Sebelum masuk mall,
“Hinata sebaiknya aku menunggu saja disini ya?” pinta Naruto dengan mata terus mengamati dandanannya dicermin, ah tidak bisa! Dia sedang ganteng maksimal hari ini.
“Kan Naruto-kun yang minta” jawab Hinata.
Mereka sudah berdebat 30 menit disana, tukang parkir bahkan berkali-kali mengetuk kaca mobil Naruto, mereka niat masuk ga sih? Takutnya terjadi sesuatu didalam mobil pan gawat.
“Masuk ya?” tanya Hinata kali ini dengan wajah memelas. Lantas untuk siapa dia berdandan cantik begini huh?
“Baiklah, tapi kita harus berpegangan tangan ya?” semoga hari ini para mata ibu-ibu, mba-mba yang ke mall sedang sakit semua.
Hinata mengangguk dengan senang, melepaskan sabuk pengaman dan keluar terlebih dahulu. Baru saja keluar beberapa anak laki-laki bersiul padanya. “Sendirian mba?” tanya mereka, sementara aura negatif keluar dari dalam mobil.
Hinata yang masih senang hanya tersenyum tersipu.
“Non- WOY! Calm! Calm!” ucap mereka dengan wajah ketakutan menjauh dari Hinata beberapa meter. Pemilik mobil sekaligus pemilik Hinata keluar dari dalamnya dengan mata mendelik tak suka. “Hiyyy” teriak mereka segera lari.
“Bocah” ucap Naruto “Hinata, ayo” ajak Naruto sembari menyambar tangan Hinata dan membawanya masuk kedalam mall.
Baru saja masuk, Naruto sudah dikagetkan dengan banner super besar ‘HANYA HARI INI< DISKON UP TO 80%!!’ “Sial” umpat Naruto itu artinya mall akan penuh dengan kaum hawa yang kelaparan!.
Beberapa wanita dengan mata elang langsung meliriknya dengan buas, beberapa mencium bau-bau berbeda dan langsung mencari darimana asalnya.
“Hi-hinata” panggil Naruto sembari menyembunyikan istrinya dibalik tubuhnya.
Yang dipanggil masih senang dalam alam mimpinya sendiri. “Sebaiknya kita langsung beli beberapa bahan makanan, bagaimana kalau melihat baju ren- Naruto?” Hinata melirik tangannya yang sudah kosong.
“Hinata!” teriak Naruto sudah dikerubungi para wanita.
“Tampan jadi selingkuhanku ya?” “Jangan, jadi suamiku saja, akan kuberikan apapun untukmu!” “Tampan!” “Tampan!” Naruto bahkan tidak bisa mendengar dengan jelas, nyawanya hampir tercabut dengan banyaknya tangan menyentuh wajahnya. Inilah kenapa dia tidak mau berdandan hari ini. berjalan-jalan dengan wajah ganteng setengah saja sudah dikerubungi apalagi ganteng maksimal. Apalagi mereka bukan anak didiknya yang bisa dia bentak dan marahi.
“Na-Naruto-kun!” teriak Hinata. Kepala Naruto timbul tenggelam pada kerumunan kaum hawa yang semakin banyak. Mengabaikan dandanannya yang hampir hancur selama 2 jam itu Hinata melipat lengan bajunya dan dengan langkah besar menerobos masuk kerumunan yang terus berteriak tampan pada suaminya.
“Minggir!” teriak Hinata menarik kerah setiap orang yang menghalangi dan melemparnya sembarangan. “Jauhi suamiku!”
“Hinata~” ucap Naruto dengan wajah pucat. Dia tak tahan lagi. Kejadiannya akan sama seperti waktu Naruto muda. Dia akan diangkut dengan ambulans setelah ini dan mendapat terapi panjang selama seminggu penuh untuk menyembuhkan jiwanya.
Hinata bernafas seperti banteng! Narutonya.. suaminya… dasar tidak tahu diri! “KALIAN SEMUA JAUHI SUAMIKU!” teriak Hinata sekuat tenaga, membuat banyak dari mereka mundur sejauh 2 meter dari Hinata dan Naruto.
“Hei hei kami yang duluan melihatnya!” “Kau harus menikahinya dulu baru bisa mengaku” “Memegangnya tidak dilarang oleh hukum.”
“GRR!” Hinata menunjukan taringnya eh kemarahannya seperti iblis yang baru saja dilepas. “Apa kalian tidak punya harga diri? Banyak dari kalian sudah punya suami dan pacar. Apa kalian akan meninggalkannya karena nafsu belaka? Dia, dia suamiku dan kami sudah menikah, apa kalian tidak melihat cincin dijarinya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Crack!
FanfictionHari ini Tsunade senju menang undian puluhan juta yen. Ini tidak baik! Kemalangan akan menimpa keluarganya. Tunggu, dia hanya tinggal dengan cucunya, Uzumaki Naruto. Cucunya memang malang, sudah tua masih perjaka. Hahaha bikin author ketawa guling-g...