Pesta yang meriah dan derita untuknya

363 50 4
                                    

“Apa benar disini, Naruto sensei?” tanya Hinata sedikit khawatir, mereka tak juga menemukan tempat pesta yang dikatakan rekan sesama guru mereka.

“Iya, 5 meter lagi. rumah makan gadang” Jawab Naruto yakin.

“Itu-“ tunjuk Hinata pada papan nama restoran Gadang.

‘Sialan mereka mengerjaiku’ umpat Naruto. Tempat itu bahkan tak sejauh 100 meter dari pinggir jalan, dan mereka disuruh berjalan memutar 5x lipatnya. “Ayo masuk dan akan aku beri pelajaran maniak tanaman itu” ucap Naruto dengan wajah seram.

Hinata sedikit menjauh dari Naruto, perasaannya tidak enak kalau Naruto menampakan wajah seperti itu.

“Sudah ketemu ya?” tanya Kiba, “Bagaimana perjalanan-“

BUAG! Kiba mendapat sebuah lemparan sandal dari Naruto yang kesal karena keusilannya. “Sangat menyenangkan sampai-sampai aku ingin berbagi rasa pegal kakiku ini”

“Naruto-sensei~” ucap Kiba memelas. “Istrimu ada disini loh”

“HAH? Akan aku habisi kau!!”

“Aku akan main-main sebentar.” Ucap Kiba pada rekan guru yang ada disana dan segera berlari disusul Naruto.

“Hinata sensei maaf, pestanya baru bisa kita rayakan sekarang.” Ucap Shino yang lain masih sibuk menertawakan kelakuan dua guru yang seperti kucing dan anjing itu.

“Jangan Hiraukan mereka.” Ucap Ebisu sembari bergumam. “Mereka bikin malu saja.”

“Ayo, ayo duduk” ajak Anko menarik Hinata.

“Karena Hinata-sensei sudah ada disini, ayo kita segera mulai pestanya. Selamat untuk Hinata sensei” ucap Gai mulai bersuara.

“Selamat!!”

“Kalian tidak menunggu kami?!” ucap Kiba dengan nada kecewa.

“Kemari lah Kiba-sensei, ayo jangan malu-malu.” Ajak Anko.

“Mana mungkin aku malu-malu” ucap Kiba,

Hinata tertawa kecil, tadi dia sedikit gugup karena jarang keluar malam. Tapi ini sangat menyenangkan berkumpul bersama orang dewasa lainnya sambil makan direstoran.

“Naruto-sensei-“

“EHHHH?!”

Naruto dan Hinata sama-sama terdiam mendengar koor eeh yang datang pada mereka. “Eh?” Naruto mewakili Hinata yang masih diam.

“Apa-apaan itu, kalian harusnya pake kata sayang sayangan donk” ucap Anko.

Yang lain ikut mengangguk membenarkan. “Masa pake sensei dibelakangnya” Kiba ikut menimpali.

“Harusnya Naruto-kun, Hinata-chan, honey, sweatheart, anata, my love. Kalian pasangan pengantin baru, masa ga ada romantis-romantisnya sih” Shino blak-blakan mengomentari pasangan yang polos ini.

“Itu, etooo, haruskah? Aku terlalu tua untuk yang seperti itu” ucap Hinata gelagapan, duduknya sudah tak tenang, sesekali diliriknya malu Naruto yang terperangah.

“Coba katakan Hinata-sensei” ucap Anko mencolek Hinata agar tenang. “Anata~”

GLEk! Hinata yang disuruh namun kenapa Naruto yang jadi panas dingin dibuatnya, digigitnya pelan bibirnya agar tak mengikuti suara Anko sensei. Haduh ini tak baik, sungguh. Sekarang, dalam kepalanya bergema  anata~ anata~ anata~ anata~ anata~ AHHH ini  membuat Naruto gila.

Menghentikan Hinata juga tak bisa Naruto lakukan, tanggung sudah digoda begitu, walau baru sebentar, Naruto juga ingin dipanggil sayang-sayangan selain oleh neneknya yang sedang teler di kamar Hinata sekarang. Walau benci drama kalau sudah tak ada tontonan dia kadang melihat-lihat sinetron, melihat lihat loh! apalagi yang emaknya galak dan menantunya lemah.

Couple Crack!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang