# FE-8

106 8 0
                                    

   Jam pulang sekolah sudah selesai,dan saat ini nana sedang bersama edward di parkiran..

   Gadis itu terpaksa karena sudah terlanjur memiliki janji dengan cowok menyebalkan itu.

  Selain itu ia sudah memiliki rencana untuk acara hari ini,yaitu memergoki edward yang akan berlomba bersama temannya hari ini.

"Hallo?" ucap Edward saat menyampirkan ponselnya di telinga kanannya sesaat setelah mendapat sebuah panggilan dari seseorang.

"Iye gue dateng...bentaran lah!" edward kesal mungkin pembicaraannya dengan orang diseberang sana tidak mengenakkan dirinya.

  Edward kembali berdecak bahkan saat ini ia seakan berteriak"bawel lu anjing! ..otw lah..."

Nana yang berdiri disamping edward hanya melipatkan tangannya didada karena kesal menunggu edward menyelesaikan pembicaraannya yang sangat tidak ia mengerti.

  "Yuk mi!" ajak cowok itu sambil memandang nana .

  "Gak usah segitu nya juga kali mandang gue nya!..risih gue" ketus nana dan mengambil uluran tangan edward yang memberikannya helm.

  "Ya elah mi,gak papa kali!"

"Ngomong mulu lo dari tadi,jadi gak sih pergi nya!" tanya nana dengan nada  jengkel .

  Edward mengangguk dan langung menyalakan motornya berbarengan nana yang mengambil tempat duduk dibelakangnya.

------

  (~)

Edward memberhentikan motornya tepat di pekarangan rumah dengan gaya minimalis.

   Nana hanya mengekerutkan dahinya dengan banyak arti untuk mempertanyakan.

  Rumah siapa ini?

  Apakah Edward mempermainkannya?

  Bukankah cowok itu akan mengadakan lomba?

  Semua itu terus menerus memenuhi otaknya,tidak mengerti tentang semua ini.

  Sampai lamunan nya terhenti saat edward menoel tangan nana dan mengajaknya masuk kedalam.

  "Gue gak ngerti sama lo,bukannya tadi lo bilang mau lomba ya? Kenapa lo bawa gue kesini?... Terus ini rumah siapa?" tanya nana dengan segerombolan.

  "Emang iya gue ada lomba,tapi disini!" jawab edward."ayo ikut "ajak edward sambil menarik tangan nana dan gadis itu pun dengan pasrah nya mengikuti langkah edward dari belakang.

  Nana semakin dibuat bingung oleh edward saat cowok itu mengajaknya masuk dan mendapati beberapa orang cowok sepantaran dengan dirinya.dan disana terdapat cowok yang sudah tidak asing lagi baginya,disana ada Ronald yang sama-sama asyik memakan cemilan.

  " dateng juga lu bang?"sahut salah satu dari teman edward yang sedang asyik memakan cemilan.

  "Yoi dong!" jawab edward sambil.berjalan kearah teman-temannya dan melakukan salam persahabatan mereka.

  Lagi-lagi lamunan nana buyar saat edward memanggilnya dan menyuruhnya untuk ikut menghampiri kearah teman-temannya.

  Sampai seseorang menyahutinya"wiih...mi-mi ikut juga?"

  Nana mengangguk malas.

"Hus...yang boleh nyebut mi cuma gue doang,njir lu" decak edward pada ronald.

  "Mi apa ya ed? Mi goreng,mi ayam,mi rebus?" tambah lagi cowok yang mungkin bisa dibilang agak sedikit tampan itu.

  Tapi memang perkumpulan cowok yang saat ini ada didepannya itu tidak bisa dibilang biasa, mereka sangat tampan bahkan lebih tampan dari teman-temannya.

  "Dasar oon lo,bukan gitu maksudnya beibs,maksudnya mungkin mi kuah!" tambah lagi cowok yang sedang tengah duduk dikursi sambil terkekeh pelan.

"Anjir lu pada,cewek gue dibilang gitu" ucap edward sedikit penekanan pada kata cewek.

  Nana langsung melotot pada edward ,kenapa cowok menyebalkan itu memanggilnya seperti itu.

  "Kalau gitu,kenalin
napah babang kun!"lanjut nya.
 
" nih kenalin calon ibu dari anak-anak gue,namanya mi-miana safutri "jelas edward yang langsung mendapatkan respon baik dari teman-temannya.

  Nana hanya menatap mereka malas, kenapa dia harus bertemu dengan orang kayak mereka,padahal dia sudah bosan melihat tingkah edward yang sungguh sangat membuatnya pusing,ditambah dengan semua sahabatnya yang ikut-ikutan goblok kaya lider nya.

  " wooy..keren,calon nya baag ed toh! "Ledek salah satu dari mereka.

" hooh,katanya ngebet!"tambah Ronald membuat mereka tertawa bersama.

"Oh iya mi,kenalin mereka sahabat gue,yang lagi duduk manis dikursi namanya Daniel,yang imut jijik itu namanya Delon,dan yang terkhir tahulah tikus sekolah kita,Ronald" jelasnya satu persatu.

  "Anjir lu ed,lo bilang gue tikus ,kejam lo!  Kurang apa muka gue udah kayak mario maurer juga" decak ronald sambil bergayak histeris tak terima.

  "Tapi kok gue baru liat yang dua ya!" ucap miana merasa bingung dengan tokoh yang baru dia lihat.

  "Iya mi,si Delon sama Daniel murid sma purnama Bakti!" jelasnya lagi.

  "Oh...." nana hanya mengangguk sambil ber-oh ria menanggapi penjelasan edward.

  "Yaudah cepet babang,udah lama kita nunggu buat lomba...cepetan dikit napa!" seru Daniel pada edward dengan kata sedikit kesal nya karena mungkin menunggu lama atas kehadiran cowok bad boy cap buaya itu.

  "Sorry man!" edward menjawab seperti dirinya hanya memiliki sedikit kesalahan saja.

  Nana masih berdiri bingung menghadapi kumpulan anak aneh ini,mereka akan melaksanakan lomba tapi kenapa didalam rumah? Itu pikiran nana untuk saat ini.

  "Maksud kalian didalam rumah? Lomba?..." ucap nana seakan bertanya,tapi hanya mendapat tatapan dari keempat cowok serangkai itu.

Keempat cowok itu mengangguk tanpa ada sedikit pun yang mau menjelaskan,dan semakin membuat otak gadis itu berfikir keras.

  Nana menggaruk tengkuk masih belum bisa mengerti "maksud kalian mau lomba didalam rumah gituh?" tangannya lagi,yang masih mendapat jawaban yang sama,anggukan.

  "Iya nana,emangnya kamu fikir kita mau lomba diluar rumah gituh? Apa jangan-jangan lo mikir kita mau lomba balap mobil atau motor,dan lo maksud itu balapan liar?" ucap Ronald seakan tahu apa yang sedang nana fikirkan saat ini.

  "Wah...emang bener lo mikir gitu mi?..iih....parah banget ih,mikir nya!" timpal edward yang tiba-tiba seakan mengejek nana.

  Nana hanya mengerutkan dahi ya kalau bukan balapan liar apalagi,mau lomba pa juga didalam rumah?

  "Kita mah gak gitu kali na,meskipun kita cowok bad boy,brengsek,suka rokok,suka tawuran, tapi kita ini cowok yang jaga diri untuk selalu hidup tanpa masuk lintasan liar!" tambah daniel seakan memperjelas .

  Nana semakin bingung kemudian bertanya untuk yang kesekian kalinya"terus kalian mau lomba apa didalam rumah, hah?"

  Tiba-tiba Delon mengeluarkan sebuah kandang dan meletakkannya diatas meja...kandang tersebut terdapat or kucing berwarna hitam dengan bulunya yang halus.

  Setelah diawali oleh Delon,cowok yang lain ikut mengeluarkan benda  yang sama yaitu kandang yang berisi kucing termasuk juga edward yang entah sejak kapan edward membawa kandang beserta kucing didalamnya.

  Nana semakin bingung dengan tingkah konyol para cowok yang ada didepannya ini

  "Kita mau lomba dandanin kucing na!" tambah Delon sangat memperjelas apa yang ingin nana tanyakan.

  "Lomba dadanin kucing?"

  Ke 4 cowok itu mengangguk ria,nana dalam seketika itu harga dirinya langsung drop dan terasa di injak injak.

  Nana yang berniat akan melaporkan edward karena ulahnya yang mau lomba balapan liar telah gagal,apa yang akan dia laporkan kalau cowok resek yang paling nyebelin ini hanya akan berlomba dadanin kucing doang!

  Gila..

  Woy..kalian itu cowok,kenapa gak sekalian aja bikin salon khusus kucing aja anjrit!...

Fabulous EdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang