12

1.4K 62 4
                                    

Bibi ong mengantarkan Seren ke kamar kosong yang ada di rumah itu untuk beristirahat. Bibi Ong pribadi sangat senang karena Guanlin mau mengizinkan Seren berkunjung lagi kerumahnya bahkan menginap, walaupun dia sendiri tidak tahu alasannya kenapa, tapi tadi Guanlin meminta tolong untuk menenangkan Seren. Dia sedang goyah katanya.
"Ini ruangan yang bagus bi" puji Seren.
Seren akui ruangan ini sangat cantik walaupun sederhana dan kecil daripada ruangan dirumah Guanlin, tapi ruangan ini membuatnya nyaman hanya sekali lihat saja.
Seren melangkah mengelilingi ruangan itu. Seketika pandangannya terfokuskan pada satu foto disudut ruangan yang kacanya sudah terpecah.

Difoto itu, terlihat dua anak laki laki dan satu anak perempuan memakai seragam SMP. Setelah Seren amati secara seksama, kedua anak laki laki itu adalah Seong woo dan Guanlin. Wajah mereka ketika kecil tidak jauh beda dengan wajah mereka saat dewasa. Tapi yang membuat Seren penasaran, siapa gadis itu??
Seren melihat bibi Ong masih merapikan tempat tidur. Dia mendatangi bibi Ong dan membawa foto itu.
"Mereka siapa??" Tanyanya sambil mengulurkan foto itu.
Bibi Ong diam. Wajahnya terlihat gelisah. Seren semakin curiga ada sesuatu dibalik foto ini.
"Ah, Seren... Kau bisa mandi di kamar mandi bawah. Ibu akan menyiapkan makan malam untuk kalian. Ibu kebawah dulu" ucap bibi Ong dan pergi meninggalkan Seren.

"Kenapa semuanya makin aneh???"

_____

Setelah makan malam, bibi Ong langsung menuju kamarnya sedangkan Seong woo dan Seren mencuci piring bekas makan malam mereka. Seren masih kepikiran dengan foto itu. Entah kenapa segala yang berhubungan dengan Guanlin membuatnya penasaran. Akhirnya dia bertanya kepada Seong woo.
"Aku menemukan sesuatu di kamarku tadi" Seren merogoh kantong celananya dan mengambil foto yang sudah dipisahkan dari bingkainya dan ditunjukkan pada Seong woo.
Seong woo terlihat kaget.
"Darimana kau dapat foto ini??" Tanya Seong woo
"Aku sudah bilang aku menemukan dari kamarku,kak"
"Dua anak lelaki itu pasti kak Seong woo dan kak Guanlin kan??" Tambahnya.
Seong woo masih terdiam. Dia beralih kearah kulkas dan mengambil dua minuman dingin dan membawanya ke meja makan. Seren pun mengikuti Seong woo dan duduk didekatnya.
"Kak, kalau aku boleh bertanya... Siapa anak perempuan itu??" Tanya Seren selembut mungkin supaya Seong woo tidak marah. laki laki itu sempat terdiam sebentar
"Dia adikku. Sebenarnya aku bukanlah anak tunggal" ucapnya.
"WHAT!!" Seren sangat terkejut dengan fakta itu. Mereka memang sangat pandai menyembunyikan rahasia mereka.
"Dimana dia??" Tanya Seren.
Seong woo meminum minuman nya dan menghela nafas.
"Dia sudah bersama Tuhan" ucapnya.
"Astaga!! Kenapa dia meninggal??"
Seong woo tertawa kecil.
"Kau seperti reporter saja"
Tapi Seren tidak menanggapi candaan Seong woo, dia masih penasaran dengan lanjutan cerita Seong woo.
"Dia bunuh diri" jawab Seong woo akhirnya.
Seren tertegun. Entah kenapa dia jadi teringat tentang kejadian dia yang akan bunuh diri kemarin.
"Dia pasti punya alasan kan??" Tanya Seong woo.
"Ya, dia punya alasan" ucap Seong woo lagi sambil menerawang ke atas.

"Kejadiannya sekitar 5 tahun yang lalu. Kami kehilangan kebahagiaan kami disaat itu" cerita seong woo pada Seren.
"Dia, aku dan Guanlin adalah sahabat sejak kecil, dan kami tumbuh bersama sehingga hubungan kami sangat erat"
Seren masih memperhatikan.
"Tapi disaat aku dan Guanlin menginjak 15 tahun, aku baru tahu bahwa adikku dan Guanlin berpacaran"
Seren menutup mulutnya  dengan kedua tangan nya tak percaya.
"Aku tidak keberatan dengan hal itu. Tapi, ayahku menentangnya. Ayah tak pernah menyukai Guanlin karena dia anak orang kaya. Sedangkan kami hanyalah orang sederhana."

"Aku membantu mereka untuk tetap bersama tanpa sepengetahuan ayah. Itu karena aku percaya pada Guanlin. Tapi...."
Seren semakin penasaran "tapi apa??"
"Tiba tiba ayah datang kerumah dengan membawa adikku yang sudah memiliki banyak luka di wajahnya. Aku dan ibu tentu sangat terkejut. Kami melihat ayah memukuli adikku dengan sangat kasar. Aku berusaha menghentikan ayah, tapi ayah malah menghempaskan tubuhku hingga aku tak  sadarkan diri."
"Setelah aku sadar, aku melihat Guanlin menangis di sampingku. Aku bertanya kenapa, dan dia berkata bahwa adikku sudah meninggal dan saat itu sedang dikremasi"
Seren yang mendengar itu sangat sedih. Dia bahkan meneteskan air mata.
"Aku bertanya kepada ibu apa yang terjadi, katanya adikku bunuh diri di kamarnya. Dan setelah itu, ayahku tak pernah terlihat hingga sekarang"
Seren mengangguk paham
"Lalu, tentang Guanlin yang mendadak demam kemarin, itu karena dia trauma"
"Trauma apa??"
"Kejadian adikku dipukuli itu di sekolah, tepat didepan Guanlin"
"Dia masih memiliki rasa bersalah kepada adikku, adikku itu cinta pertama Guanlin"
Seren akhirnya mengetahuinya. Tingkah aneh Guanlin yang tidak senang ketika Seren ingin bunuh diri.
"Apa semua sudah jelas??"
Seren menggeleng.
"Apalagi??" Tanya Seong woo
"Kenapa kakak tidak marah atau kecewa pada kak Guanlin??"
Seong woo tersenyum.
"Itu karena aku percaya kepada Guanlin."
_______

Guanlin sudah tiba di depan rumah sederhana tempat Jaehwan, kakak Seren bersembunyi dari ayah mereka. Rumah kakek dan nenek keluarga Seren.
Guanlin mengetuk pintu tua itu, dan tak lama pintu itu terbuka.
"Who are you?? What you looking for??"
Guanlin membungkuk memberi salam.
"Im from Taipei looking for James Han" ucap Guanlin.
Sang nenek sempat bingung tapi mempersilahkan Guanlin masuk.
Nenek sempat memanggil suaminya untuk berbicara dengan Guanlin.
"Kenapa kamu mencari cucu saya?? Apa kamu ada hubungan dengan cucu saya?" Tanya si kakek menggunakan bahasa Inggris. Untung Guanlin sangat fasih dengan bahasa Inggris jadi dia tidak kesulitan berkomunikasi dengan mereka.
" Saya ingin mengantarnya bertemu adiknya, Aqira Serena" ucap Guanlin.
Seketika sang kakek bergerak mencengkeram tangan Guanlin.
"Dimana cucuku Serena? Dimana???"  Pekik sang kakek. Nenek yang mendengar itu langsung berlari menuju Guanlin.
"Calon down plis" ucap Guanlin. Lalu dia menceritakan semua tentang Seren yang dijual oleh ayahnya kepada keluarganya.
"Jadi, apa Serena baik baik saja?" Tanya  si nenek.
"Tentu. Tapi saya kesini untuk mencari James Han. Dimana dia??" Tanya Guanlin.
Sang kakek dan Nenek berpandangan sejenak, lalu kembali menatap Guanlin.
Belum sempat sang kakek menjawab, pintu utama terbuka dengan sangat kasar.
"Dimana kalian sembunyikan berandal gila itu!!" Teriak pria parubaya menghampiri mereka.
Pria itu melihat kearah Guanlin tajam.
"Itu ayah Seren" bisik sang nenek.

"Siapa kau??" Tanya pria itu.
Guanlin menyeringai, dia berdiri di hadapan pria tua itu.
"Akhirnya aku bertemu dengan orang ini" ucap Guanlin
"Siapa kau??" Tanya ayah Seren
"Aku? Aku orang yang membeli seorang gadis cantik dari ayahnya dan kujadiin anjingku!!?!?" Ucap Guanlin sambil tertawa remeh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sorry kalo gaje teman teman.
Ini aku nulisnya buru buru.
.
.
Hari ini aku mau berangkat lagi buat ujian kedinasan. Mohon doanya ya, 🙏🙏

Semoga suka sama ceritanya
Keep vote & comment yaa 😘😘

INNEFABLe[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang