MDF 74 - Tanpa koneksi Pt.1

882 161 31
                                    


"Jungkook-ssi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook-ssi?"

Jungkook menoleh kearah yang memanggil. Mengernyit sebentar sebelum mengulas senyum kepada yang memanggil. Salah satu petugas di asrama. Mereka baru saja selesai mengerjakan soal ujian di hari pertama, lalu dilanjutkan dengan pelatihan dan pemberian materi lapangan. Jadi, sampai di asrama sekitar malam hari.

"Iya?" Jungkook bertanya, mengacak rambutnya sebentar sebelum membungkuk sopan. Yang memanggil ikut tersenyum kecil, kemudian berdehem terlihat agak ragu. "Saya petugas pengaman di sini, dan sesuai prosedur, bisa tolong berikan hp anda ke saya?"

Jungkook mengerjap, "Maaf?" ia berujar sesopan mungkin. Petugas itu berdehem sejenak sebelum mengulas senyuman. "Sesuai prosedur para anggota yang mengikuti ujian dilarang untuk memakai hp sampai dengan hari ujian tertulis terakhir. Setelahnya anda boleh menerima kembali hp anda"

"Apa?"

Petugas itu mengangkat kedua alisnya, tangannya sudah menyodorkan sebuah kantung yang di dalamnya terdapat beberapa ponsel yang mungkin sudah di minta dari beberapa orang lainnya. "Tapi saya punya keluarga dirumah. Kalau diambil bagaimana saya bisa memberi kabar pada mereka?" Jujur, Jungkook sudah merasa cemas bukan main. Tangannya mencengkeram kuat – kuat ponsel di dalam kantung celananya. Dirinya bahkan sudah berencana untuk menelpon Yoongi dan anak – anak, atau bahkan melakukan panggilan video.

"Hanya dua hari lagi, anda bisa mengabari dua hari kedepan. Ini sesuai dengan manual yang berlaku, Pak"

"tidak-, aku-, maksudnya-, saya beneran nggak bisa nyerahin ini ke anda. Saya butuh hp buat menghubungi keluarga saya"

Petugas itu menghela napas, menatap tajam kea rah Jungkook yang sudah berkeringat dingin. "Tolong pak, hanya dua hari saja sebelum ujian tertulis berakhir. Tolong bekerja sama dengan saya"

Jungkook menggigit bibir bawahnya kuat – kuat. Otaknya bekerja memikirkan sosok Yoongi di rumah, dan kedua anaknya. Bisa apa dia tanpa koneksi dan berhubungan dengan Yoongi dan anak - anak saat ia jauh?

"Pak, mohon kerja samanya"

Petugas itu kembali meminta, menyodorkan kantung berisi ponsel, masih menunggu.

"Tapi gimana.."

"Saya juga punya keluarga dirumah pak. Saya juga nggak dibolehin ini pegang hp"

Petugas itu kembali berbicara. "Anak saya ada tiga, dan yang terakhir masih bayi. Jadi pak, tolong kita kerja sama bareng ya pak. Saya harus nagih ke yang lain ini"

Jungkook menghela napas gusar. Kemudian ia teringat Taehyung. Bergumam sebentar sebelum akhirnya luluh untuk memberikan ponselnya kepada petugas.

"nah gini dong pak. Makasih ya, saya pergi ke yang lain dulu"

Dan setelahnya petugas keamanan itu bergegas memasuki kamar yang lain. Jungkook terduduk di atas kasurnya, mengacak rambutnya frustasi.

"gue gimana... Taehyung..."

Dan kemudian teringat Taehyung ia menghembus napas dalam.

"Lu yang harus hubungin Yoongi. Aish! Sialan!!!"













....

Oke, makin ribet pemirsah :")

triple up atau ngga?


/Kalau triple up Choco hiatus 2 hari buat book yang ini hehe/

Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang