#FE-18

64 3 0
                                    

...

Parkiran..

(~)

  Semua penghuni dari mahendra school mulai keluar dari kelasnya masing-masing.

  Edward sudah menunggu nana beberapa menit lalu,yang ed tahu gadis itu selalu saja memilih mengakhirkan diri,ntah kenapa alasannya.

  Wajah edward begitu sumringah saat nana keluar dari bangunan besar itu,dan melangkah mendekatinya.

"Hay mi?" seru edward sambil nyengir.

"Gak usah nyengir!" judes nana yang merupakan sikapnya.

"Mi mah,judes mulu ih..!" ucap edward seperti meledek.

"Kita mau kemana?" tanya nana

"Temenin aja,ed janji gak macen-macen kok!" ucap ed sambil mengangkat tangannya dan membentuk huruf 'v'.

  "Ok,janji lo gue pegang!" ketus nana seperti biasa.

  ...

Nana memang tidak tahu tujuan edward,tapi dia hanya tahu bahwa cowok yang mengendarai motor ini tidak akan melanggar kata-katanya,apalagi kalau sudah berjanji.

Nana terheran saat edward membawanya ke tempat yang mungkin tak asing lagi baginya,rumah kediama keluarga dari edward junov.

"Kenapa lo bawa gue ke rumah lo?" tanya nana sambil berdecak kedua tangan di pinggang.

"Ikut aja!"

Nana masih tidak habis pikir dengan cowok yang satu ini,tentang apa maunya.

  Edward mengajak nana ke sebuah tempat yang mungkin tidak pernah tahu.

" Sebuah lapangan di dalam rumah?"ucap nana aneh.

Nana semakin bingung,untuk apa edward mengajaknya ke tempat yang seperti ini.

  Lapangan yang cukup luas dengan alat olahraga yang bermacam-macam.

  "Mi?" ucap edward.

Nana melirik dan kembali di buat bingung

" kok Lo udah ganti baju aja?"nana bingung karena baru saja edward mengajaknya ketempat ini,tapi saat edward memanggilnya,cowok itu sudah menggunakan kostum berbeda.

  Cowok itu menggunakan kaos berwarna hitam dengan celana selututnya.

"Terus?" tanya edward
"Kok cepet banget?"

"Ed kan cowok mi!" ucapnya sambil tersenyum"terus menurut lo cewek lamban gitu?"ucap nana dengan suara sedikit meninggi.

"Udah ah,mi mah marah mulu,nih ambil!" edward memberikan nana sebuah raket badminton(bulu tangkis)."ed tahu mi jago olah raga ini,mau nemenin kan?"ajak edward sambil memegang raket yang satunya.

  Nana mengangguk.

..

Waktu sudah berlalu,mereka bermain cukup lama dengan kesenangan dan keseruan luar biasa,nana tersenyum begitu sumringah,permainan itu membuat ed dan nana penuh dengan keringat.

Pukulan demi pukulan telah diluncurkan dan diakhiri dengan cemesan dari seorang nana.

"Udah an ah,gue capek!" teriak nana sambil menjauh dari lapangan dan duduk di sebuah bangku yang telah disediakan di dekat lapangan itu

"Kamu hebat mi!" ucap ed mengangkat jempol tangannya.

Peluh yang mereka rasakan saat ini bukti dari kesenangan yang tak disadari.

Fabulous EdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang