MDF 43,5

1.2K 221 18
                                    

Taehyung baru saja kembali dari dapur untuk menyegarkan tenggorokan dengan air saat suara pin pintu berbunyi, lalu memunculkan wajah lelah Jungkook. Taehyung memperhatikan sesaat dalam diam, membiarkan tubuh besar itu bergerak meregangkan tubuh, membuka sepatu serta topi. Taehyung tebak sebelum pulang Jungkook menyempatkan diri untuk berganti pakaian di kantornya. terbukti dari pakaian santainya juga coat tebal yang ia pakai.

"Jungkook - ah"

Jungkook terkejut, melempar kunci mobil ke arah Taehyung yang menyingkir dengan cepat. sensitifnya seorang polisi jangan ditanya, membuat Taehyung berjengit kaget dengan kedua tangan yang dipakai sebagai tameng.

"Anjir jeon! untung refleks gue bagus!" taehyung mengumpat, membuat Jungkook memutar bola matanya malas. "Seharusnya gue yang kaget bego! Untung nggak gue lempar sepatu.  lu juga ngapain masih bangun jam segini?" Jungkook berdecak, berjalan menuju kulkas untuk mencari pelepas dahaga. "Kalau lu lempar gue sama sepatu, gue juga bisa lemparin lu pake kulkas"

memang dasarnya dua pria dewasa ini otaknya rada miring, jadi yang diperdebatkan setelahnya adalah hal - hal yang tidak penting sebelum Taehyung mulai mendudukkan dirinya di sofa dan bertingkah serius. yang pada awalnya membuat Jungkook ingin sekali memukul kepala Taehyung, tapi urung ketika pemuda yang berstatus sebagai suaminya Yoongi juga membuka suara dengan menyebut nama seseorang yang harus diwaspadai sekarang.

"Ini tentang Kang Daniel"

Jungkook menghela napas, lalu ikut duduk di sebelah Taehyung. "Anjir lah si bego satu itu. mau nyari gara - gara" ia mengumpat, meneguk miumannya dan lantas menyandarkan tubuh di bahu sofa. "Jimin belum cerita apa - apa ke gue. sumpah, gue penasaran ada masalah apa si Daniel sama Jimin. kalau misalnya ini tentang Yoongi, gue nggak bisa tinggal diam. gue bakal turun tangan, Kook"

Jungkook menoleh dengan malas. "Lu pikir gue bakal tinggal diam juga dan ngebiarin Yoongi diambil sama si curut satu itu? ya ogah lah kampret" Taehyung berdecih, lalu memukul kepala Jungkook dengan agak keras. "Nggak usah ngegas kek dulu, Kook"

Taehyung tertawa, lalu mengusap wajah lelahnya. "Gue emang nggak tau dia itu orangnya gimana, tapi kalau udah kibarin bendera perang, gue bakal maju. kek lu yang ngibarin bendera perang buat gue dulu"

Jungkook noleh, mendengus kasar sebelum meraih remot untuk menyalakan tv. terkejut karena volume yang besar, dan dengan panik ia kecilkan karena takut dua anaknya dan Yoongi terbangun dari tidur. 

"berisik bego. kalau Taeha, Jungyoon sama Yoongi kebangun gimana?"

"Ya maap, gue kan nggak tau kalau suaranya sebesar itu"

Mata mereka berdua terfokus pada layar tv yang menayangkan acara malam. hening sejenak, ditemani dengan tayangan tv sebelum Jungkook buka suara lagi.

"Lu juga dulu ngibarin bendera perang ke gue kan" Lantas terkekeh kecil mengingat masa lalu. "padahal dulu gue yakin kalau gue yang bakal menang dari lu dan dapatin Yoongi seutuhnya, tapi, ya akhirnya jadi rela berbagi gini sama lu" Taehyung menoleh, merebut minuman soda Jungkook. "Dulu, luka lu dimana? lupa gue?" Taehyung meneguk minumannya. lalu mendengus.

"bahu, rusuk sama tangan. kalau lu kan di rusuk, kaki sama leher ya?"

Jungkook menggerakkan tangannya untuk mengusap bagian lehernya yang pernah patah karena adu tonjok dengan Taehyung dulu.

"Kalau sekarang, lu mau yang dibagian mana?"

Taehyung menoleh sepenuhnya pada Jungkook. seolah mengerti, ia menyungging senyum. memukul keras - keras perut Jungkook hingga pemuda berpangkat kapten itu mengaduh dan mengumpat.

"Semuanya, boleh?"

"Ngapain nanya gue? toh gue nggak yakin lu bakal setuju kalau gue bilang nggak boleh"

Jungkook bangkit dari sofa, bergerak membuang kaleng yang isinya sudah habis. membiarkan Taehyung diam - diam mengukir senyum di sofa sana sendirian. 

"Jangan gegabah kek dulu, Tae. Kita dengar ceritanya dari Jimin dulu" Jungkook mengingatkan, membuat Taehyung berdecak sebelum mengekori Jungkook menuju kamar utama, dimana Yoongi tengah bergelung manis dengan laptop di dekat kaki yang masih menyala.

"gue cuma berharap aja si Daniel itu tahan banting" Lalu Taehyung tertawa, berusaha untuk tidak terbahak. ia membiarkan Jungkook mendengus geli, seolah mengiyakan. sedang dirinya bergerak untuk mendekati Yoongi. mengusap kepala sang istri sebelum menjatuhkan kecupan di dahi Yoongi.

"Omong - omong.. gue nggak jamin kalau gue sabar ngadepin dia kalau kepergok berani ngedekatin Yoongi." matanya menatap Yoongi, senyum lembutnya hadir sebelum bergeser untuk masuk kedalam selimut, bergelung bersama Yoongi.

Taehyung menyeringai, ikut masuk kedalam selimut dan merengkuh tubuh Yoongi yang bergerak mencari kehangatan, sadar kalau suaminya yang lain sudah pulang dan berada di dekatnya.

"Ngulang masa lalu, enak juga kayaknya ya, Jungkook"







....

Seketika choco buntu :")


Mamastagram Daily Life! (KookGaTae)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang