8. WHO?

64 6 0
                                    

Seorang gadis kecil berusia 5 tahun terlihat sedang menangis di tengah dinginnya salju. Tiba-tiba datang seorang anak laki laki menghampirinya, kemudian bertanya "hayyy, nama kamu siapa? Ko kamu duduk sendirian disini, emang gak dingin ya?" gadis kecil iu menjawab "namaku airina lovega, aku sedang mencari gelang milik kakakku yang jatuh disekitar sini." Anak lelaki itu berjongkok untuk membantu menarikan gelang airin. Kemudian ia berseru "maksud kamu yang ini?" sambil menunjukan gelang yang memiliki ukiran cantik bertuliskan AI SAKURA. "wey al ayo buruan pulang kita ditungguin jemputan tuh." Teriak sekelompok lelaki yang berdiri agak jauh dari tempat mereka berdua. "hm, maaf ya kayaknya aku harus pulang duluan semoga kita bisa ketemu lagi ya." Seru anak lelaki itu sambil melambaikan tangannya dan lari menjauh dari airin. Namun, satu hal yang tak ia sadari. Kupluk maroon yang tadi ia gunakan terjatuh dan diambil oleh airin. "makasih ya al. kupluk kamu aku simpan, dan akan ku kembalikan jika kita bertemu lagi." batin airin.

10 tahun kemudian

Airin memandangi hujan diluar dari jendela kelasnya. Sudah sepuluh tahun ia tidak bertemu dengan cinta pertamanya yang bahkan nama nya saja ia tidak tau. Yang ia ingat hanya 'AL' dan itu yang tertulis di kupluk maroon yang ia simpan sejak sepuluh tahun yang lalu. Kalian tau? Airin merupakan gadis yang sangat popular disekolahnya. Ia cantik, pintar, dan mudah bergaul dengan siapa saja. Namun, hanya satu yang sangat disayangkan. Ia belum pacaran, dan tidak pernah menerima siapapun yang menyatakan perasaan padanya. Akan tetapi itu semua tdak membuat para lelaki di sekolah berhenti untuk menggilainya.

Saat keadaan kelas sedang sangat ramai, tiba tiba bu sukma datang. "KALIAN SEMUAAAA DIAAAAMMMMM!1!1!" seketika kelas menjadi tambah ramai karna mereka menertawakan konde bu sukma yang copot efek terlalu bersemangat teriak. *lahloh?

"IBU DISINI BUKAN SEDANG MELAWAK! SIAPA YANG SURUH KALIAN SEMUA TERTAWA?" teriakan bu suk semakin menggelegar. "ibu membawa se.." jeno berkata dengan cepat memotong kalimat bu suk "sebuah hadiah untuk kita ya bu,, hahaha" disertai gelak tawa murid kelas X IPA2. "bukaaan. Ibu membawa teman baru untuk kalian. Al sini masuk." Setelah bus uk mempersilahkan masuklah seorang cogan yang dipanggil al itu. "nama gua althair revoga pindahan dari kanada," hanya itu kalimat perkenalan yang keluar dari mulutnya. Bahkan bu suk saja belum mempersilahkan. "walaah pantesan mukanya rada blaster" "bagi id line dong!!" "duduk sama gua aja sinnii" "minta no wa sabi kalii weeyy" sahut sahutan para siswi seperti sedang ketemu dengan bias mereka *lahloh?

Bu suk mempersilahkan altha duduk disamping airin karna hanya itu tempat yang kosong. "Namanya al dari kanada, ko gua jadi deg degan gini ya, atau jangan jangan dia anak laki laki 10 tahun yang lalu." Batin airin. "eh gua gasuka sama cewek yang ribet dan berisik jadi, awas aja selama lu duduk sama gua macem macem." Bisik althair. Airin hanya membalasnya dengan tatapan yang tidak dapat di mengerti.

Alvaro pov

"ko gua tiba tiba laper yak" setelah mempause streaming yang sedang gua tonton *jgnkepoguanontonapaan. Gua berjalan kearah kulkas dan gua kesel karna gua ga liat apapun disana. bahkan telor aja gaada. "duh, ini mama sama ga nyetok makanan apa gimana si." Beralih kearah kamar twin tersayang *lahalay. "elviraaaa, kamu dimandooos??" teriak gua depan pintu. Jangan salahin gua kalo dia ga denger. Gua yakin dia pasti lagi depan tv joget joget ngikutin girlband korea. Riweuh dia mah dirumah. Soalnya di sekolah dia rada bad ceunah.

Seorang cewek berambut hitam berbaju putih panjang, lewat di belakang gua. Loh kok jadi horror. Tapi jangan salah ges, gua emang bisa liat yang ga bisa kalian liat. Apasi. Ternyata itu mama baru selesai belanja. hamdallah perut terselamatkan. Iya, gua indigo. Bermula ketika gua main kerumah tante yang di bogor. Saat itu sepertinya umur gua masih 7 tahun. Gua diajak main sama ibu ibu di taman belakang rumah tante. Gua kira itu asisten rumah tangga, tapi mama bilang "ko kamu main sendirian, vira nya ga diajak?" padahal gua main sama banyak anak kecil dan satu ibu ibu disana. akhirnya gua dimarahin karna vira nangis kejer ga diajak main. Huh dasar cengeng.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang