#FE-9

80 8 0
                                    

Nana mengambil tempat duduk yang agak sedikit jauh dari kerumunan dimana si Ed dan teman-teman gilanya.

Mata nana perih,kalau bisa ia ingin menangis sejadi-jadinya karena telah tertipu oleh Edward.

Kenapa nasibnya harus bertemu denga Edward dan kawan yang gilanya melebihi manusia purba.

Nana hanya bisa mencibir, rasa kesal nya tak bisa hilang,sesekali nana hanya bisa menghentakan kakinya ke lantai.

Pandangan nana tak jauh dari 4 cowok gak bermoral yang terus saja ribut ..

"Wiih...kucing gua cakep banget..!" teriak Delon

"Cakepan si Rambo lah,liat gagah banget kan?" timpal edward menunjukkan dandanan Rambo.

Nana yang bisa diam hanya menarik nafas kasarnya,sampai pandangannya mengarah pada seorang gadis yang seumuran dengan dan nampak tak asing baginya baru saja keluar dari arah dapur

"Nessa?" sahut nana

Gadis itu pun melirik miana

"Nana?" balas nessa

"Ngapain lo disini?" tanya nana

"Biasa,nemenin pacar gue yang gilanya tujuh turunan?" jawab nessa dengan mendelikkan matanya.

"Pacar?" nana bingung
"Kok gue gak tahu?" ujarnya

"Ya iyalah lo gak tahu,makanya punya hp tuh pake,buka grup chat ke kali-kali!"

"Emang siapa pacar lo?" tanya nana

Nessa menunjuk seseorang dengan menggunakan bibirnya"tuh"

"Ih,siapa?..tu cowok banyak!"

"Si Daniel!"

"Oh..beruntung lo dapet dia,cakep,keliatannya diem-diem baek tuh!" ungkap nana pada nessa yang duduk disampingnya.

"Biasa aja tuh,nyebelin yang ada..pusing gue,lo tahu kan tuh temen-temen nya,otaknya pada koslet semua!" jelasnya tak suka

"Tapi ngomong ngomong,lo juga ngapain disini?" tanya nessa sambil menaik turunkan alisnya

"Biasa aja kali tuh alis,mau gue kerok?" ledek nana

"Gue nemenin lidernya geng otak konslet!" ucap nana

"Si babang Ed's maksud lo?" ucap Nessa antusias

Nana malah bergidig ngeri"ngapain antusias gitu sih,hah?"

Nessa kemudian tersenyum bagai menghujam,matanya memicing tajam,apalagi yang ada didalam otak si nessa..

"Gue ngeri setiap kali matalo kayak gitu!" ucapnya sambil membuka resleting tasnya

"Ada hubungan apa lo sama dia?" bisik nessa

"Gak ada!"

Nessa mencubit tangan nana
"Awww"

"Sakit tahu" ringisnya sambil mengusap luka cubitan dari nessa

"Wah boong lu ama gue!"ujar nessa

" boong apaan sih?..udah ah gue mau ngerjain tugas matematika dulu!"kesal nana kemudian mengacuhkan nessa.

Nessa menggaruk tengkuknya dengan senyum tipisnya"kalau gue bisa matematika gue bantuin deh,tapi kenyataannya matematika bukan makanan gue,kalau biologi sip,oke-oke aja!"seru nya ,tapi tetap diacuhkan.

  Sampai Ronald ikut bergabung di dekat nana dan nessa,menghilangkan fokus mereka"lo ngerjain matematika na?"tanya Ronald sambil melirik buku yang sedang mendapat coretan-coretan berupa angka yang nana tulis.

"Menurut lo gue ngerjain tugas biologi?..ya matematika lah nald!" ketus nana membuat seringaian di bibir Ronald

Laki-laki tersenyum"heheh.. sorry na!"

"Ngapain susah susah sih na,minta isiin aja sama si babang, dia matematika nya jago loh!" timpal Delon di ujung sofa sana.

"Hhh...dia terlalu cerdas buat ngisi pelajaran matematika mah,kayak balikin telapak tangan"

"Jangan bercanda lah bilang si babang ed bisa matematika!" seru nessa menyepelekan..

"Jangan nyepelein gitu dong sa!" ujar seorang cowok diujung kursi sana,siapa lagi kalau bukan edward.

Nana hanya menaikkan sebelah alisnya..

Bingung.

"Lo inget gak na?" tanya ronald pada nana dengan semangatnya

Nana hanya mendelik malas"kenapa emangnya?"..

"Lo gak tahu na?"

Nana mulai kesal "heh ronald,ngomong yang jelas tahu!"

Ronald malah nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang pastinya tidak gatal"cepetan ngomong!"

"Lo inget kan salah satu nama yang setiap tahunnya pasti dihapus sama tinta hitam dimading?"

  Nana mulai berfikir,mengingat-ngingat suatu hal.

  FLASHBACK on.

  Saat kelas 11,hari dimana penentuan juara sesekolah telah tiba...setiap siswa di Mahendra school sedang menimbrung dimading ,tempat dimana daftar-daftar nama yang tercantum.

  Begitupun dengan nana,ia loncat kegirangan saat tahu namanya tercantum dalam juara sesekolah,meskipun urutan ke 3,setelah Elvan dan satu nama yang sudah tercoret oleh tinta hitam.

"Ih..ini yang juara pertama siapa ?..tiap tahunnya pasti dihapus terus!" ujar nana bingung,heran plus kepo.

FLASHBACK of.

  "Iya gue inget!..terus?" ucap nana mulai mendengarkan.

"Itulah si edward na!" ungkapnya.

Mata nana membulat tak percaya.

"Setiap pagi sebelum yang lain dateng,si Edward udah nyampe duluan disekolah,sengaja bawa spidol permanen,terus dia hapus...jadinya kayak misteriuuuusss!" jelas Ronald meyakinkan.

Nana menatap edward yang masih asyik dengan kucing nya,yang tengah ia sisir "terus ngapain pake dihapus?" tanya nana seakan teriak sampai edward yang mendengarnya menoleh.

  Edward kembali memfokuskan pada si Rambo,suaminya si mona,kucing kesayangannya.

  "Yaelah na,itu cara si Edward bisa deketin lo lah,kalau dia pinter mana mau lo deket ama dia,si edward deketin lo pake cara ekstrim!" tambah Delon sambil mengunyah camilan yang sedari tadi ia pegang.

Nana semakin bingung"resek sama jail kayak gitu kalian bilang ekstrim?..emang aneh lo pada!"nana menggelengkan kepalanya merasa aneh.

 

****

Fabulous EdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang