat kembali bahwa kepalanya terbentur saat itu. Jungkook menghela napas. menatap jemarinya, pikirannya terbang kemana - mana. yang pertama terlintas adalah Jungyoon dan Taeha. lantas, Yoongi kembali masuk kedalam pikirannya. dadanya bergemuruh, berusaha menahan seberapa sakit yang pemuda mungil itu lakukan padanya dan Taehyung.

apakah mereka terlambat? apakah Yoongi memang semudah itu membuka hati untuk Daniel? Jika tidak, lalu apa maksud Yoongi berani membiarkan Daniel merangkulnya dan menggenggam tangannya? membiarkan dirinya sendiri tidak memberi kabar dan malah memposting foto anak mereka dengan Daniel.

menyatakan mengganti posisi Jungkook dan Taehyung kah?

Pemikiran sekali lalu cukup membuat Jungkook tersedak. tangannya terangkat, mencoba untuk menekan kelopak matanya agar dia tidak menangis, tidak terlihat lemah. ada banyak hal yang membuat Jungkook goyah, dan selama ini dia bahkan, setelah bersama Yoongi dia tidak pernah menangis. tidak pernah, selain saat kelahiran Jungyoon dan Taeha. 

tapi tangis Jungkook yang coba ditahan itu adalah sesuatu yang terburuk. dia menangis untuk kesakitannya, bukan kebahagiaannya.

satu dengusan dari ranjang lainnya membuat Jungkook tersedak, mengangkat lengannya, menoleh untuk melihat Taehyung yang sudah menatapnya dengan tatapan sulit, tetapi lebih banyak sakit dan penyesalan. hampir sedikitnya frustasi. wajah taehyung masih pucat, masih terlihat begitu kelelahan.

tidak jauh beda dengan Jungkook, tapi yang satu ini pasti lebih lelah. mengingat bahwa dirinya yang nekat setengah mati menjemput Jungkook setelah seharian bekerja tanpa istirahat. dan perjalanan mereka tidaklah bisa dibilang sebentar.

"nggak usah ngejek gue, Tae. lu juga kalau mau nangis, nangis aja bego"

Taehyung terkekeh. kemudian bibirnya tertarik untuk menyeringai sebelum menatap pada langit - langit ruangan. "Lemah banget sih lu Kuk. sakit banget apa? luka cuma segitu doang malah nangis, gue kira di pelatihan lu selama masuk polisi lebih sakit dari ini"

Jungkook berdecak, mencemooh Taehyung yang pandangannya sudah hampir buram, ada lelehan air mata dipipi kemudian dan Jungkook mendesis. "Nggak usah sok bego. lu tau gue nangis bukan karena luka. dan elu, nggak usah sok mendem. nangis coba nangis aja. ngapain ditahan bego"

"Ck. dua kali lu ngatain gue bego"

dengan kasar Taehyung mengusap air matanya dengan tangan yang berinfus, sedikit berhati - hati dengan bagian matanya yang lebam. Jungkook mendengus geli. "Lu emang bego. dan sekarang gue juga bego. impas kan?"

Taehyung memutar bola matanya malas, lalu berpindah posisi untuk mengamati luka disekujur tubuh Jungkook.

"Gue tau. kalau misalkan kita nggak secapek itu, pasti kita nggak luka gini. malu banget sial dua orang sekarat gini lawan satu"

"yang satu udah diujung tanduk kalau nggak diselamatin lebih dulu, sat"

Jungkook berdecak, berdehem sedikit untuk menetralkan tenggorokkannya yang sakit. lantas, tatapannya menyendu, menyesali ucapannya yang keluar tadi.

bayangan Yoongi yang lebih mempedulikan Daniel hadir lagi dan itu membuat semuanya semakin sesak untuk mereka berdua.

"Yoongi.."

Taehyung bergumam lebih dulu. memanggil nama sang pemilik hati keduanya. "Gue nggak tau mau bilang apa.. yang pasti gue kecewa sama dia sekarang.. tapi perasaan gue masih sama, gue nggak bisa ngelepas dia Kuk. gue nggak peduli apapun, gue nggak bakal bisa lepasin Yoongi walaupun dia beneran selingkuh. walaupun dia beneran milih Daniel daripada kita. gue bakal tutup mata, meski sakit"

Jungkook dapat mendengar tawa Taehyung. terlalu menyakitkan, dan dia juga tidak bisa mengelak bahwa dia juga berpikiran yang sama. mendengus, Jungkook memposisikan tubuhnya agar naik sedikit, memandangi infus yang menetes sedikit demi sedikit. "Gue nggak bisa ngomong gitu. nutup mata nyakitin, Tae. tapi gue emang nggak bakalan ngelepasin Yoongi. tapi,. untuk berbagi lagi.. gue nggak bisa ngomong. mungkin gue masih lebih childish dari elu yang bisa mikir gitu. mungkin rasa posesif gue lebih kuat. gue nggak bisa, buat berbagi Yoongi dengan yang lain lagi"

Taehyung berdecak, mengelus kepalanya yang terasa berdenyut. "Gue cuma bilang bakal nutup mata. gue nggak bilang mau berbagi, oke?"

suaranya terdengar bergemuruh sedikit. air masih perlahan menetes dari sudut matanya. terlampau lelah untuk dirinya mengusap. jadi, Taehyung biarkan saja.  ada hening yang nyata, itu bergerak selama beberapa detik lebih lama sebelum Taehyung menghela napas, helaan yang memenuhi ruangan yang sepi, membuat Jungkook menoleh dalam waktu dekat. kemudian meringis saat mendengar ucapan Taehyung selanjutnya.

"Ingat waktu kita sepakat berbagi Yoongi waktu itu? kayaknya kondisinya sama kayak gini deh. tapi mungkin lebih parah lagi ya, Kuk"

Jungkook mengangguk, ingatannya kembali ke waktu itu. dimana dia dan taehyung berbicara serius setelah pulih dari pengobatan karena perkelahian seperti anak kecil yang berebut permen hingga bertaruh nyawa. beruntunglah mereka masih diberi kesempatan bernapas. setidaknya, mereka ingat sudah berterimakasih dengan Seokjin dan Namjoon yang menghentikan mereka disana, tepat sebelum mereka terhantam karang di bawah tebing.

"hum. dan itu bodoh banget karena abis ngomong gitu Yoongi langsung marah sama kita. diemin sebulan sebelum kita confess ya kan? Hahaha"

mereka tertawa. mengejek dan mengingat bagaimana hari itu adalah deklarasi perdamaian mereka. dimana mereka memutuskan untuk berbagi. hanya karena satu alasan yang sama,









"Gue pengen punya keluarga yang utuh dan bahagia bareng - bareng"






....

Pembaca tengah malem mana suaranyaaa 😂😂

|Private Soon|

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang