23

857 51 2
                                    

Jangan lupa baca notifikasi ya... ada pengumuman.
Jangan budayain siders!!!

Samuel namanya kalau dia tidak bisa menaklukkan hati wanita. Itulah pendapat kaum pemuda pemudi disini mengenai pemuda tampan itu. Raut wajahnya dapat memabukkan kaum wanita. Bahkan diantara mereka ada yang relaenjadi bahan permainan untuk Samuel. Garis bawahi, hanya sekedar permainan. Samuel bukanlah pria tampan yang jinak. Dia mempunyai sisi liar yang luar biasa berkat hasutan teman temannya. Di usianya yang masih 19 seperti saat ini, dia sudah menjadi langganan setia sebuah club malam terkenal dan bergengsi.
Dunia malam adalah tempatnya bersenang senang.
Dia akan menghabiskan waktunya untuk menenggak minuman keras yang sangat memabukkan.
Dia juga akan menghabiskan waktu malamnya untuk membuat wanita dibawahnya mengerang hebat. Dia sangat ahli dalam hal itu.

Tapi malam ini sangatlah berbeda. Tidak ada gairah dalam dirinya. Tidak ada niatan untuk menenggak alkohol di depannya. Bahkan gadis tak berbusana disampingnya tak di gubrisnya. Satu nama yang membuatnya seperti ini.
Seren.
Pria itu sangat kalut hanya karena hadis yang beberapa hari yang lalu dibeli orangtuanya itu masih susah berkomunikasi dengan baik dengannya.
Samuel sangat memuja gadis itu. Seren sangat cantik dengan wajahnya yang sempurna Solah olah Tuhan membisikkan kata sempurna setelah menciptakannya. Dan tatapan polos gadis itu menggemparkan diri Samuel. Gairahnya tidak ada lagi untuk wanita lain. Gairahnya terfokus pada Seren. Betapa dia ingin mengukung Seren dibawahnya dan membuat Seren mendesah hebat dan meneriaki namanya kencang.

"You driving me crazy, fuckin' BITCH!!!" Pekik Samuel frustasi.
"What's wrong dude??" Pria disampingnya menegurnya. Itu Justin, teman kompak Samuel.
"Masih dengan gadis yang sama?" Tambah Justin.
Samuel meneguk minumannya.
"Come on dude, apa begitu susah menjadikannya jalangmu? Kau tidak ingat bagaimana gampangnya kau menjadikan Irene sebagai jalangmu hanya dalam semalam??"
Tentu Samuel ingat itu. Irene, gadis perawan yang baru saja dibeli oleh pihak club dapat takluk dibawah Samuel dan terus mengincar Samuel
Dia bilang karena permainan Samuel yang hebat.
"Aku tau, but Seren ia little bit different. She's special." Ucap Samuel.
Justin mencengkeram kuat bahu Samuel.
"Dude, you told me that the girl was stolen by her father from someone who bought her before. Apa kau tidak khawatir kalau kalau mereka akan mencari Seren dan akan membawa Seren pergi darimu??"
Samuel tersentak. Benar juga apa yang sahabatnya itu katakan.
Justin yang membaca raut wajah Samuel menyeringai.
"So, jadikan dia milikmu segera...."
___________

"Jangan kekanakan, Lai Guanlin!!" Bentak Jaehwan. mereka sekarang sedang berada di gedung perusahaan ayahnya.
"Mom dan dad pasti akan memarahiku. Terlebih Seren menghilang karena aku tidak mengawasinya" ucap Guanlin frustasi.
"Ist not important, bastard!!! To be honest i don't care about it!! My sister is more important!!" Bentak Jaehwan.
Guanlin menjambak rambutnya geram.
"I know i know!! Just close your fuckin' mouth!! I come in" ucap guanlin dan masuk ke gedung itu.

Seseorang yang berjaga di lobby sedikit terkejut dengan kedatangan Guanlin. Tentu dia kenal dengan Guanlin. Seluruh anggota di perusahaan ini smagat mengenal anak dari CEO perusahaan itu karena CEO nya sendiri yang memperkenalkan secara global.
"Let me meet up with my parents" ucap Guanlin kepada lobby.

Si pellobye membiarkan Guanlin dan Jaehwan masuk. Selama perjalanan mereka mendapatkan tatapan aneh dari para karyawan. Guanlin sudah sangat terbiasa dengan hal itu, tapi tidak dengan Jaehwan.
"Mungkin karena aku sangat tampan" ucap Guanlin santai. Jaehwan hanya mendengus malas.

Tibalah mereka di lantai 5. Ruangan sang bos dan sekretarisnya. Kebetulan sekali sekretaris sang bos adalah istrinya sendiri it means ibunya Guanlin lah yang menjadi sekretaris.

"Guan..." Pekik sang ibu dari meja sekretaris.
"Apa yang membawa mu kesini??" Tanya sang ibu.
"Mom, ada yang ingin kami ceritakan padamu dan dad. By the way, ini Kim jae Hwan. Kakak Seren" ucap Guanlin sambil memperkenalkan Jaehwan.
"Nice to meet you, Jaehwan. Ayo masuk ke ruangan ayahmu."











Guanlin sudah menceritakan semuanya pada kedua orangtuanya. Meskipun dia harus terkena lemparan buku tebal dan membuat hidung pusakanya berdarah.
"I told you to save her!!" Bentak sang ayah.
"I know dad. Hubungan kami juga bisa dibilanh baik baik saja. Tapi seperti yang kuceritakan, dia hilang saat dia berada di toko bibi Ong" ucap Guanlin.
Kedua orangtuanya menghembuskan nafas kasar.
"Jadi, kalian datang kesini hanya untuk menyampaikan hal itu?" Tanya tuan lai
"Tidak, tuan. Kami datang untuk meminta bantuanmu. Kami menemukan ini" ucap Jaehwan dan memberikan amplop besar tadi kepada tuan lai.
Tuan lai melihat seksama isi amplop tersebut. 
"Ini, perusahaan tuan Kim bukan?" Tanya ayah Guanlin pada istrinya.
"Logonya sama persis berarti memang mereka" sahut istrinya.
"Beritahukan kami alamatnya tuan!!" Ucap Jaehwan tak sabaran.

"Kami bisa memberinya. Tapi berjanjilah untuk tidak berbuat rusuh. Kami akan menyusul nanti sore. Kami masih harus rapat saat ini." Ucap sang ayah.
"Thanks dad," ucap Guanlin.
Ibu Guanlin berdiri
"Kalian sudah makan siang? Pergilah ke apartemen, kalian bau sekali, mandi dan makanlah" ucap sang ibu.
"Kami lupa kami belum makan apapun dari kemarin" ucap Jaehwan
"Bagaimana bisa kalian tidak makan, kau tidak lupa diri kan, kau itu sangat kurus, Guan"
Guanlin mendengus. Ibunya memang selalu seperti ini.
"Okay mom, aku akan makan banyak, sekarang beri alamatnya"
Ayah Guanlin segera mencatat alamat kediaman keluarga Kim.

Guanlin dan Jaehwan saat ini berada di apartemen keluarga Guanlin.
"Aku memiliki firasat buruk kepada Seren. Bisakah kita pergi sekarang?" Tanya Guanlin
"No. Istirahatlah. Lukamu belum sembuh total" ucap Jaehwan.
Guanlin baru teringat dia memiliki luka di bahunya. Untung saja kedua orang tuanya tidak melihat luka itu.
Guanlin hanya mengangguk pasrah.

Siang harinya Guanlin dan Jaehwan pergi menaiki bus ke alamat yang diberi ayah Guanlin. Mereka memandangi jejeran rumah yang ada Disana untuk melihat nomor rumah yang sesuai dengan alamat.
"Kurasa ini nomor yang pas" ucap Jaehwan.
Baru saja mereka melangkah masuk ke pekarangan, mereka terkejut kala pintu rumah itu dibuka paksa.
Seorang gadis keluar dari rumah itu dengan keadaan miris. Bajunya robek di bagian lengan.
Dengan cepat Guanlin menangkap badan gadis itu.
"Seren.."
"Guanlin!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Seren!!!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Udah double update ya 😊😊😊😊
No bully yeth

Udah double update ya 😊😊😊😊No bully yeth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam Ucup cantik tyada Tara
.
.
.
.
.
Btw aku mau ganti sampul sama judul loh kakak kakak

 Btw aku mau ganti sampul sama judul loh kakak kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cocok ga?? Semoga cocok ya 😊😊😊

INNEFABLe[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang