“Sensei? SEN-SEI?!”
“Ya?” ucap Hinata kembali ke alam nyata, akhir-akhir ini jantungnya sering berdebar kencang. Saat dicek jumlah detak jantungnya dalam satu menit ternnyata diatas normal. Apa dia beneran sakit?
“Sensei, sakit. Aku tak tahan. Sungguh ini luarbiasa sakit. Hentikan sensei. Gyaaa sensei tolong, kumohon!” ucap Sasori, Tuhan, kapan kapas beraroma alkohol itu akan Hinata sensei lepaskan dari luka di lututnya? belum pinset yang menyodok menyentuh lukanya. T..T
“Ah!! Gomen Sasori. Gomen” ucap Hinata menarik tanganya dan melihat luka Sasori.
Sasori menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang dan mulai berguling. Ini beneran sakit tahu! Aaaa sakit sialan!
“Sasori?” tanya Hinata cemas.
“Aku akan istirahat disini” ucap Sasori menjauhkan Hinata sensei dan menarik tirai ranjangnya. Dia ngambek pada Hinata sensei “Pokoknya sensei, Argh!” teriak Sasori marah.
Hinata hanya meringis, dan berbisik maaf, yah habis lagi melamun mana ingat dia sedang mengobati, lalu sejak kapan Hinata melamun ya? Eto.. tiba-tiba saja dia memikirkan jantungnya dan diapun terhanyut.
“Hinata sensei” panggil Naruto sembari membuka pintu.
DUGGUDUGGUDUG! Hinata menekan dadanya yang mulai berdebar lagi, “Ya Naruto sensei, ada apa?” tanya Hinata setelah menarik nafas panjang, dia harus ke rumah sakit setelah pulang sekolah.
Penampilan Naruto cukup berantakan dengan kotoran menempel diseluruh tubuhnya, belum ada beberapa lecet dibeberapa area. “Aku menemukan seekor anak kucing terjebak dalam got, dia sepertinya butuh perawatanmu.” Ucap Naruto. Ditangannya ada seekor anak kucing yang nampak lemas dengan beberapa luka.
“Letakan diatas meja” ucap Hinata sembari membawa kain. Kasihan sekali anak kucing ini. Hinata harusnya menjadi dokter hewan saja dulu. Haaah sudahlah nanti dia akan minta sekolah kedokteran lagi kalau bisa.
Dengan cekatan Hinata memeriksa kucing itu tanpa ada rasa takut, lukanya diolesi salep dan ditutup perban. Naruto melihat Hinata begitu menikmati pekerjaannya, andai dia juga bisa seperti itu. Dia harus mengurus klub sepak bola dan sekarang mengawasi seluruh klub belum dia menjadi guru olahraga. Merepotkan. Dia hanya ingin fokus mengajar dan klub sepak bola saja.
“Apa dia baik-baik saja?” tanya Naruto mendekati Hinata dan merendahkan tubuhnya, surai kuning tajamnya menyentuh pelan pipi Hinata.
Uah jantung Hinata mulai memberontak lagi. berpesta pora dengan fasilitas kelas wahid. ZIB AZIB AZIB ASOY! TARIK MAN- salah!! “Di-dia baik baik saja!!” teriak Hinata sembari menaikan satu jotos ke bawah rahang Naruto.
Buak! Naruto bisa merasakan ngilu itu cepat menjalar kemudian dia melayang. Melayang. Dan jatuh ke lantai. Dia K.O dengan sekali pukulan tak terduga dari Hinata. “Maaf menganggumu” ucapnya pelan.
“Na-Naruto sensei!” teriak Hinata. Dia tak sengaja. Sungguh tak sengaja, kamisama apa dia sudah durhaka pada suaminya? Apa ini yang disebut dengan kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT? Berapa hukuman untuk memukul suami sendiri? bagaimana bisa Hinata membela diri? Dia memang salah, dia akan akui semua yang sudah dia lakukan.
Sasori menghela nafas panjang, melihat pasangan somvlak dihadapannya, “Sensei, aduh.. aku bahkan tidak bisa memberinya komentar apa-apa” ucapnya sembari menggeleng kemudian kembali ke ranjangnya. Dia tak berniat ikut masuk kedalam hubungan somvlak mereka berdua. “Biarkan kami sama yang mengatur hubungan mereka.”
“Tidak bisa begitu” bisik Rin.
“A-“ Teriakan Sasori teredam bekapan Rin. Kapan si cewe menakutkan ini masuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Crack!
FanfictionHari ini Tsunade senju menang undian puluhan juta yen. Ini tidak baik! Kemalangan akan menimpa keluarganya. Tunggu, dia hanya tinggal dengan cucunya, Uzumaki Naruto. Cucunya memang malang, sudah tua masih perjaka. Hahaha bikin author ketawa guling-g...