11

1.6K 59 5
                                    

Liburan musim panas hampir selesai, dan sebentar lagi kak Guanlin akan disibukkan dengan kuliah dan pekerjaannya. Seperti janji kak Guanlin, aku akan disekolahkan ke sekolah kak Guanlin dan kak Seong woo dulu. Alhasil sekarang, mereka berdua mengantarkanku untuk mengurus keperluanku Disana.
"Sekolah kami sekolah internasional, jadi besar kemungkinan kau akan bertemu beberapa orang yang sebangsa denganmu." Kata kak Seong woo setelah dia selesai memberitahuku banyak hal tentang sekolah. Kak Guanlin sedari tadi hanya diam saja.
"Kak Guan dari tadi diam aja??" Tanyaku ke kak Guanlin.
"Guan, kembalilah ke mobil, biar aku yang mengantar Seren ke kantor guru" kata kak Seong woo.

Ada yang aneh. Kenapa kak Guanlin harus nunggu di dalam mobil?
"Tidak usah dipikirkan" ucap kak Seong woo. Aku menatap kak Seong woo berniat ingin meminta penjelasan.
"Kita sekarang berada di kantin. Dari sini, kalau kamu belok kanan, kamu akan menemukan ruang guru"
Aku hanya diam, tapi bukan menyimak apa yang kak Seong woo katakan, aku malah memikirkan kak Guanlin.
_____

Setelah pulang dari melihat sekolah baruku dengan kak Seong woo, aku langsung menuju kak Guanlin. Aku sudah mencarinya di sekitaran lantai bawah, tapi dia tidak ada. Aku mencari ke kamarnya, ternyata dia sedang tidur.
"Permisi kak" ucapku meminta izin untuk masuk ke kamar kak Guanlin.
Dia masih tertidur, tapi ini masih jam 8 malam, dan tidak biasanya kak Guanlin tidur secepat ini.
"Kak!?" Panggil ku sambil meletakkan telapak tanganku di kening kak Guanlin. Dia terbangun, dan baru kusadari bahwa matanya bengkak. Ada apa sebenarnya dengan kak Guanlin.
"Badan kakak panas, kakak sakit" ucapku dan dia hanya mengangguk lemah.
"Kakak sudah makan? Mau aku buatkan makanan?" Tanyaku, tapi dia tidak menjawab. Dia sangat lemah, aku jadi tidak tega.
Aku langsung saja pergi ke dapur dan membuatkan makanan hangat untuk kak Guanlin. Tidak lupa juga aku membuatkan susu dan membawa obat untuk kak Guanlin.

Dia menghabiskan semua makanan yang kumasak, dia juga meminum susu dan obatnya, tapi dia masih lemah. Dia juga sudah istirahat sangat lama. Ini sudah jam 2 pagi. Aku sedari tadi hanya mengganti kompres yang kugunakan untuk mengurangi demam kak Guanlin. Aku juga mengecek suhu badan kak Guanlin Secara berkala. Tapi hasilnya tetap 36°
"Seren, istirahatlah" suara serak kak Guanlin menginterupsi ku.
"Kakak kenapa bangun? Kakak belum sembuh" ucapku.
"Istirahatlah, aku baik baik saja" ucapnya. Dia menggeser tubuhnya sedikit dan menepuk tempatnya tadi, mengisyaratkan aku untuk beristirahat disampingnya. Aku langsung menurutinya. Sekalian biar aku juga bisa menjaga kak Guanlin.
Aku bersandar pada kepala kasur.
"Kakak istirahat ya, kakak belum sembuh" ucapku berusaha membuatnya tidur dengan membelai rambutnya. Anehnya dia malah ikut ikutan bersandar.
"Ada apa kak??"
Kak Guanlin hanya menatapku dengan mata sembabnya
"Ayo menikah"
WHAT!!!!
"Kakak jangan ngelantur, ayo istirahat" ucapku berusaha menarik badan kak Guanlin untuk tidur lagi. Tapi tanganku ditarik sangat keras.
"Aku lebih baik menikah dengan anjingku, daripada aku harus melihat anjingku dibawa pergi oleh orang lain"
Aku menatap mata kak Guanlin. Sepertinya dia serius mengatakan hal itu.
"Kakak ada masalah??" Tanyaku. Aku membelai rambutnya lembut, berusaha menenangkannya.
"Masalahku itu kau,Serena" ucapnya.
Aku masih bingung. Aku tidak membuat masalah dengannya hari ini,
"Ingat, kau ini diberikan untukku, aku tidak suka ada orang lain yang menyukaimu juga."
"Kak, aku itu manusia buka hewan. Aku mempunyai hak di dunia ini. Walaupun kakak sudah membeliku, tapi pada hakikatnya manusia bukan untuk diperjualbelikan." Ucapku.
Kak Guanlin membalas membelai rambutku. Ini terasa sangat nyaman. Bahkan diposisi kami yang sedekat ini.

"Itu karena aku sudah menyukai anjing bodoh dan gila ini" ucapnya dan mengecup keningku.
"Kakak bilang apa???"

________

Keesokan paginya, Guanlin terbangun karena dia ingin ke kamar mandi. Badannya sudah tidak sakit lagi seperti semalam. Kepalanya juga tidak terasa pusing lagi. Saat dia membuka mata, pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah Seren. Semalam Seren tertidur di ranjang Guanlin karena dia harus merawat Guanlin.
"Kau pasti lelah" gumam Guanlin masih tetap menatap Seren.
Guanlin mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi. Dia mengingat apa yang dia katakan semalam pada Seren. Dia sebenarnya malu, tapi apa boleh buat, dia sudah terlanjur mengatakan hal itu.

"ngghh" Seren menggeliat, matanya terbuka dan menampilkan wajah Guanlin yang sedang menatapnya.
"Good morning,broth!!" Sapanya dengan suara serak khas bangun tidur. Dia masih setengah sadar karena setelahnya dia tidur lagi.
Guanlin tertawa kecil melihat tingkah lucu Seren..
"Astaga, aku bisa kehilangan kendali kalau aku melihat hal ini tiap hari" gumam Guanlin dan dia langsung beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Sudah jam 9 pagi dan Guanlin sudah selesai dengan masakan untuk sarapan paginya dengan Seren. Dia juga sudah mandi dan tugas terakhirnya adalah membangunkan Seren sebelum jam sarapan pagi selesai.
Di dalam kamar, Guanlin mendengar isakan tangis yang sangat kuat. Guanlin buru buru masuk kedalam kamar dan melihat Seren sedang menangis terisak.
"Hei, ada apa? Kenapa?" Tanya Guanlin khawatir. Tapi Seren masih menangis.
Seren melihat Guanlin.
"Kak, kak... Kak..." Isakan tangis membuatnya susah untuk berbicara.
Guanlin memeluk Seren
"Tenang Seren, Tenang" ucap Guanlin berusaha membuat Seren tenang.
"Kak Jae Hwan, kak Jae" isaknya sambil memanggil nama Jaehwan.
Sebenarnya ada apa dengan Jaehwan sampai membuat Seren menangis??
-------
"Kau membiarkan Seren tidur disini?" Tanya Seong woo saat melihat Guanlin dan Seren datang tiba tiba ke toko roti mereka.
"Dia butuh bibi untuk bercerita. Kurasa itu jalan terbaik" ucap Guanlin.
"Terima kasih, Guan" ucap bibi Ong dan membawa Seren pergi kedalam.
Guanlin menatap Seong woo.
"Tolong jaga dia, aku sepertinya harus pergi ke suatu tempat" ucap Guanlin.
"Kemana kau akan pergi? Kita akan mulai bekerja lusa" tanya Seong woo
Guanlin menunduk sebentar.
"Mencari pria yang bernama Jaehwan!?" Ucap Guanlin
"Apa dia kakak Seren?" Dibalas anggukan oleh Guanlin.
Seong woo tersenyum.
"Jadi kau mau mengembalikan Seren??"
"Tidak. Aku hanya ingin mempertemukan dia dengan kakaknya, lalu dia kembali kepadaku"
Seong woo tertawa keras.
"Sebegitu sukanya kau kepada Seren"
Guanlin juga ikut tertawa.
"Sangat. Maka dari itu, aku tidak akan pernah membiarkan Seren direbut oleh siapapun" ucap Guanlin tajam.
"Kau juga mengatakan hal yang sama sewaktu dia masih hidup. Tapi kenyataannya dia meninggalkan mu" balas Seong woo.
"Masa lalu mengajarkan ku untuk memperbaiki masa depanku."
"Masa depan bukan keputusanmu. Ingat, masih ada yang lebih berkuasa daripada dirimu sendiri" ucap Seong woo.
"Kau juga mengatakan hal itu 5 tahun yang lalu"
Lalu mereka sama sama tertawa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Double update untuk hari ini, tapi udah kemalaman ya, 😂😂😂
Sorry for being late guys.
Semoga makin suka sama ceritanya
.
.
Keep vote & comment yaa 😘😘

Papa Ong and Guanlin time guys 👌

INNEFABLe[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang