Happy Reading.
.
Langkah kaki Sasuke berjalan cepat menuju sebuah kafe yang menjadi tempat pertemuan antara dirinya dengan para sahabatnya. Ia ada janji dengan para sahabatnya sekarang ini. Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan dengannya.
.
Karena Uchiha Sasuke bukan orang yang suka membuang-buang waktu dengan pembicaraan yang tidak penting, maka dari itu ia datang kemari meninggalkan beberapa pekerjaan yang sebenarnya harus diurus sekarang.
.
Saat ia masuk ke dalam kafe, onyxnya menemukan para sahabatnya yang berada dipojok kanan kafe.
.
"Ada apa?" tanyanya to the point.
.
"Duduk dululah.. Buru-buru banget kayaknya" ujar pria berambut klimis bernama Sai.
.
Sasuke pun segera mendudukkan diri dikursi bersebelahan dengan pria berambut nanas, Shikamaru.
.
"Jadi gini, kita mau ngadain acara reunian" ucap Shikamaru.
.
"Reunian?" beo Sasuke.
.
"Ya. Reunian SMA" kata pria yang suara cempreng khasnya tak asing lagi, Naruto.
.
"Kita ngumpulin anak-anak seangkatannya kita pas di KHS" ujar Sai.
.
"Hn, Udah ada berapa anak yang sudah kalian hubungi?"
.
"Hm... dikit sih. Ino, Hinata, Karin, Lee, Suigetsu, Shion, Temari dan Chouji aja. Yang lain belum. Karena kita juga gak tau keberadaan mereka. Yah.. Mungkin kau tau keberadaan yang lainnya. Kau mungkin bisa juga membantu kita menemukan yang lain. Ini daftar yang belum kita tau keberadaannya." Shikamaru menunjukkan sebuah note di hadapan Sasuke.
.
Sasuke membacanya dari atas hingga bawah. Matanya terhenti pada nama salah satu teman sekolahnya dulu yang mampu membuat dirinya tertarik dan kini dirinya telah bertemu dengannya.
.
"Hn," tanggap santai Sasuke. Dirinya sedikit menjauhkan note itu darinya, kemudian pergi keluar dari kafe.
.
Shikamaru, Sai dan Naruto menghela nafasnya melihat perlakuan seolah tak peduli yang dari dulu tak lepas dari sosok Uchiha Sasuke.
.
"Dasar Uchiha. Ini sebenarnya merepotkan tapi ini perintah Temari,"
.
"Kau suami yang takut istri ya rupanya?" kata yang terlontar dari mulut Sai membuat Shikamaru mendengus.
.
Naruto melirik note yang kini ada di depannya. Ia melihat salah satu nama yang orangnya baru kemarin ia temui.
.
"Sakura..." gumamnya. 'Mungkinkah Sasuke akan menemuinya. Uchiha memang susah ditebak' pikirnya.
.
***
.
"Hai"
.
Sakura terkejut mendapati Sasuke kini telah berada di rumah sakit, tempat ia bekerja.
.
"Sasuke? Kenapa kau kesini?"
.
"Kenapa? Kau sibuk?" alis Sasuke terangkat sebelah.
.
"Tidak. Hanya saja kau tak mengabariku".
.
"Ini suprise."
.
Sakura memutar bola matanya, "Ada apa?"
.
"Bisa kita mengobrol dengan duduk. Tidak enak bila kita ngobrol dengan berdiri apalagi berdiri dilorong rumah sakit. Tidak sopan, bukan? Takut ganggu orang yang lewat sini"
.
Merekapun melangkah menuju halaman rumah sakit dan duduk disalah satu bangku yang ada disana.
.
"Ada apa kau kesini?" Sakura mengulang pertanyaannya tadi
.
"Jadi gini, kau masih ingat Shikamaru? Ketua kelas kita dulu yang suka tidur dalam kelas itu kan?"
.
"Kenapa?"
.
"Katanya dia mau ngadain reunian SMA yang seangkatannya kita gitu. Ikut?"
.
"Reunian?" beo Sakura histeris.
.
"Hn,"
.
"Wahhh... kayaknya seru juga udah lama gak ketemu temen SMA. Ino, Hinata, Tenten.. Kangen deh sama mereka. Gak sabar pengen liat wajah mereka yang sekarang ini" ucapnya penuh antusias.
.
"Kapan?"
.
Sasuke tampak menggaruk pelipisnya, ia bingung. Ia lupa menanyakan hal itu pada Shikamaru.
.
"Kau sendiri kapan bisanya?" hingga akhirnya Sasuke balik tanya ke Sakura karena tak tau harus menjawab pertanyaan Sakura seperti apa
.
"Hmm.. Mungkin rabu atau kamis atau juga sabtu,"
.
"Akan aku bicarakan ini lagi ke Shika" katanya disertai senyum tipis khas ala Sasuke yang tak pernah ditunjukkan kepada orang lain.
.
Dan Sakura membalas senyuman itu dengan senyuman manis miliknya.
.
***
.
"Hahh.. Merepotkan saja. Jika bukan karena Temari mana mau aku melakukan hal semerepotkan ini. Daftar nama yang belum kuhubungi banyak lagi"
.
Shikamaru terlihat tak bersemangat untuk sekedar membaca ataupun membalik note yang berisi daftar nama teman SMAnya dulu yang dibuat istrinya itu.
.
Temari adalah istri dari Shikamaru. Mereka pertama kali bertemu sewaktu SMA. Kali pertama bertemu, mereka saling adu mulut dan saling membenci satu sama lain. Tapi, ternyata takdir malah membuat mereka sekarang terikat oleh sebuah hubungan yang bernama suami istri.
.
Pernikahan mereka ini awalnya terjadi karena sebuah bisnis orangtua mereka dan tanpa didasari cinta. Tapi, karena mereka satu rumah dan tak jarang bertemu setiap hari, semakin lama tumbuh sebuah rasa yang tiada tara indahnya, yang bikin orang melayang. Sebuah rasa yang bernama cinta.
.
Tapi, untuk saat ini salah satu dari mereka, belum ada yang mau mengakui perasaannya. Masih gengsi mungkin?
.
Jangan salah ya? Gitu-gitu Temari lagi hamil loh! Dan permintaannya selalu macam-macam. Salah satunya pengen diadain acara reunian SMA itu. Shikamarupun dengan terpaksa menuruti kemauan istrinya, daripada ia nanti memiliki anak yang ileran.
.
"Shikamaru" panggil Temari yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.
.
"Apa?"
.
"Ada yang mencarimu tuh" kata Temari.
.
"Siapa?"
.
"Sasuke. Sudah jangan banyak tanya, temui dia sana!" kata Temari yang sebal ditanyain suaminya terus.
.
"Iya..iya" Shikamarupun bangkit dari ranjangnya dan menuju ruang tamu.
.
'Untuk apa dia kemari' pikirnya.
.
Anak tangga demi anak tangga ia turuni demi bertemu dengan sahabat dinginnya itu.
.
"Sasuke? Ada apa kau kesini?" tanya Shikamaru setelah sampai di ruang tamu.
.
"Kapan kau akan mengadakan acara reunian itu?" tanyanya to the point, Uchiha memang bukanlah orang yang suka bertele-tele jadi ia langsung bicara ke pokoknya aja.
.
Alis Shikamaru terangkat sebelah, ia sedikit heran, bukankah Sasuke tidak peduli dengan reunian itu.
.
"Dua minggu lagi. Yahhh.. Hari rabu"
.
Senyum tipis tercetak di bibir Sasuke, tapi sayang Shikamaru tak bisa melihatnya, saking tipisnya.
.
"Baiklah, aku pulang." Sasuke beranjak dari duduknya dan akan segera menuju pintu rumah Sasuke untuk keluar.
.
Melihat Sasuke yang akan segera pulang itupun, Shikamaru segera bertanya.
.
"Kau kemari hanya itu?"
.
Sasuke nampak berhenti dan membalikkan badannya. "Hn,"
.
"Kau itu kenapa sih?"
.
Tampak Sasuke menghela nafasnya sejenak sebelum berbicara, "kau kan menyuruhku untuk mengabari salah satu siswa yang belum tau acara reunian itu"
.
"I-iya. Kupikir kau tidak peduli. Jadi siapa yang kau kabari itu?"
.
Sasuke berjalan kembali menuju pintu, sampai di depan pintu ia berhenti.
.
"Hn, Sakura"
.
Kemudia badannya pun hilang dari pandangan Shikamaru. Sedangkan Shikamaru masih mematung disana, "Sakura?"
.
***
.
"Ampun deh, bingung banget! Aku mesti pake baju apa ya? Ada reunian SMA lagi. Pasti nanti bakal ketemu teman lama. Aku harus cari baju yang pas, agar nanti aku gak keliatan gendut. Mana berat badanku naik 5 kilo lagi. Hufh..." seorang wanita berambut pirang nampak sedang bingung memilih baju disebuah toko pakaian termahal dan terkenal.
.
"Ino-chan, s-santai saja. Inikan cuma reunian bukan pernikahan" ujar temannya yang berambut indigo, bernama Hinata
.
"Ihh.. Hinata. Reunian nantikan kita pasti ketemu teman lama. Dan aku gak mau keliatan jelek, kampungan, biasa aja didepan teman-teman kita. Aku harus bersinar, jadi pusat perhatian hingga teman-teman kita nanti memuji aku. 'Ino makin cantik ya! Makin langsing! Wanita sempurna dia!' gitu"
.
"B-bukan karena Sai-kun kan? Man-mantanmu?" tanya Hinata.
.
Pertanyaan tersebut membuat Ino menoleh garang ke Hinata. "Apaan sih? Karena Sai? Idihh...ngapain. Aku itu udah move on. Udah lama banget lagi." kata Ino, padahal yang dikatakan Hinata itu benar, munafik banget kan?
.
Dulu Ino pacaran dengan Sai, sejak smp malah tapi dia harus putus karena Ino merasa Sai itu bukan orang yang care, terkesan dingin, sejenis sama Sasuke. Iakan lebih suka cowok yang care, romantis. Dulu ia pernah menyuruh Sai bersikap seperti itu padanya, tapi itu tak bertahan lama karena Sai kembali ke sifat aslinya. Hingga kenaikan kelas 3 SMA iapun memutuskan Sai.
.
Saat Ino ingin mengambil salah satu gaun merah, tiba-tiba seseorang mengabilnya duluan. Ino ingin memprotes orang itu, sebelum ia mengetahui kalo orang yang mengambil gaunnya adalah sosok yang tak asing baginya
.
"Tenten?"
.
"Ino?"
.
Sesaat setelah itu, mereka saling berpelukan.
.
"Sumpah, aku kangen sama kau. Kemana aja sih?"
.
Pelukan mereka terlepas sembari Tenten berkata, "Aku pulang kampung, No. Di China. Tapi, sekarang aku bakal netap disini, kok"
.
"Kangen tau!"
.
"Ino-chan, aku sudah mene-..." Hinata tak sempat melanjutkan kata-katanya, ia terkejut mendapati Ino bersama seorang wanita berambut coklat yang dulu selalu main ke rumahnya padahal ia hanya ingin bertemu dengan kakak sepupunya.
.
"Tenten?!"
.
Tenten langsung menerjang Hinata. "Hinata, I miss you!!!!"
.
"Gimana kabarmu?" tanya Tenten setelah melepaskan pelukannya dari Hinata.
.
"Baik, kok. Ka-kamumu?"
.
"Hm. Baik. Kabar keluargamu gimana?"
.
"Ba-..." tak sempat menyelesaikan perkataannya, Ino berkata "Bilang saja kau itu pengen nanyain Neji, pake nanya keluarga Hinata segala,"
.
Tentenpun jadi malu, karena ketahuan maksudnya.
.
"Tenten, kau diundang j-juuga?" tanya Hinata.
.
"Iya, Temari mengabariku. Aku jadi semangatlah. Aku gak bisa lepas dari Jepang. Meski dulu aku cuma murid pertukaran pelajar, tapi aku cinta sama Jepang"
.
"Yahhh..pokoknya kita harus tampil cantik di reunian nanti,"
.
"Hm, demi S-Sai kan?" goda Hinata.
.
"Udah aku bilang nggak, Hinata!" elak Ino.
.
"Oh, iya! kata Temarikan Sai juga ikut. Cieee...yang bakal ketemu mantan!!"
.
"Apaan sih kalian!" dengan muka merah karena marah.
.
Hinata dan Tenten terkikik melihat lucunya wajah marah Ino. Mereka sepertinya kangen menggoda Ino seperti ini.
.
"A-ada yang kurang" kata Hinata tiba-tiba. Ino menatap bingung Hinata serta Tenten beralih ke Hinata setelah berhasil menghentikan tawanya.
.
"Sakura..."
.
***
.
Di sebuah kamar bernuansa pink, Sakura tengah sibuk memilih-milih baju di dalam lemarinya untuk dipakai di acara reunian nanti. Sudah banyak baju yang ia geletakkan di atas ranjangnya, karena menurutnya bajunya itu kurang pas.
.
Ibunya tak sengaja yang melewati kamar putrinya pun melihatnya. Ia menghampiri anaknya tersebut dengan wajah bingungnya.
.
"Sakura, kamu ngapain? Bajunya kok dikeluarin semua?"
.
Sakura yang menyadari kehadiran ibunya, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.
"Hehe..itu aku cuma bingung kaa-san. Reunian nanti aku pake baju apa,"
.
"Reunian?" beo Mebuki.
.
Sakura mengangguk, "temen-temen lama SMA-ku dulu ngadain reunian gitu. Aku ikut boleh kan kaa-san?"
.
"Ya, boleh Sakura. Kamukan udah lama gak ketemu mereka?"
.
"Hm. Kaa-san, apa aku harus beli baju baru untuk acara reunian nanti?"
.
"Tidak perlu. Baju kamu yang lamakan masih ada dan masih bagus juga. Pakai baju yang sederhana saja tapi sopan dan tak berlebihan. Menurut kaa-san sih, baju ini cocok untukmu" kata Mebuki mengambil sebuah baju dari lemari Sakura dan menyerahkannya pada Sakura.
.
Sakura mengamati sejenak baju yang dipilih ibunya itu. Tak lama kemudian senyumannya mengembang.
.
"Iya, ini kayaknya bagus untukku. Makasih ya, Kaa-san!!" Sambil memeluk ibunya.
.
"Iya. Ngomong-ngomong kapan sih acara reuniannya diadakan?"
.
tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Religion
SpiritualDesclaimer: Mashashi Kishimoto Pairing: SasuSaku Genre: Romance, hurt/comfort Warning: OOC, OC, typo, gaje, jelek, dan sebangsanya. Summary: Sakura adalah teman SMA Sasuke yang diam-diam Sasuke sukai sejak lama. Mereka akhirnya bertemu lagi dan hubu...