13. MERELAKANNYA KEPADA DIA

61 3 0
                                    

GABUT. kata yang saat ini sangat menggambarkan apa yang dirasakan Devan .diluar cuacanya sedang mendung. Padahal sangat enak untuk tidur siang. Tapi sayangnya devan ngga bisa tidur siang. Aldo juga ngga bisa dihubungin. Kayanya manusia kutup itu lagi berhibernasi deh, tibatiba terlintas dibenak devan untuk pergi ke toko buku. Devan memakai jaketnya yang tergantung dibelakang pintu dan langsung mengenakan helmnya.


"ma!adek ke toko buku ya!"teriaknya dari garasi dan lansung menuju ke toko buku.sesampainya di toko buku, devan langsung menuju rak tempat sederetan komik,surga bagi devan, ia menuju ke rak komik detektif conan.setelah membeli beberapa seri terbaru, devan yang hendak menuju kasir berbelok menuju rak buku pelajaran SMA.ia sangat mengingat kata mama."kalau ketoko buku, sempetin ke rak buku pelajaran"sempetin ya sempetin"devan berdiri di tengah tengah rak buku SMA dan kemudian berbalik kembali menuju kasir.


Gadis ini seperti pernah diliatnya disekolah.devan terus memperhatikan bentuk wajahnya. "kayaknya seangkatan" kayanya dia kekurangan duit deh"."jadinya begimana mba?"tanya kasir di toko buku itu. "eh ehmmm...,gimana ya mba ,kok uang."."gabung sama saya aja mba."ujar devan tiba tiba kepada mba kasir. Gadis didepanya itu tampak bingung."Hah?"ia menoleh ke arah devan, sepertinya gadis itu juga tidak asing dengan devan. Gadis itu berusaha menolak tapi devan menahanya. Setelah membayar,devan langsung mengambil belanjaanya dan keluar dari toko buku, diikuti gadis itu. "lo anak SMAnusa bangsa kan?"tanya gadis itu."iya lo juga kan?" "iya,by the way makasi banyak ya...kapan kapan gue bayar mumpung kita satu sekolah". "oke,ngga janji.Eh! no problem maksudnya. Kok gue jadi tebak tebakan judul lagu,hehe". Gadis itu tersenyum dan kemudian berlalu.


Sebenarnya bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun,devan memutuskan untuk menetap sebentar di kantin,tempat makan siomay favoritnya,semoga masih buka!. Sekalian di temenin sohib yang dingin Aldo. "bang! Siomaynya masih ada?tanya devan sambil mengintip keberadaan abang abang siomay. "kagak. udah habis dari tadi. Ini saya lagi nunggu jemputan juga" jawab abang tukang siomay."yahhh.habis siomaynya,do"ujar devan berbalik mentap Aldo. Dibeles dengan tatapan males."gue kan udah bilang daritadi.ini tuh udahjam pulang" setelah berkata seperti itu,Aldo berbalik dan setelah mengucapkan thankyou kepada abang tukang siomay.devan pun mengejar aldo "ihh,jan ditinggal dong gua!" teriak devan kepada aldo yang sudah berjalan duluan.untung aja gua sabar memiliki sahabat kaya gitu."aldo"panggil devan,aldo melihat ke arah yang diarahin oleh devan. Ada anak cheerleader yang senang latihan di lapangan."yang mana ?"tanya aldo yang dikuncir kuda!"ujar devan.


kevin.cowok ngeselin yang merupakan sahabat devan dari zaman bahela.ucup yang terkenal kegantenganya,pinter dan kepopuleranya .devan pun masih menganga dan menatap aldo"lo serius?"aldo berdecak"iylah kan gua satu ekstra sama kevin, dia juga sering cerita ama gua""kok gua ngga pernah tau sih"ujar devan.akhirnya devan main kerumah aldo dengan tujuan menghilangkan kegalauan. "lo bukan suka kali dev"ujar aldo sambil makan samyang."terus apa namanya dong?""entah hanya tertarik mungkin,lagian lo sama kevin tuh sama –sama ngga kenal ama tu cewek tapi suka diem-diem".tiba-tiba saja kevin dateng ngajak jalan karena bosen dirumah,tetapi karena pada ada acara masing masing akhirnya engga jadi.


Pagi ini devan sekolah dengan naik angkot karena mtornya lagi demam.ketika turun dari angkot tiba tiba ada seseorang yang memegang lengan gua."eh lu naik angkot ternyata?"."sumpah pen berkata kasar" ujar dalam hati devan.devan hanya mengangguk."good boy"kata ira kecil,membuat devan menoleh."apa?"tanya devan untuk memastikan."lo seperti good boy pada umumnya.naik kendaraan umum ke sekolah" jawab ira dengan jujur. karena takut baper akhirnya devan meninggalkan ira sendirian.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang