Dia yang sesuatulah pokoknya!

593 67 4
                                    

Salah pahamnya NaruHina yang ini bikin gregetan -, siapkan kayu buat pelampiasan, jangan batu, ntar gigi readers rontok semua :v
.
.
.
Happy reading...
.
.
Ccracks

Kagetnya Naruto bukan main, “Kau yakin bekerja disini?” tanya Naruto serius, membuat tubuh Hinata ketakutan hingga merapat ke pintu sembari mengangguk.

“Haah, kau bilang kau perawatkan?”

“H-hai”

“Seharusnya seorang perawat kerja di rumah sakitkan?” tanya Naruto seolah bertanya pada dirinya sendiri.

“Aku hampir dditolak seluruh rumah sakit di kota ini” cicit Hinata.

“Hmm, kenapa kau lebih memilih menjadi perawat sekolah?”

Hinata ingin menghantamkan kepalanya ke dasbor mobil, saking kesalnya dengan suaranya sendiri. “Aku pergi” ucap Hinata buru-buru membuka pintu.

“Aku juga-“ belum Naruto selesai bicara Hinata sudah menghilang bak Sadako. “Ya sudahlah, nanti juga dia tahu” ucap Naruto mengemudikan Mobilnya memasuki parkiran sekolah.

“Ohayou sensei” sapa murid-murid Naruto melihat mobilnya berjalan ke parkiran.

“Ohayou” balas Naruto dengan senyum lima jari dengan terpaksa,

"Sen-"

Belum juga muridnya lewat wajahnya langsung berubah serius.

"Tunggu sebentar" ucap Naruto menghentikan mereka.

Rok diatas lutut. Cek.
Dandanan menor. Cek.
Aksesories berlebih. Cek.

"Mau ikut sensei?" tanya Naruto sembari mengeluarkan alat andalannya dari dalam saku.

"KYAA >///< akan segera kami rapikan!" teriak mereka menjauh, walaupun begitu masih ada saja hati yang beterbangan dari mereka semua.

“Ah sensei, Ohayou” teriak seorang murid berlari menghampirinya di parkiran.

“Oh, Mei. Ohayou”

“Ano sensei.. etoo.. uhmm.. engg”

‘Gawat sekali pembicaraan seperti ini’ batin Naruto clingukan mencari pertolongan. Kok tiba-tiba jadi sepi sih? Gawat. Biasanya kalo siswa gugup dan bicara di tempat sepi mereka akan menyatakan cintanya.

“etoo, sensei”

“Ha-Hai?”

“Aku buatkan bento untuk sensei dan... dan.. ugh..” ucap siswi tersebut semakin grogi dan gugup. Kakinya saling bergesekan.

‘Kayanya mending dia pergi ketoilet dulu’ batin Naruto. Boro-boro tergoda imannya melihat paha mulus yang seolah sengaja diperlihatkan sang siswi, dia malah gemas ingin mengeluarkan buku dalan sakunya yang baru saja dia masukan. 5 mm lagi, dan akan jadi pelanggaran. “Dan?”

“Aku suka sensei” ucapnya sekali tarikan nafas.

“Hai, aku juga menyukaimu Mei” ucap Naruto datar.

“Sensei itu berarti~”

“Aku suka murid yang bekerja keras sepertimu, terutama kalau kau giat di pelajaran olahraga. Kau akan sehat fisik dan pokoknya sehatlah” tambah Naruto. “Oh, jam pertama akan segera dimulai, jangan bolos pelajaran ya Mei” saran Naruto.

Aura putus asa menguar dibelakang Naruto, Naruto hanya mengangkat bahu dan segera meninggalkan parkiran menuju ruang guru. Naruto segera menanggalkan jaketnya dan mengambil buku absen. Dia ada 3 kelas sampai istirahat siang, kemudian kegiatan klub yang dia tangani, klub sepak bola akan latihan sore ini.

Couple Crack!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang