"Aku bercanda!" teriak penyelenggara acara.. "Hohoho sepertinya aku membuat seseorang sangat terkejut disana"
Naruto sudah pucat pasi mematung berdiri bersama Ino yang menguncang lengannya sejak tadi. "Kuatkan dirimu, Naruto!" teriak Ino panik, alah Ino ingin memegang pipinya tapi dia ingat kalau Naruto suami orang. NOO!!!
Bukannya ikut tertawa, mereka yang menatap Naruto langsung memusatkan pandangannya pada si penyelenggara acara dan melemparinya dengan apapun yang ada didekat mereka "Apa yang kau lakukan sialan!" "Jokemu receh" "Cepat minta maaf"
"Ehhh" teriak si penyelenggara acara sembari mencoba menghindar, sampai salah satu kursi menghantam wajahnya. "Ugh" beberapa orang segera mengangkatnya dan pembawa acara mengambil alih acara yang sudah mulai jadi huru hara ini.
"Naruto?" panggil Ino, duh ini mah udah siap pingsan.. Ino tidak sanggup kalau harus menggendong Naruto diatas pangkuannya.
Naruto melirik Ino, "Ah, apa yang terjadi?" barusan dia mengalami kilas balik yang tidak dapat dia tahan.
"Kau pucat pasi tadi, apa gara-gara itu?" tanya Ino cemas.
"Aku baik-baik saja" ucap Naruto, hampir saja satu tetes airmata mengalir dari matanya. Tapi dapat dia tahan. Semua orang disini tahu bagaimana tragedi itu terjadi dan proses yang lama untuk Naruto dapat kembali ke sekolah. "Aku tidak apa-apa" teriak Naruto, kasian juga si penyelenggara acara di depan sana, seseorang segera menurunkan barbel yang dia temukan di gudang, yah gak seru lagi.
"GOMEN NASAI Naruto, dia sudah dapat balasannya. Semoga arwahnya tenang dialam sana" teriak si pembawa acara dan dibalas sebuah anggukan kecil dari Naruto. "Ahem. Kita hanya akan menonton acara drama yang pernah kita lakukan dan penyelenggara telah menyiapkan beberapa kostum agar kita dapat berfoto bersama seperti dulu, dan ah iya kita akan mengundang kelas B juga."
Meski agak menyedihkan tapi Naruto menikmati setiap detik video itu diputar, beberapa kali video menyorot penonton, kedua orangtuanya terlihat tertawa dan beberapa kali berteriak ketika layar ditutup, apalagi kaa-chan memiliki suara yang tak kalah dari neneknya. "Kau manis sekali, Naruko" begitulah yang dia dengar meski memalukan tak seorangpun disana yang menertawakannya. Rasanya ini tidak benar, iya kan? Harusnya mereka tertawa karena itu lucu.
tolong jangan kasihani dirinya...
"Aku jadi nostalgia" ucap Ino mengingat kembali adegan dari video yang baru diputar. "Ah aku harus kesana" ucap Ino sedih melepaskan kelengketannya pada bakal calon suaminya- dulu. Ini demi mengobati kekecewaannya tapi tempat ganti perempuan dan laki-laki dipisah ternyata. Tunggu Ino ini menyedihkan bagimu juga. Baju princess ini sangatlah tidak cocok untuknya dan membawa kenangan buruk yang baru saja dia ingat.
Naruto melirik kantung yang diberikan panitia padanya, mencegah agar mereka tidak mengambil baju yang bukan untuk dirinya. Kostum maid, dulu Kaa-chan bilang dia cantik kalau sekarang bisa-bisa dia dikutuk 9 turunan karena menyebabkan sakit mata satu alumni yang hadir di sini.
"Naruko, apa kau sudah siap?" tanya teman Naruto. Debut kedua Naruto akan sangat memalukan dengan otot tangan dan kaki yang dia miliki sekarang, mereka tak sabar untuk mendapatkan fotonya paling awal. Sepatu mengkilat keluar dari balik tirai, tertutup kain celana hitam.
"Naruko sudah mati" ucap Naruto bangga, namun sedikit sedih. Lagi dia dikasihani.
Kedua teman Naruto yang bersiap mengolok-oloknya saling menutup mulut. Tidak adil, kenapa dia malah pakai kostum butler sih?! Bukannya memalukan dia malah tambah ganteng. Tunggu mereka saling melirik dan mengangguk bersama, "Kemarilah, seorang butler haruslahnya berambut rapi" mereka segera mengeluarkan gel rambut dan mulai mengerubungi Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Crack!
FanfictionHari ini Tsunade senju menang undian puluhan juta yen. Ini tidak baik! Kemalangan akan menimpa keluarganya. Tunggu, dia hanya tinggal dengan cucunya, Uzumaki Naruto. Cucunya memang malang, sudah tua masih perjaka. Hahaha bikin author ketawa guling-g...