TWINS √√

8

Hallo.....
I'm back bawa lanjutan dari ini ff. Maaf sekali, karena lama banget updatenya. 🙏🙏🙏
Baru dapet hidayah buat update, itu juga setelah di bully sama dua orang reader... #buat yang ngerasa aja...😂😂😂
Sebenernya, yg di tagih ff second wife. Tp karena belum di edit dan mualesss... Pake banget buat ngeditnya jadi saya tahan dulu ffnya.
Sebagai gantinya, saya keluarin dulu ini ff twins chapter 8.

Buat penggemar Second wife, sabar yaa... ffnya sudah saya tulis ampe end. Tunggu saya dapet hidayah buat updatenya.... #kaburrr.....

Happy Reading.....

Sudah dua minggu berlalu sejak insiden yang terjadi di pulau Jeju dan sejak saat itu pula hubungan Yunho dan Yoochun semakin memburuk saja. Yunho hanya mau berbicara dengan Yoochun tentang masalah pekerjaan saja, selebihnya dia akan bersikap dingin pada Yoochun. Karena hal itu pula, Jaejoong menjadi sedih. Ia merasa bersalah karena memburuknya hubungan Yoochun dan Yunho adalah karena dirinya.

Sudah berulang kali, Jaejoong berbicara dengan Yunho untuk meminta berbaikan dengan Yoochun yang hanya di anggap angin lalu saja oleh Yunho.

Yoochun mendesah putus asa, saat lagi dan lagi Yunho mengabaikannya. Sungguh, ia merasa frustasi saat ini. Entah apa yang harus ia lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan Yunho. Ia tidak punya niatan buruk, ia hanya ingin membuat Yunho sadar jika Youngwoong tidaklah sepolos yang di kira Yunho.

"Yunho.."

"Pergilah! Aku tidak ingin membicarakan apapun dengamu, selain masalah pekerjaan. Aku terlanjur kecewa denganmu, Chun. Kau sahabatku, tapi kau dengan begitu teganya melakukan semua ini pada Youngwoong. Aku tidak bisa memaafkan orang yang berniat menyakiti istriku." Sela Yunho memotong perkataan Yoochun.

Yoochun memandang Yunho dengan gemas, entah apa yang harus ia lakukan agar Yunho sadar jika dia telah di bohongi oleh Youngwoong. Ia sangat yakin, jika Youngwoong hanya berpura- pura menolak Jinwook. Dia takut, tertangkap basah oleh Yunho jika menanggapi godaan Jinwook waktu itu.

"Yunho, aku mohon dengar..."

"Kejadian, di Jeju waktu itu sudah membuktikan jika Youngwoong tidaklah seperti yang kau bayangkan. Dia bukan namja murahan yang akan membuka kedua kakinya untuk orang lain. Aku sudah melihatnya dengan kedua mataku sendiri, bagaimana Youngwoong menolak namja itu, dan itu sudah cukup untuk membuktikan jika Youngwoongku bukanlah seorang jalang." Lagi- lagi Yunho memotong perkataan Yoochun, sehingga membuat Yoochun putus asa.

"Terserah kau saja lah, tapi ingat satu hal, Yun. Aku yakin, suatu saat nanti kebenaran akan terungkap. Dan jika saat itu tiba, jangan pernah menyesalinya karena aku sudah memperingatkan dirimu, tentang siapa Youngwoong sebenarnya." Putus Yoochun menyerah untuk menyadarkan Yunho.

Yoochun mengambil berkas yang sudah di tandatangani Yunho, lalu bergegas pergi meninggalakan ruangan Yunho. Biarlah, waktu yang membuktikan sendiri pada Yunho, akan siapa sebenarnya Youngwoong. Karena percuma saja ia terus berusaha menyadarkan Yunho, karena Yunho sudah terlalu di butakan oleh cintanya pada Youngwoong.

"Terserah kau saja lah, tapi ingat satu hal, Yun. Aku yakin, suatu saat nanti kebenaran akan terungkap. Dan jika saat itu tiba, jangan pernah menyesalinya karena aku sudah memperingatkan dirimu, tentang siapa Youngwoong sebenarnya."

Perkataan Yoochun terus terngiang- ngiang di pikiran Yunho, dan sangat membekas di hatinya. Well, kini hatinya mulai goyah. Apakah semua perkataan Yoochun tentang Youngwoong memang benar adanya, atau hanya karangan Yoochun saja.

.

.

.

Jaejoong meremas kedua tanganya dengan erat, sudah satu jam ia menunggu Yoochun dan hingga saat ini Yoochun belum datang juga. Ia tak ingin hubungan buruk Yunho dan Yoochun terus berlarut- larut, oleh karena itu ia memutuskan untuk menemui Yoochun. Ia tahu, jika Yoochun tidak menyukainya tapi ia tidak mungkin berdiam diri saja melihat hubungan dua orang yang sudah bersahabat lama rusak karena dirinya.