"dasar bocah sinting"
Aku keluar dari dalam ruangan gadis itu. Tapi ada benda disudut kamar yang menarik perhatianku.
Buku itu adalah buku yang kugunakan untuk menggambar karakter animasi ketika aku masih SMA. Aku sangat ingat itu adalah buku kesayanganku yang ayah sembunyikan agar aku tidak menggambar lagi.Aku memungut buku itu, dan membuka isinya. Aku tercengang dengan isinya. Seluruh gambarku menjadi sangat indah karena sudah diberi warna yang luar biasa. Aku ingat sekali bahwa aku sangat payah dalam hal mewarnai seperti ini. Bahkan ayah dan ibu pun tidak bisa.
"Apa ini kerjaan Seren???" Gumamku pada diri sendiri.
Aku kembali melihat buku itu. Benar benar sangat indah dan menarik. Tanpa kusadari, sedari tadi aku tersenyum melihat buku itu.
Ah, aku mengingat gadis itu. Tadi dia mengatakan dia pergi.Aku berlari mengejarnya, tapi terlambat. Gerbang sudah terbuka, dan gadis itu sudah menghilang.
"Sialan!! Merepotkan saja"____
Guanlin terburu buru untuk mencari Seren. Bahkan dia tidak sadar bahwa dia hanya mengenakan training hitam dan baju tanpa lengan serta sandal rumahan. Warga yang kebetulan lewat dari situ sempat berhenti hanya untuk melihat Guanlin. Di lingkungan rumahnya, dia dan Seong woo memang memiliki banyak penggemar. Bahkan sudah biasa bagi Guanlin bila tetangga mereka bahkan dari rumah yang berjarak jauh datang hanya untuk memberi mereka makanan.
Tapi Seong woo selalu menolak, karena dia hanya memakan masakan ibunya dan istrinya kelak. Sedangkan Guanlin yang sering ditinggal sendiri oleh orangtuanya menerima dengan senang hati. Selain menghemat tenaga, juga menghemat uang untuk membeli makanan. Hartanya tidak akan habis kalau tetangganya memberi dia makanan enak setiap harinya.Kembali kekejadian tadi, Guanlin sudah mencari bahkan keluar dari kompleks perumahan mereka. Dia sudah lelah berlari. Dia lupa membawa motornya hanya karena khawatir pada gadis itu. Dia masih 17 tahun dan di negara ini banyak pedofil pikirnya.
2 jam pencarian membuatnya lelah. Seluruh pelosok perumahan sudah dicarinya. Dia kembali kedalam rumah untuk berganti pakaian dan mengambil motornya.
"Ah!! Aku lupa, Seong woo kan masih ada disini" ucapnya sambil menepuk jidatnya pelan.
Dia mengambil handphone-nya dan menelepon Seong woo. Setelah lama tersambung, akhirnya Seong woo mengangkat nya
"Yo, Guanlin.. ada apa??"
"Kau dirumah kan??"
"Tentu. Kita libur saat ini. Mama juga sudah siap membuka toko"
"Bisakah kau keluar? Ada urusan penting yang harus kita kerjakan" ucapku sambil menjalankan motorku. Rumahku dan Seong woo memang dekat. Jadi tak butuh waktu lama untuk sampai kesana."Begitu ya, baiklah, aku akan memberi tahu mama dulu, mamaku sedang kedatangan tamu"
"Aku tunggu 5 menit" ucapku dan telepon dimatikan.Setelahnya aku sudah tiba dirumah Seong woo. Toko roti yang paling lezat. Aku dan Seong woo sudah berteman sejak SD dan aku sering mampir ke toko ini untuk makan roti. Bibi Ong sangat baik dan sering mengizinkanku bermain dengan Seong woo dan memakan roti gratis Disana. Terkadang aku iri dengan Seong woo karena dia memiliki ibu seperti malaikat.
Tapi mom juga baik. Bahkan mom melebihi malaikat. Dia seperti Dewi untukku.
Aku sudah tidak sabar karena Seong woo sangat lama. Akhirnya aku masuk kedalam.Berapa terkejutnya aku ketika gadis yang kucari itu ada disini, sedang berbincang dengan bibi Ong.
"Tinggallah bersamaku"
Aku terkejut mendengar tawaran bibi Ong. Mana bisa seperti itu. Dia kan dibeli untukku.
Aku langsung menghampiri meja itu.
"Seren"
____Guanlin dan Seren telah tiba dirumah mereka. Guanlin masih setia menarik tangan Seren hingga mereka masuk kedalam kamar Seren. Lalu Guanlin menghempaskan Seren ke tempat tidur dengan kasar.
"Awww, bisakah kau bersifat lembut? Bastard!!"
Guanlin tiba tiba naik keatas kasur dan menindih tubuh Seren. Seren diam tak berkutik. Pergerakannya terkunci oleh kedua tangan Guanlin disisi kepalanya
"Apa yang akan kau lakukan??"
Guanlin menatap mata Seren lekat."Jangan harap, kau bisa pergi dari rumah ini. Kau!!!!" Bentak Guanlin pada kalimat terakhir.
Seren sadar bahwa Guanlin masih marah kepadanya. Dia merasa ketakutan luar biasa. Badannya bergetar dan air mata sudah merembes sejak tadi."Kau tau seberapa lelah aku mencarinya sedari tadi?" Tanya Guan.
"Kutebak, tadi kau pasti ingin menyetujui tawaran bibi Ong"
Seren hanya diam. Dia masih ketakutan."Ingatlah kenyataannya Serena, kau itu dari awal adalah alat Investasi ayahmu kepada orang tuaku." Ucap Guan dengan seringaian.
Seren semakin merasa sakit. Hatinya perih.
"Jadilah anjing yang baik, karena kau dibeli untuk menjadi anjingku," ucap Guanlin membelai rahang Seren.Seren menggelengkan kepalanya menolak perlakuan Guanlin.
"Pergi....." Lirih Seren memukul dada Guanlin.
Tapi Guanlin makin mendekatkan tubuhnya hingga jarak diantara mereka semakin sedikit.
"Jangan usir tuanmu, anjing bodoh" ucap Guanlin tepat ditelinga Seren. Kemudian ia bangkit dari posisinya membuat Seren sangat lega."Mulai detik ini, kau tidak boleh keluar rumah. Jangan pernah mencobanya, atau kalau tidak, aku akan menyiksamu dengan fisik" perintah Guanlin.
"Tapi kenapa?" Tanya Seren membuat Guanlin berhenti.
Guanlin berbalik menatap Seren.
"Karena anjing yang cantik, bisa dicuri banyak orang"
____Ditengah ruangan, Ong Seong woo sedang menunggu Guanlin. Dia ingin kejelasan tentang gadis tersesat yang mengenal bahkan tinggal bersama dengan Guanlin.
Ia merasa aneh dan juga khawatir pada gadis itu.
"Apa yang kau perlukan disini?" Tiba tiba saja Guanlin sudah tiba dengan cemilan.
"Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan" ucap Seong woo to the point.
Guanlin menatap sahabatnya itu sekilas
"Ah, tentang Seren?"
"Ya, dia gadis yang dijual ayahnya, berarti kau membelinya?" Tanya Seong woo
"Tidak, mom dan dad yang sepakat menerima tawaran ayah Seren"
"Jelaskan lebih rinci,dude"
"Ayah Seren berhutang banyak pada dad, dan dia menawarkan Seren untuk melunasi hutangnya"
"Dasar ayah kurang ajar" umpat Seong woo geram.
Guanlin hanya terkekeh."Lalu, mau kau apakan gadis itu?" Tanya Seong woo serius.
Guanlin tampak menerawang.
"Jika kau tidak membutuhkan Seren, atau dia merepotkanmu, berikan dia padaku" ujar Seong woo
Guanlin menatap Seong woo tajam. Entah kenapa, dia sangat marah saat Seren yang sudah diberikan padanya diinginkan orang lain.
"Apa alasanmu?"
"Ibuku menangis saat kau membawanya pulang, sepertinya ibuku sangat menyukai Seren" jawab Seong woo jujur.
Guanlin masih tetap pada ekspresinya. Rahangnya mengeras. Dia sendiri pun merasa aneh karena dia sangat marah. Bahkan pada sahabatnya sendiri pun, terutama untuk bibi yang dia sayangi juga.Dia mulai mengatur nafasnya untuk menetralkan temperamennya.
"Aku juga membutuhkan Seren. Dan aku, tidak akan membiarkan Seren dimiliki orang lain. Siapapun itu...."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Keep vote ya teman teman
Sorry kalau ceritanya kurang menarik.....
Semoga menghibur..... 😃😃
KAMU SEDANG MEMBACA
INNEFABLe[END]
RomansaJudul lama : YOUR LOVE IS A TRAP "menjualku bukanlah jalan keluar dari masalah ini, ayah. Aku tidak akan pernah berangkat ke Taipei" seperti sudah menduga jawabanku, ayah tiba tiba menancapkan jarum suntik ke bahuku. "ayah berhutang untuk membesar...