09

1.5K 62 4
                                    

"jadi begitu ceritanya"
Daehwi dan Jinyoung menganggukkan kepala setelah mendengar kronologi kejadian penjualan diriku ke keluarga kak Guanlin.
"Lalu? Apa kau diperlakukan buruk? Apa mereka memukul atau memaksamu kerja?" Tanya Jinyoung, aku menggelengkan kepala.
"Mereka sangat baik, bahkan aku tidak pernah bekerja disini, paling hanya membersihkan rumah dan mencuci baju di mesin cuci. Kalau makanan, ada kak Guanlin yang memasak" jelasku.
"Lalu? Kenapa kau katakan kau menderita?"  Kini Daehwi yang bertanya.
"Kak Guanlin sangat seram ketika marah. Ketika aku mengancam akan bunuh diri, dia malam menawarkanku pisau daging... Aku sangat takut. Dan juga, dia tidak memperbolehkanku keluar dari rumah"
Mereka tertawa kecil.
"Kau mau bunuh diri? Bodoh sekali" aku terkejut dengan penuturan Jinyoung.
"Apa maksudmu??"
"If i we're you, i might never do it. God gift you are warmness but you Deny it" jawab Jinyoung.
"Itu benar, sekarang aku bertanya, apa sekarang kau merasa nyaman dan aman Disana? Apa kau bahagia?" Tanya Daehwi.

Aku memikirkannya sebentar. Kalau aman, tentu saja. Kak Guanlin sangat menjagaku disini, dan dia juga membuatku nyaman walaupun masih merasa takut. Dan soal bahagia, disini aku memang bahagia. Aku lebih banyak tertawa karena ulah teman teman kak Guanlin.
"Tentu. Kak Guanlin memperkenalkan ku pada teman temannya. Mereka sangat baik dan mereka sering membuatku tertawa. Sama seperti kalian" jawabku.
"Lalu untuk apa kau kembali ke Gotham city kalau yang kau temui disini hanyalah luka" ucapan Jinyoung membuatku tercekat.
"Serena, kau mengatakan mereka baik dan kau bahagia. Lanjutkan hidupmu Disana. Raih kebahagiaan yang selama ini tak pernah kau dapat. Selagi kau baik baik saja, kami juga merasa lega"
Aku meneteskan air mata. Ucapan Daehwi membuat hatiku sakit. Mereka adalah kunci kebahagiaanku selama ini dengan kak Jae juga. Tapi kenapa mereka tak mengizinkanku datang pada mereka?
"Kenapa? Aku hanya ingin bersama kalian!" Ucapku.
"Serena, sudah saatnya kau menemukan hubunganmu dengan orang lain. Sudah saatnya kau mendapatkan sesuatu yang baru. Kalau kami, kami tidak akan pergi kemana mana. Kami temanmu dan selamanya begitu. Kami pengganti orang tuamu dan selamanya begitu."

"Dan kami sekarang membiarkanmu mendapar hidup baru yang diberi Tuhan kepadamu. Kau mengatakan mereka baik, maka berbuat baik jugalah kepada mereka." Ucap Daehwi menasihati. Aku masih menangis. Aku tidak sanggup.
"Tentang Guanlin yang kau ceritakan itu, berhubungan baiklah dengannya. Dia tidak berniat menyakitimu. Dia hanya ingin kau merubah pemikiran mu bahwa bunuh diri bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi masalah. Dan tentang dia yang selalu mengurungmu, mungkin dia tak mau kau tersesat. Kita tidak tahu kehidupan Disana, jadi lebih baik kau turuti saja." Kali ini Jinyoung yang menasihati.

"Ah iya, bulan depan, akan ada liburan panjang. Kami akan berkunjung ke Taipei untuk menemuimu" 
GOTCHA!!!!!
________

Guanlin tiba dirumah dalam keadaan mabuk berat. Dia dibantu oleh Jihoon dan Seong woo. Jihoon menelepon Seong woo untuk datang dan menyetir mobil Guanlin. Jihoon tak bisa menyetir.
Ini sudah pukul 3 dini hari. Seren terperanjat ketika mendengar suara gaduh dari pintu depan. Ia sudah menduga bahwa itu Guanlin.

"Kak Guanlin kenapa kak??" Seren terkejut melihat Guanlin dibopong seperti itu.
Mereka mengantar Guanlin ke kamarnya.

"Serena" panggil Jihoon.
"Iya kak??"
Jihoon mendekati Seren yang sedang merapikan selimut Guanlin. Dia menatap tajam mata Seren.
"Ada apa kak?" Tanya Seren takut dengan gerak gerik Jihoon.
"Kau...."
"KAK!!!"
------

Aku membuka mataku sedikit. Harum makanan ini sangat enak. Siapa yang memasak? Aku mendudukkan tubuhku, ah aku ingat. Semalam aku mabuk berat.
"Siapa yang memasak??"  Teriakku dari kamar. Aku berdiri dan menuju dapur.
Aku melihat Seren sedang menata piring di meja makan.
"Kakak mandi dulu, baru boleh makan." Ucapnya. Aku melihat gerak geriknya yang aneh.mungkin dia masih canggung dengan kejadian kemarin.
Aku langsung pergi ke kamar mandi. Tapi anehnya, aku melihat jaket Jihoon di kamar mandi. Apa Jihoon masih disini? Semalam dia dan Seong woo kerumah, iya aku ingat. Lalu jihoon dan Seren mengantarku ke kamar, lalu jihoon dan Seren berbicara di kamarku, dan Seren berteriak. Iya, aku ing... WHAT!!!!

INNEFABLe[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang