About love maybe.. you shouldnt know....

296 48 12
                                    

Oke fiks Hinata melongo huruf O cukup lebar, “Ah dokter ini suka bercanda” ucap Hinata dengan tawa kecil.

“loh malah ga percaya” komentar Gaara. Tangannya bergerak menggaruk tato ai didahinya, ini nih efek kebanyakan becanda dan lagi Hinata tahu sifat aslinya.

Iyalah ga percaya, diakan dokter yang membidangi hal nyata bukannya takhayul macam cinta. Dewasa sedikit napa dok? Ingat umur yang udah kepala dua. Masih aja suka becanda garing kaya gini.

Gaara akhirnya  kesal dengan wajah Hinata sekarang, masa sih dok? Masa sih? Begitulah ekspresinya yang greget minta dioperasi. “Oke, bagaimana kalau kita taruhan? Kalau aku benar, kau harus mentraktirku makan malam?” tantang Gaara.

“Boleh” ucap Hinata, yah kita buktikan diagnosis ghaib ini.

“Batas waktunya 3 hari. Jadi akau akan memberikanmu surat rujukan balik.. jangan kabur setelah kau sadar? Mengerti?!”

“Aku tidak akan kabur”

“Baiklah waktunya aku pulang.” Ucap Gaara melirik jam dikomputernya. “ Mau kuantar?” tawarnya.

“Tidak, aku akan pulang dengan suamiku” ucap Hinata.

“Hmm, kalau begitu, ayo keluar sama-sama.” Ajak gaara, lumayan bisa lihat seperti apa suami Hinata ini, hehehe hahaha kalau bisa Gaara bakal nanyain rahasianya, rahasia antara para cowok bagaimana menaklukkan calon mertua.

Hinata terdiam, kemudian wajah bingungnya menatap Gaara, “Aku belum menghubunginya”

“Astaga!” umpat Gaara, mereka ini pasangan macam apa sih? “Hubungi dia cepat, kalau dia tidak bisa, akan aku antar sampai rumahmu.”

Kepala Hinata mengangguk dengan pelan sembari mengeluarkan ponsel dan kertas yang tadi berisi nomor Naruto. Gaara melongo, “Apa kau, maksudku suamimu kehilangan ponselnnya?” tanya Gaara, Ga mungkin kan mereka baru tukeran  nomor ponsel? Ahahaha-

“Aku baru mendapatkan nomornya hari ini” jawab Hinata dengan malu-malu, seolah ini hal yang wajar bagi dirinya dan pasangan suami istri diseluruh dunia.

CTAAAR! Gaara memegang jantungnya sendiri, sepertinya dia harus menjadwalkan operasi untuk jantungnya yang berdebar karena kaget, kesal, dan keheranan mendengar jawaban Hinata, itu sama sekali tidak wajar! Astaga Gaara jadi kepo, siapa sih yang berani  menikahi Hinata yang polos ini? Bukannya menyembuhkan kepolosan Hinata, dia malah semakin polos. Jangan – jangan dia cuman bisa menaklukkan calon mertuanya saja!

Lupakan Gaara yang masih shock dengan jawaban dan asumsi diotaknya, Hinata menghela nafas sembari menunggu nada tunggu dari nomor yang dihubunginya.

“Hallo, dengan siapa ya?” tanya suara disebrang, nadanya sedikit kekanakan,

“Eh?” kok suara Naruto berbeda? “Ah apa benar ini ponsel Naruto sensei, maksudku Naruto Uzumaki?”

Jeda cukup lama sebelum teriakan ramai terdengar. “EEE!! Hinata Sensei? Beneran nih nomornya ga disave? Hallo hallo Hinata sensei”

‘Kok malah jadi ramai sih?’ batin Hinata

“Ssst, diam!” ucap seseorang mengamankan situasi “Maaf Hinata sensei, tunggu sebentar ya, Sensei sedang mengurus sesuatu. Nah itu dia”

‘Sensei.. ini ada telpon, maaf ga sengaja keangkat kirain ponselku yang bunyi’

‘Siapa yang telpon?’

‘Katanya dari agen MLM’

‘Sini ponselnya’

“SIAPA? Maaf  tapi aku tidak butuh hal seperti itu” tanya Naruto galak.

Couple Crack!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang