7

6K 829 89
                                    

Haloo........
Lanjutan ff abal-abal ini akhirnya di post juga ya. Hehehhe...
Ga mau berkata-kata lagi silahkan saja di nikmati chapter 7 ff Twins. Semoga ga aneh.

Warning typo dimana-mana.

Happy Reading......

Jaejoong merapatkan duduknya pada Yunho, ia takut, dan merasa tak nyaman berada di tempat seperti ini. Saking takutnya, bahkan ia tak melepaskan cengkraman tanganya pada lengan Yunho. Kemanapun Yunho pergi, ia selalu mengekor di belakangnya, bahkan ke toilet sekalipun ia akan mengikutinya.

Jaejoong menggelengkan kepalanya, saat Yunho menawarinya sebotol minuman keras. Sehingga membuat Yunho merasa heran, tak biasanya Youngwoong menolak untuk minum, minuman keras.

"Wae?" Tanya Yunho.

"Aniya, aku hanya sedang tidak ingin minum saja." Jawab Jaejoong tersenyum tipis.

"Kau yakin?" Tanya Yunho, yang di balas dengan anggukan kepala oleh Jaejoong.

Tak ingin memaksa, Yunho kembali menyimpan botol minumanya di meja. Ia jadi tidak semangat untuk minum, padahal sudah lama sekali ia tidak minum- minum bersama istrinya. Entahlah, kadang ia merasa jika sosok yang sedang bersamanya ini adalah orang lain, terlalu banyak perubahan pada diri Youngwoong hingga membuatnya tak mengenali lagi sosok istri yang sudah tiga tahun ia nikahi.

Jaejoong menggigit bibirnya pelan, saat kedua matanya melihat sinar kekecewaan di wajah tampan Yunho. Ia jadi merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi. Jika sampai ia minum dan mabuk maka penyamaraannya akan terbongkar.

"Yun, iku aku sebentar." Ujar Yoochun beranjak dari duduknya seraya menarik tangan Yunho.

Jaejoong langsung menarik tangan Yunho, agar tetap duduk di sampingnya. Ia menggelengkan kepalanya, memohon pada Yunho untuk tidak meninggalkannya.

"Ayoo.." Yoochun kembali menarik Yunho sedikit kencang sehingga membuat genggaman tangan Jaejoong pada Yunho terlepas.

"Aku akan segera kembali." Teriak Yunho pada Jaejoong.

.

.

.

"Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" Tanya Yunho.

Yoochun diam. Ia terus berjalan seraya menarik tangan Yunho, agar mengikuti langkah kakinya. Walaupun kebingungan, Yunho tetap menurut dan mengikuti langkah kaki Yoochun. Tiba- tiba saja, ia menyerngitkan dahinya heran karena Yoochun membawanya ke salah satu meja kosong lalu mendudukanya di sana.

"Yoochun-ah. Kau ini kenapa?" Heran Yunho.

Yoochun menatap wajah Yunho dengan tajam. " Kau sahabatku Yun, aku melakukan ini semua demi kebaikanmu. Aku hanya ingin kau sadar jika apa yang kau anggap benar selama ini adalah salah."

"Maksudmu?" Bingung Yunho menyerngitkan dahinya heran.

"Lihat, dan perhatikan saja." Sahut Yoochun seraya menunjuk ke arah meja tempat Jaejoong berada.

Menghela nafas panjang, akhirnya Yunho menurut. Ia diam, dan memperharikan sosok istrinya yang terlihat tidak nyaman ia tinggalkan sorang diri dan hanya di temani oleh dua orang teman Yoochun, yang entah di kenalnya dari mana. Sebenarnya, ia bingung dengan apa yang ingin di tunjukan Yoochun padanya, tapi ia tak bertanya lebih lanjut. Ia memilih diam dan menuruti perkataan Yoochun, untuk memperhatikan istrinya.

.

.

.

Jaejoong mencengkram pahanya dengan kuat, ia gugup dan juga takut berada sendirian di sini, terlebih dua orang namja yang merupakan teman Yoochun itu tak pernah berhenti untuk mengerling padanya. Ia melirikan matanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Yunho.

TWINS √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang