#FE-31

107 5 0
                                    

...

Miana sedang asyik menikmati malamnya,dengan duduk di atas kasur tak lupa laptop yang berada di hadapannya,menunjukkan beberapa jadwal kegiatan yang akan di lakukan oleh anggota nya  beberapa bulan mendatang.

"Na?"panggil seseorang di balik pintu ,membuat si punya nama menoleh,menatap laki-laki yang kini mengendap masuk dan menutup pintu kembali dengan pelan,tentu saja,kedua orang itu masih belum menutup mata walau waktu sudah menunjukkan tengah malam.

Laki-laki yang tak lain john,kakak miana ikut mendudukkan diri disamping nana,sedang gadis itu melanjutkan pengecekan keanggotaan takut ada beberapa yang tidak terdaftar.

" lo yakin dia yang bakal bantuin lo?"tanyanya serius.

"Heem" nana hanya bergumam.

John menggerlingkan matanya malas,inilah sifas nana yang sulit dihilangkan,juteknya naudzubillah.

"Gue serius na,lo yakin sama si ed?...gue gak mau lo salah pilih ya?" tegas john dengan tatapan tajamnya.

Nana yang risih dengan segala pertanyaan yang kakak nya lontarkan,gadis itu mulai bergerak mengganti posisi dudknya menjadi menghadap john.

Memang sejak nana membawa ed kedalam rumah,mengenalkan edward sebagai kekasihnya,membuat banyak pertanyaan yang keluar dari mulut ayah dan kakaknya,apa boleh buat,semua persetujuan dilakukan secara bersama,keputusan dimana apabila nana memiliki pacar,maka laki-laki itu diharuskan mengambil alih tugas miana menjadi kapten,atau pimpinan dari komunitas yang kini dijalaninya,jangan sampai salah memilih,bahkan itu seolah menjadi beban tersendiri bagi miana.

Dulu bahkan ia harus merelakan seseorang yang dicintainya, bukan hanya karena dikhianati,tapi juga ayah dan kakaknya sedikit tak menyetujuinya.

"Abang gak perlu khawatir,cukup percaya sama pilihan nana....jika ada kesalahan atas pilihan nana nanti,nana yang tanggung jawab...lagi pula nana sudah mikirin ini jauh-jauh hari...." jelas nana membuat tatapan john yang semula tajam kini mulai meneduh seperti biasa.

Nana mengulurkan tangan,menyentuh tangan kakaknya yang terdiam bebas di atas lutut,senyumnya tercetak jelas"dia cowok yang udah nana perhatikan sejak nana masuk ke sekolah itu..."

John membalas uluran tangan itu, tersenyum dan mengangguk.

"Kala Abang mau tahu,dia pimpinan kelompok yang ia punya,mungkin semacam gang,suka tawuran,tapi orang-orang komunitas kita bahkan jauh lebih buruk dari si ed...pokoknya abang cukup awasi aja...."

Lagi-lagi john kalah,memang kepemimpinan nana jauh lebih menguntungkan komunitas di banding saat dia yang menjadi pemimpin,nana jauh lebih unggul soal itu,karena semua anggota disana lebih mendengarkan nana dibanding dirinya,alasannya memang ketegasan nana,selain itu nana memiliki kepedulian yang lumayan besar kepada setiap anggota,tidak memilih,bahkan adiknya itu selalu membaur seperti dia pun memiliki jabatan yang sama,mampu menyesuaikan keadaan.

"Abang percaya..." ucap john dengan tangan mengusap pelan kepala miana,membuat gadis itu tersenyum nyaman.

"Dan ngapain tengah malam masih belum tidur?" tanya john setelah melihat laptop yang masih menyala,memperlihatkan beberapa kapten di setiap kelompok,nana ikut menolehkan ke arah pandangan john.

"Nana lagi ngerjain jadwal anak-anak yang mau tanding di kegiatan komunitas tahunan,dan sialnya bentrok sama kegiatan sekolah semacam pensi dan acara olahraga antar sekolah,parahnya entah kenapa kepala sekolah ngasih tanggung jawab ke nana buat milih anak-anaknya,tahu aja di sekolah kebanyakan anak buah nana!" jelas nana dengan wajah memberengut lelah.

Terkadang john kasihan kepada adiknya itu,setiap kegiatan selalu dia yang menyelesaikannya,bahkan seperti sekarang harus bergadang mengerjakannya sendiri,dan anehnya miana selalu berhasil dengan akhir yang memuaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fabulous EdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang