#FE-25

69 4 0
                                    


  "Siang kak?"

Elvan masih tergagu melihat nana kini ada di depan matanya,di depan pintu rumahnya.

"Nana?" ucap elvan akhirnya yang dijawab dengan senyuman manis oleh miana.
Kini banyak pertanyaan menyeruak dalam otaknya,melihat nana ada didepannya,menimbulkan pertanyaan kenapa gadis itu ada di rumahnya sekarang,dan bahkan ini adalah waktu jam pelajaran dimulai (sekolah).

"Kamu bolos?" tanya nya lagi.

Nana hanya menggedigkan bahunya tidak ada masalah dengan hal itu "ya dibilang bolos sih engga,soalnya aku udah izin,kalau dibilang mau jenguk juga,kan bisa nanti sore,yaaaah,terserah kak Elvan aja mau anggap aku bolos atau enggak juga,nggak masalah kok!" jawab dengan begitu santai tanpa beban.

Elvan yang mendengar penuturan dari miana hanya terperangah tidak percaya,bahwa gadis yang disukainya bisa bertindak bebas juga.alisnya masih bertaut .

"Ekhemm...boleh aku jenguk si ed nya kak?" tanya nana memberikan deheman terlebih dahulu.

"Oh,iya...silahkan!" elvan langsung membolehkan nana masuk dan menyuruhnya untuk langsung kekamarnya saja.

"Kamu begitu perhatian sama ed,na!apakah jika aku seperti itu,kamu akan perhatian juga?" gumamnya dalam hatinya sambil mengikuti langkah nana dari belakang yang berjalan menuju kamar adiknya,edward junov.

(~)

Tok...tok..tok..

Edward yang sedang tertidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya terbangun karena mendengar bahwa kini pintu kamarnya sedang diketuk.

Ia merasakan kepalanya sangat berat,sakit,dan pusing, bahkan cuaca yang begitu cerah diluar,terasa begitu dingin terasa oleh tubuhnya.

Bosan mendengar suara pintu terus menerus diketuk,dengan terpaksa edward bangun dari acara pacaran dengan tempat tidurnya,berjalan kearah pintu untuk membuka sambil tidak lupa mengomel

"Ni punya kakak,udah tahu adeknya sakit,masih aja diganggu, gak ada guna banget,ni juga kepala,kenapa pusing banget sih?" ujarnya tak lupa dengan sedikit omelan-omelan kecil keluar dari mulutnya yang kini warnanya sudah sangat pucat.

Sedang diluar sana terus mengetuk pintu merasa semakin khawatir karena bukan hanya sekali dua kali mereka mengetuk pintu tapi beberapa kali dan masih belum ada jawaban.

Elvan selaku kakak yang baik mulai merasa bahwa edward tidak baik-baik saja didalam sana.

Nana yang merasakan hal sama pun entah kenapa semakin merasa hatinya kini berkecamuk tegang,takut jika didalam sana terjadi hal yang tidak inginkan.

Perasaan apa itu na?..apakah kamu mulai menyukainya?.

Bukan suka,tapi khawatir untuk seorang teman saja thor..😡

  Elvan kembali mengetuk pintu kamar ed,sekarang diketuk lebih keras.

Menunggu beberapa menit.

Dan...krekeeeet...

Terdengar suara pintu dibuka.

Edward yang memaksa supaya membuka pintu pun kini melihat jelas siapa yang ada di depan kamarnya dan mengetuk pintu kamarnya sampai membuat istirahatnya terganggu.

Ia hanya memberikan segaris senyum untuk mereka,yang membuatnya terkejut adalah,gadis yang disayanginya kini ada dihadapannya.

Ia mencoba mengucek matanya,ia takut bahwa yang dilihatnya adalah khayalan karena ia terlalu merindukan gadisnya sekarang ini.

Setelah mengucek mata,tubuh dengan wajah cantik itu masih setia berdiam diri di hadapannya dengan mimik khawatir.

"Mi?" ucap nya kemudian,dan mendapat anggukan dari gadis itu.

Rasa pusing yang tiba-tiba datang, membuatnya sedikit oleng dan memgharuskannya memegang kepala.

Saking pusing nya,yang edward rasakan adalah kemungkinan dirinya terjatuh,dan pandangan mulai menghitam ,tapi sebelumnya terdengar suara miana dan kakaknya Elvan mendekat dan memanggil namanya,sampai akhirnya begitu sangat gelap.

(~)

Rasa khawatir semakin menjadi saat nama dan elvan melihat edward terjatuh dengan begitu lemas.

Pingsan.

Laki-laki itu pingsan membuat mereka begitu gelapan tak tahu apa yang harus dilakukannya.

Dan cara yang paling jitu adalah membawanya kerumah sakit

***

Terang..

Ia melihat begitu sangat terang.

Ya,edward sudah siuman.

Saat matanya menjelajah,edward merasa bahwa dirinya merasa ada disuatu tempat,rasanya tak asing karena ruangan yang ia tempati penuh dengan nuansa putih.

"Gue disurga ya?,kok bisa?..dosa gue kan numpuk?,apa kemarin gue dapet kupon masuk surga ya?,kok gue gak inget ya?"oceh edward saat merasa asing dengan ruangan yang ia tempati
,jari telunjunya masih setia mengetuk-ngetuk dagunya.

Sampai fokusnya teralihkan saat mendengar pintu ruangan itu dibuka,menampakkan seseorang yang sudah sangat ia rindukan.

Gadis itu mendekat,semakin membuat yakin edward bahwa dia merasa sudah tiada.

" oh ya ampuuuun..."teriaknya membuat gadis itu berhenti melangkah dan menatap edward aneh"ternyata bener gue udah di surga, buseet bidadarinya cantik banget,mirip mi-mi gue lagi!"teraiknya lagi membuat gadis yang aa di depannya semakin heran.

Sampai kini tatapan mereka beralih pada beberapa orang laki-laki yang masuk"njiiiir,ini mah bencong,bukan bidadari..ini di surga apa di salon sih?"ucapnya membuat salah satu dari laki-laki yang barusan masuk memberikan sebuah hadiah.

Bugh...

Sebuah bantal kini sudah mendapat tepat di wajah edward.

"Eh,bacot lo gak bisa dijaga banget yah!" teriak ronald pada edward"ini bidadara terganteng tahu!"ucap ronald.

"Gue tadi ada disurga,ngapa kalian ikut-ikut gue sih! Gak betah ya gak ada gue sekali aja?" ucapnya dengan sombong.

"Heh,curut,lo di rumah sakit,halu banget lo bisa masuk surga,inget! Dosa lo numpuk,jangan ngarep masuk surga,lo punya orang dalam sampai bisa masuk surga?" oceh satu-satunya gadis karena jengah mendengar ungkapan-ungkapan edward yang semakin gesrek.

Edward kemudian menatap disekelilingnya, bau obat ciri khas RS,dan bener saja bahwa dirinya berada dirumah sakit,karena baru saja dia sadar kalau tangannya sudah tertancap jarum infus.

Kemudian memberika ceringan khas nya sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal"ya kirain gituh dapet kupon undian masuk surga,hehhehe!"

"Ngarep lu ed!" timpal delon

Dilanjut oleh daniel"paraaah say"

Dan ditambah pula oleh ronald semakin menjadi"naaaajiiiis!"

"Teganya kalian,bela gue kali kali!"

"Gimana mau bela lo,dosa gue juga numpuk parah man!" jujur ronald

"Ngaku juga ternyata!" ucap nana santai membuat ronald,daniel,delon,edward termasuk elvan pun terperangah kaget,mungkin kata-katanya sedikit,tapi menusuk,bahkan sampai membuat ronald memegang dadanya dramatis,dan semakin menjadi saat teman-teman ronald seakan menguatkan dengan menepuk bahunya "sabar bro!..

Elvan pun tidak menyangka,pasalnya nana baik terhadapnya,tetapi ternyata? sekarang ia percaya bahwa memang benar ucapan semua orang yang ada disekolah bahwa seorang nana adalah satu-satunya wanita terjutek,terjudes,tergalak dan ter-ter lah.

****

Fabulous EdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang