Warning typo dan kawan-kawannya masih bertebaran.
Happy Readinggg......
.
.
.
"Yunnie aku mau makan tteokpoki!" Pinta Jaejoong setengah merengek. Tangan kanannya menggoyang lengan Yunho sementara tangan kirinya menunjuk warung tenda yang berada tidak jauh dari tempatnya berada saat ini.
Yunho menolehkan kepalanya ke arah yang ditunjuk oleh Jaejoong dan menemukan warung tenda pinggir jalan yang menjual beraneka ragam jajan khas korea. Ia merasa sedikit ragu, apakah harus membelikan tteokpoki yang diinginkan Jaejoong atau tidak mengingat warung tenda itu berada dipinggir jalan.
"Kita makan tteokpokinya di restoran saja, ne." Ujar Yunho mengalihkan pandangannya dari warung tenda itu pada Jaejoong. Jaejoong menggelengkan kepalanya.
"Tidak mau! Aku mau makan disana. Yunnieee... Ayo belikan. Belikan aku
tteokpoki." Rengek Jaejoong lagi"Tapi..." Yunho masih sedikit ragu untuk membelikannya. Mrs Jung selalu melarang Yunho untuk makan makanan yang dijual dipinggir jalan karena menurut Yeoja paruh baya itu makanan yang dijual dipinggir jalan tidak terjamin kebersihannya.
Melihat keraguan diwajah Yunho membuat Jaejoong sedikit kesal. Ia bangun dari duduknya, merubah raut wajahnya dan menundukan kepalanya menatap perut ratanya.
"Aegyaa... Appa tidak sayang pada kita. Dia tidak mau membelikan tteokpoki yang kau mau." Jaejoong mengadu pada janin dalam perutnya. Tak lupa memasang wajah sendu seraya mengelus perutnya yang masih rata.
"Bukan begitu, Boo. Aku hanya tidak ingin kau dan Aegya sakit perut jika makan sembarangan." Yunho memberi penjelasan pada Jaejoong. Berharap calon istrinya itu mau mengerti akan ketakutannya.
"Makanan pinggir jalan tidak seburuk itu, Yun." Seru Jaejoong kembali mendudukan pantatnya dikursi taman yang diduduki Yunho. "Ayolahh.... Ini keinginan Aeyga kita. Apa Yunnie mau kelak Aegya kita ileran karena keinginannya tidak terpenuhi." Lanjut Jaejoong menakut-nakuti.
Glekk...
Seketika Yunho terdiam. Wajah tampannya memucat, pikirannya menerawang membayangkan sesosok anak laki-laki yang tinggi, gagah dan juga tampan yang berlari menghampirinya seraya memanggilnya ayah dengan air liur yang tidak berhenti mengalir disudut bibirnya.
Ughh.... Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding.
Jaejoong menyeringai melihat wajah pucat Yunho.. "Jadi, maukah Yunnie membelikan aku tteokpoki?" Ujar Jaejoong mengembalikan Yunho kealam sadarnya.
Tanpa menunggu lama lagi, Yunho menganggukan kepalanya. Bangun dari duduknya hendak pergi menghampiri warung tenda itu sebelum tangan Jaejoong menarik ujung kemeja yang dipakai Yunho membuat Namja tampan bermata musang itu menghentikan langkah kakinya lalu menolehkan kepalanya menatap Jaejoong dengan wajah bingung.
"Yunnie tunggu disini saja. Biar aku saja yang membelinya." Ujar Jaejoong menedahkan tangannya, meminta uang.
Yunho mengangguk, lagi. Merogoh saku jeans yang dipakainya, mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar won kemudian memberikannya pada Jaejoong.
Cup....
Jaejoong mengecup pipi Yunho sekilas sebelum pergi berlari menghampiri
warung tenda yang sejak tadi seolah melambaikan tangan padanya."Yakk... Jangan berlari. Kau sedang hamil." Yunho berteriak dengan nyaringnya membuat Jaejoong seketika berhenti berlari. Lupa jika saat ini sedang mengandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS √√
FanfictionYunjae / YAOI / M / DLDR / Hurt / Romance / Family. Demi menyelamatkan panti asuhan, Kim Jaejoong rela berpura- pura menjadi Jung Youngwoong istri pewaris Jung Corp, Jung Yunho untuk waktu tiga tahun.