15

6.5K 756 70
                                        

Update againn..... Wkwkwkwk

Warning typo dan kawan-kawannya masih merajalela.

Happy Readingg............

.

.

.

Yunho melangkahkan kakinya keluar dari minimarket dengan membawa secangkir teh hangat dan dua nasi kotak yang dibelinya dari minimarket. Berjalan cepat menghampiri mobilnya yang terparkir diarea parkir. Bergegas masuk kedalam mobil, tidak ingin membuat Jaejoong menunggu lama. Didalam mobil, ia tersenyum simpul melihat Jaejoong yang sudah berganti pakaian  dan sedang sedang menghangatkan diri dengan selimut tebal yang beberapa saat yang lalu dibelinya dari  toko. Pakaian Jaejoong basah, mana tega Namja tampan itu membawa Jaejoong pulang dengan memakai pakaian basah seperti itu.

"Minumlah. Teh hangat akan membuat tubuhmu menjadi lebih hangat." Ujar Yunho seraya memberikan secangkir teh hangat dari tangan kanannya.

Jaejoong menyingkap sedikit selimut yang membungkus tubuhnya. Mengambil secangkit teh yang diberikan Yunho lalu meminumnya. Badannya terasa jauh lebih hangat sekarang. Sedangkan Yunho membuka nasi kotaknya, mengambil sendok nasi lengkap dengan tumis sayur dan potongan daging sapi. Menyodorkannya pada mulut Jaejoong.

Jaejoong membuka mulutnya, mengunyah makanan dalam mulutnya dengan senyum simpul yang terukir dibibirnya. Merasa sangat senang dengan perhatian serta kepedulian Yunho padanya. Membelikan pakaian, selimut bahkan menyuapinya membuat rasa cintanya semakin besar saja. Dalam hatinya mulai timbul rasa ingin memiliki. Memiliki Yunho untuk selamanya. Yunho sudah mengetahui segalanya. Jadi tidak ada salahnya bukan jika ia berharap bisa menggantikan posisi Youngwoong menjadi istri Yunho?

Sudah cukup selama ini ia hidup menderita. Ia ingin hidup bahagia bersama Yunho dan anaknya kelak dan ia berjanji akan memberikan kebahagiaan yang tidak Yunho dapat dari Youngwoong.

Tuhan selama ini aku tidak pernah meminta apapun dari dirimu. Tapi kali ini aku ingin meminta sesuatu. Aku ingin Yunho dan bayi ini. Aku ingin serakah dengan memiliki keduanya. Mudahkanlan jalanku ini.

Tidak terasa Jaejoong sudah menghabiskan makan malamnya yang terlambat. Makan disuapi Yunho membuat Jaejoong tidak sadar jika ia telah menghabiskan dua porsi nasi kotak yang dibeli Yunho. Sepasang mata bulat Jaejoong menatap Yunho penuh sesal karena telah memakan makanan Yunho. Dalam hati merutuk tingkahnya yang begitu rakus. Yunho belum makan dia juga pasti sangat kelaparan setelah berkeliling mencarinya.

"Maaf karena aku menghabiskannya." Sesal Jaejoong merasa tidak enak.

Yunho terkekeh geli. "Tidak apa-apa. Aku senang kau makan banyak. Itu artinya kau dan bayi kita dalam keadaan sehat-sehat saja." Ujar Yunho mengelus kepala Jaejoong penuh sayang.

Bayi kita?

Jaejoong seakan merasakan ribuan kupu-kupu menggelitiki perutnya setelah mendengar perkataan Yunho. Bolehkah, ia berharap pada Namja tampan yang duduk disampingnya ini, pikir Jaejoong

"Lagi pula aku tidak terlalu lapar. Hemm.. apa kau sudah kenyang? Jika belum aku akan membelinya lagi." Yunho yang baru saja akan turun dari mobil mengurungkan niatnya ketika merasakan sesuatu menyentuh lengannya. Kepalanya menoleh, menatap lengannya yang digenggam Jaejoong.

Mengalihkan pandangannya pada Jaejoong yang kebetulan sedang menatapnya lalu menggelengkan kepalanya, menolak. Jujur saja, Jaejoong masih merasa lapar tapi ia merasa malu untuk kembali makan. Yunho pasti akan berpikir jika aku rakus, pikir Jaejoong.

"Kau sudah kenyang?" Jaejoong menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Apa kau yakin?" Yunho yang belum sepenuhnya percaya kembali bertanya yang lagi-lagi dijawab Jaejoong dengan anggukan kepala.

TWINS √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang