TWINS √√

2 (Repost)

Sekali lagi kepada para penggemar antagonis yaoi new version..saya minta maaf yaa...saya usahakan secepatnya akan saya up part dua antagonisnya...🙏🙏🙏🙏

Warning typo bertebaran

Happy Reading....

Bahagia.
Itulah yang di rasakan Jaejoong sejak tinggal di rumah Youngwoong. Kehangatan sebuah keluarga, kasih sayang dan cinta yang dulu tak pernah di rasakanya kini ia bisa merasakanya walaupun cinta dan kasih sayang yang mereka berikan bukanlah untuk dirinya melainkan untuk Youngwoong.

"Kau sungguh bodoh Youngwoong. Jika aku jadi dirimu, lebih baik aku mengubur impianku dari pada harus meninggalkan kehangatan dan cinta dari keluarga dan suamimu." Gumam Jaejoong menatap foto pernikahan Yunho dan Youngwoong yang menggantung indah di dinding kamar Yunho. Jika boleh berharap ia ingin sekali menggantikan Youngwoong untuk selama- lamanya, namun ia tahu itu tidak akan mungkin terjadi.

"Youngwoongie..."

*jika tampilan.y masih jaejoong tolong kasih tau saya*

Jaejoong menoleh, lalu tersenyum manis melihat Yunho yang berdiri di depan pintu kamar. Ia berjalan menghampiri Yunho lalu memeluknya dengan erat, ia merasaa nyaman berada di dalam dekapan tubuh besar Yunho. Yunho balas memeluk Jaejoong, ia senang dengan perubahan sikap istrinya yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

"Kedua orang tuamu datang. Ayo kita temui mereka."

Deg.......

Tubuh Jaejoong langsung menegang mendengar perkataan Yunho. Keringat dingin langsung keluar dari pori- pori kulitnya. Ia mungkin bisa membohongi Yunho dan keluarganya tapi tidak dengan kedua orang tua Youngwoong. Semirip apapun ia dengan Youngwoong kedua orang tua Youngwoong pasti akan mengenali jika ia bukanlah Youngwoong.

"Tuhan bantu aku." Batin Jaejoong kalut takut jika kedua orang tua Youngwoong akan mengetahui penyamaranya.

.

.

.

Mrs Kim berlari menghampiri Jaejoong yang di kiranya adalah Youngwoong lalu memeluknya dengan erat. Ia begitu merindukan putra kesayanganya yang sudah satu tahun ini tidak di temuinya karena ia dan suaminya tinggal di jepang. Dengan ragu- ragu Jaejoong membalas pelukan Mrs Kim lalu memejamkan kedua matanya menikmati pelukan hangat dari Mrs Kim. Seperti inikah rasanya pelukan seorang ibu, batin Jaejoong.

"Umma begitu merindukanmu, sayang." Ujar Mrs Kim dengan mata yang berkaca- kaca.

"Nado. Aku juga merindukan Umma." Cicit Jaejoong.

Mrs Kim melepaskan pelukanya lalu memandang wajah Jaejoong. Senyum lebar yang semula terpasang di wajahnya lenyap seketika ketika menatap kedua mata Jaejoong, namun hanya sekejap saja ia kembali memasang senyum lebar di wajahnya lalu menarik tangan Jaejoong lalu membawanya untuk duduk di samping suaminya yang tak lain adalah ayah Youngwoong.

"Bagaimana kabarmu? Kau menjalankan tugasmu sebagai seorang istri dengan baik, bukan?" Tanya Mr Kim mengelus rambut Jaejoong. Jaejoong hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, ia tak bisa berkata apa- apa karena ia sendiri sedang ketakutan jika penyamarannya akan terbongkar.

"Mr Kim, anda tidak usah khawatir. Menantuku sudah banyak berubah. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, bahkan Youngwoong sudah bisa memasak dan masakanya sangat enak. Anda harus mencicipinya." Sahut Mrs Jung membuat Mr Kim tak percaya. Ia menatap Jaejoong dengan raut wajah yang tak percaya namun tak bisa di pungkirinya ia merasa senang mendengar perubahan sikap putra tersayangnya ini.