12. Coretan Merah

93 6 0
                                    


8 april 2008

Dar ... dar.... dar....

Suara gemuruh itu menyelimuti malam yang sunyi, dimana semua orang sedang terlelap tidur. Suara itu terdengar dari sebelah bilik rumah. " woi... siapa yang mau lawan gua lagi ? " suara itu datang dari salah seorang geng motor tersebut yang sedang mengadakan balapan motor.

" ayah.... aku gak bisa tidur " ujar ilyas

" kenapa nak... kamu gak bisa tidurnya ? " tanya ayah ilyas

" berisik ayah " jawab ilyas dengan pelan

" yaudah sini, tidur dikamar ayah aja gimana ? " tanya ayah lagi

Ilyas hanya mengangguk..., ilyas pun tidur disamping ayah dan ibunya tiba – tiba mereka dibangunkan kembali dengan suara seperti suara pecahan kaca, sontak membuat ayah ilyas bergegas menuju tempat suara itu berasal dan ternyata benar kaca di ruang tamu rumah pecah. Kemudian ayah ilyas ingin keluar rumah untuk menegur mereka.

Sebelum ayah ilyas keluar mereka sudah terlebih dahulu menyerang rumah ilyas dengan batu, entah apa yang terjadi diluar, sehingga mereka meyerang keluarga kecil tersebut. Ilyas pun keluar kamar untuk menemui ayahnya yang tak kunjung datang sambil ditemani ibunya.

Mereka benar – benar sangat kaget, saat keluar kamar melihat darah yang mengalir dilantai rumah mereka dan keadaan diluar pun belum usai juga dan malah suara ricuh itu semakin menjadi – jadi. "ayah" teriak ilyas berlari sambil diikuti ibunya dari belakang, betapa kagetnya mereka saat melihat ayah yang tergeletak kaku diatas lantai sambil dipenuhi dengan darah.

" ya... ampun ayah, kenapa bisa jadi kayak gini sih " ujar ibu sambil menutup mulutnya dengan tangannya

"ibu... ayah gak papa kan ? " tanya ilyas yang bingung sambil menangis.

Ibu tidak menjawab sama sekali dan hanya menangis. Kemudian, suara pecahan kaca tersebut kembali terdengar hingga mengenai telinga kiri ilyas. Darah dari telingannya pun mengalir bersamaan dengan air matanya yang menahan rasa sakit yang ia rasakan.

Ibu pun langsung bergegas mengambil telpon untuk menelpon ambulan dan ilyas hanya menangis dan darahnya tak kunjung berhenti, dan ibu hanya bisa memeluknya untuk menenangkan hatinya sambil berkata " kamu harus kuat, kamu pas ti bisa bertahan "

Tidak lama setelah itu, suara gemuruh itu mulai mereda bersamaan dengan datangnya ambulan dan polisi. Polisi yang datang ke lokasi kejadian berhasil menangkap salah satu anggota geng motor tersebut, tetapi dalam keadaan kritis karena benturan yang terjadi akibat tawuran dengan anggota geng motor yang lainnya. Kemudian ambulan tersebut membawa ayah dan ilyas ke rumah sakit terdekat.

Setelah sampai di rumah sakit ayah ilyas meninggal dan ilyas masih berada didalam UGDuntuk menjalani perawatan, tidak lama ada seorang wanita mengenakan baju dan topi putih datang menemui ibu ilyas untuk memberitahukan kabar keadaan ilyas sekarang. Wanita itu memberikan sepucuk surat kepada ibu ilyas.

Betapa kagetnya ibu ilyas saat setelah membaca surat ternyata , ilyas mengalami ketulian pada telinga kirinya akibat terkena pecahan kaca tersebut, sehingga selama hidupnya ia harus menggunak alat bantu dengar atau menggunakna bahasa isyarat supaya dapat berkomunikasi dengan orang lain. " ya ... tuhan malang sekali keadaan kamu nak, kamu harus hidup melanjutkan masa depan dengan menggunakan alat bantu dengar,ibu janji akan terus mendukung kamu papun yang terjadi nantinya".

10 tahun kemudian.....

Hujan yang turun di muka bumi ini merupakan suatu anugerah paling indah, hampir diseluruh belahan penjuru dunia banyak orang yang menyukai hujan terutama bagi langkah menuju kehidupan.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang