Yang belum puas sama endingnya karena dedek gemes belum nongol. Mari merapat untuk baca tingkah dedek gemesss....
Sebelumnya ada yang nanya Twins versi pdf itu sequelnya?
Jawabannya bukan. Twins ga ada sequelnya.Twins versi PDF sama Wattpad berbeda. Yang udah beli dan baca pasti tahu seberapa besar bedanya sama versi Wattpad.
Cusss... Jangan tidak usah lama-lama cuap2. Silahkan menikmati epilog singkat dari Twins.Warning typo dan kawan-kawannya masih merajalela.
Happy Reading......
.
.
.
Panas! Itulah yang menggambarkan suasana kamar mewah nan megah itu. Dinginnya, pendingin ruangan tidak membuat suhu ruangan itu mendingin justru semakin panas saja karena ulah dua manusia yang sedang mereguk kenikmatan diatas ranjang, memekik keras ketika puncak kenikmatan hampir mereka raih.
"Yunnie.. Yunnie ahh.. aahhh.... aaakkuu… aahh.."
"Ta...han... Sa..yang... Tu..nggu..aku." Ujar Yunho melepaskan dada Jaejoong dan berhenti memanjakan kejantanan Jaejoong.
Jaejoong meringis merasakan Yunho menutup lubang kencingnya menggunakan ibu jarinya. Menghalanginya untuk klimaks.
Sedangkan Yunho menghentakan pinggulnya semakin cepat hingga ia bisa merasakan kejantannya berkedut-kedut siap memuntahkan benihnya. Melesatkan kejantananya semakin dalam lalu menggeram layaknya binatang buas saat
mengeluarkan spermanya."Arghhhhhh....."
Jaejoong memejamkan matanya merasakan semburan cairan hangat dan kenal dalam perutnya mengalir mamasuki rahimnya untuk membuahi sel telurnya.Setelah memastikan spermanya habis, Yunho menarik keluar kejantananya. Menundukan kepalanya dan memasukan kejantanan Jaejoong yang berkedut-kedut dalam mulutnya. Menghisapnya hingga membuat Jaejoong menggeram dan menyemburkan cairan cintanya dalam mulut Yunho. Terengah-engah dengan tubuh lemas dan bermandikan keringat.
Brakkk.....
"Ummaaa..."
Glupp...
Yunho menelan semua sperma Jaejoong. Menolehkan kepalanya kerah pintu dan menemukan sesosok bocah kecil nan menggemaskan yang berbalut piyama pororo berdiri didepan pintu kamar. Repleks, Yunho menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Jaejoong. Menggeram kesal karena kesenangannya diganggu oleh bocah menggemaskan yang sudah seminggu ini tidak bertemu dengannya.
Kesal bercampur rindu lebih tepatnya.
"Huwwwaa... Appa cudah pulang!" Bocah yang tidak lain adalah Changmin bersorak gembira seraya melangkah masuk kedalam kamar kedua orang tuanya.
Sedangkan Jaejoong memilih untuk memejamkan kedua matanya seraya
mengatur nafasnya yang menderu kencang setelah percintaan hebatnya bersama Yunho."Kapan Appa pulang? Kenapa nda bilang Min? Lalu mana oleh-oleh pecanan Min? Appa nda lupa membelinya kan?" Changmin memberondong ayahnya dengan pertanyaan. "Kalau Appa lupa, Appa nda boleh bobok cama Umma lagi." Lanjutnya mengancam.
"Minnie besok lagi saja, ya. Ini sudah malam. Sana kembali kekamarmu dan tidur. Besok kau harus sekolah." Yunho menggerakan tangannya menyuruh Changmin pergi.
Ia belum puas bercinta dengan Jaejoong. Ingin mengulangi hal menyenangkan itu untuk beberapa jam kedepan.
"Cilo! Min mau cekalang. Min mau cekalang!" Changmin menghentakan kedua kakinya kesal.
"Yunnie turuti keinginan Changmin. Dia tidak akan berhenti merengek jika keinginannya belum dipenuhi." Seru Jaejoong tanpa membuka kedua matanya.
Mendengus kesal, ayah satu anak itu mengambil boksernya memakainya dengan susah payah lalu turun dari ranjang. Mengambil dua koper berukuran sedang lalu memberikannya pada Changmin membuat bocah bermata bambi itu berbinar cerah. Merengek pada sang ayah untuk segera membuka koper berwarna hitam itu.
"Aishhh.. dasar bocah!" Keluh Yunho.
Ia heran saat bayi Changmin sangat
menggemaskan lalu kenapa sekarang malah menjadi menyebalkan. Membuka dua koper itu yang ternyata berisi cemilan-cemilan yang dibelinya selama perjalanan bisnisnya ke Perancis.Namja tampan itu memang baru saja tiba dirumah setelah sepuluh hari pergi ke Prancis untuk perjalanan bisnis. Changmin merengek ingin ikut karena dia belum pernah pergi ke Negara itu. Tapi Yunho melarangnya. Ia pergi ke Prancis untuk urusan bisnis bukan untuk berjalan-jalan. Lagi pula anak semata wayangnya itu juga harus bersekolah. Sebelumnya dia sudah bolos tiga hari karena ikut kedua orang tuanya berlibur ke pulau jeju. Tidak mungkin ia kembali mengizinian Changmin untuk bolos sekolah.
Sepasang mata bambi Changmin berbinar-binar melihat dua koper berisikan banyak sekali cemilan. Yang merupakan ganti rugi dari sang ayah yang tidak mengajaknya pergi ke Prancis. Mendongakan kepalanya, Changmin menatap Yunho berjalan menghampirinya lalu memeluk Namja tampan itu dengan erat seraya mengucapkan terimakasih.
Tentu saja tingkah Changmin itu membuat rasa kesal Yunho hilang begitu saja. Balas memeluk Changmin seraya mengacak-ngacak rambutnya.
"Nah sekarang Minnie harus tidur. Ini masih terlalu malam untuk bangun." Seru Jaejoong yang baru saja pulih dari rasa lemasnya.
Melepaskan pelukannya, Changmin menolehkan kepalanya menatap wajah cantik Jaejoong.
"Cebental lagi Umma." Sahut Changmin. Kembali ditatap wajah sang ayah. "Appa kelualkan cemilan Min. Taluh diatac kacul." Pintanya membuat Yunho dan Jaejoong kompak menyerngitkan dahinya.
Meskipun begitu Yunho menuruti keinginan Changmin. Beruntung ranjangnya itu aman dari ceceran spermanya ataupun milik Jaejoong.
Kini ranjang luas itu dipenuhi oleh cokelat dan snack-snack ringan lainnya yang dibeli Yunho dari Prancis.Sepasang mata Changmin semakin berbinar-binar melihat ranjang luas itu dipenuhi oleh cemilan-cemilan yang dibelikan oleh sang ayah. Dengan susah payah naik keatas ranjang lalu membaringkan tubuhnya disamping Jaejoong.
"Min mau bobok cama cemua cemilan Min. Appa bobok aja dikamal Min cana. Huchh... Hucchh..." Changmin menggerakan tangannya mengusir sang ayah membuat Namja tampan itu membuka mulutnya dengan lebar.
"Jung Changmin!" Geram Yunho kesal dengan tingkah aneh anaknya itu.
Sedangkan Jaejoong meringis pelan, entah ngidam apa ia dulu sehingga anaknya bisa bertingkah aneh seperti ini.
"Hoamm... Min ngantuk. Umma mimik." Changmin meraup nipple sang ibu menyesapnya dengan nikmat seraya memejamkan kedua matanya.
Mengabaikan sosok Namja tampan bermata musang yang sedang menghentakan kedua kakinya kesal karena rencananya untuk menggauli Jaejoong hingga pagi gagal gara-gara Changmin dan makanan ringan menyebalkannya itu.
Poor Yunho!
Enddd
Udah end beneran yaa..... Jangan minta epilog lagi. Di versi PDF juga epilognya cuma ampe segitu aja. Wkwkwkw.
Jangan lupa vote dan komennya yaaaa.........
Nb : Yang mau beli pdf Twins or pdf lainnya masih bisa yaaa.... Tapi pembayaran lewat pulsa udah aku stop.
Pai...
Pai...Sequel Love You More udah dipublis juga dilapak sebelah. Jika tidak keberatan silahkan mampir. Heheheh

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS √√
ФанфикYunjae / YAOI / M / DLDR / Hurt / Romance / Family. Demi menyelamatkan panti asuhan, Kim Jaejoong rela berpura- pura menjadi Jung Youngwoong istri pewaris Jung Corp, Jung Yunho untuk waktu tiga tahun.