Chapter 11: Puasa Pertama Sasuke

1.5K 156 2
                                    

Happy Reading.
.
Sasuke kini tengah berada di kantornya. Berjam-jam dia terus memegangi perutnya, berjam-jam pula perutnya terus bebunyi. Rupanya ia sedang menahan lapar. Tapi, ia harus tetap menahannya. Ini adalah puasa pertamanya. Dia juga sudah berjanji pada Sakura, kalau dia harus bisa menjalani puasa pertamanya ini dengan lancar.
.
Tapi, ia gak kuat. Rasa lapar dan dahaganya begitu besar. Setidaknya ia ingin minum saja, apa tidak boleh? Padahal tadi dia sudah sahur banyak. Kok masih lapar aja, sih.
.
Sasuke yang gak kuat lagi nahan laparpun akhirnya memilih untuk tidur. Berharap saat ia bangun kumandang adzan maghrib telah berbunyi atau seenggaknya ia bisa nahan laparnya walau hanya sementara.
.
Ia lipat kedua tangannya diatas meja kerja, sebagai tumpuan kepalanya. Detik berikutnya, iapun terlelap dalam tidurnya.
.
***
.
"Keadaanmu mulai membaik. Kurasa besok kau sudah boleh pulang," ucap Sakura yang sekarang ini berada di kamar pasien cucu Hiruzen.
.
"Oh, ya! Jii-sanmu bilang, kalau dia nanti akan kesini bersama Konohamaru,"
.
"Terima kasih," kata cucu Hiruzen menatap Sakura.
.
Sakura mengernyitkan alisnya bingung, "Untuk apa?"
.
"Karena kau telah merawatku" jawab cucu Hiruzen.
.
"Itu sudah jadi tugasku sebagai dokter, Gaara. Kau tak perlu berterima kasih seperti itu" ucap Sakura seraya tersenyum kepada cucu Hiruzen yang ternyata bernama Gaara.
.
Gaarapun membalasnya dengan senyuman juga.
.
***
.
Satu jam telah berlalu dan Sasuke masih tertidur. Hingga seseorang mengetuk pintunya. Tapi, tak ada sahutan dari Sasuke. Ya, iyalah orangnya lagi tidur! Saking lelapnya.
.
Orang itupun masuk dengan sendirinya, karena tak mendengar jawaban apapun dari Sasuke.
.
Ternyata orang itu adalah Naruto. Dia menatap Sasuke yang sedang tertidur.
.
"Jam segini dia tidur? Tumben" heran Naruto, kemudian berniat membangunkan Sasuke dengan menggoyang-goyangkan bahu Sasuke.
.
"Bangun, Sas!" kata Naruto.
.
"Sas, bangun woi!"
.
Naruto masih tidak berhasil, Sasuke tetap tertidur.
.
"Woi, kantor lo kebakaran! Cepet bangun!" teriak Naruto pas ditelinga Sasuke, hingga membuat Sasuke akhirnya terbangun.
.
Dia menatap sekeliling tapi tak ada tanda-tanda adanya kebakaran seperti api atau asap di kantornya itu. Diapun menatap ke arah Naruto dengan tatapan ingin membunuhnya.
.
Naruto yang ditatap seperti itu tentu takut. Dia langsung menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sambil nyengir gak jelas.
.
"Hehe... habisnya kau kubangunin dari tadi gak bangun-bangun"
.
Sasuke masih menatap Naruto dengan kesal. Ia masih marah dengan sohib pirangnya yang seenak jidatnya mengganggu tidurnya itu. Mana Naruto tadi juga ngebohongin dia.
.
"Jangan marah dong, gua bawain ini nih.." Naruto meletakkan dua ramen cup yang sudah masak dan dua botol air putih dihadapan Sasuke.
.
Sasuke yang tak sadar bahwa ia sedang puasapun langsung menyantap ramen itu dengan lahap, karena saking laparnya.
.
"Wow, makanmu lahap banget. Kayak gak pernah makan sebulan. Emang tadi kau tak sarapan?"
.
Pertanyaan Naruto sontak membuat Sasuke yang tadinya mengunyah mi ramen, kini ia muntahkan. Ia baru sadar iakan sedang puasa.
.
Rasa penuh sesal menghampirinya. Kenapa ia tadi memakan ramen itu?! Kalau sudah begini, dia harus bagaimana? Dia takut kalau Sakura dan Hiruzen akan kecewa padanya karena puasa pertamanya kini gagal.
.
"Kok dimuntahin sih? Gak enak?" tanya Naruto yang bingung dengan tingkah Sasuke.
.
"Dobe, kenapa kau membawa makanan ke kantorku?! Aku ini puasa! Gara-gara kau puasaku batal kan?!!" bentak Sasuke.
.
"Puasa? Yang gak makan sama minum itu? Sorry, aku kan gak tau! Aku niatnya ngajak makan siang bareng. Kau juga gak bilang sih kalo lagi puasa!" Naruto membela dirinya sendiri.
.
Sasuke menjabak rambutnya seraya berkata, "Kalo begini, terus gimana puasaku?!"
.
"Batalah. Udah makan aja. Lanjut besok aja! Kan besok kau masih puasa, kan?" ujar Naruto.
.
Sasuke menimbang-nimbang perkataan Naruto. Ia berpikir kalau sudah dimakan pasti puasanya batal dan udah gak keterimakan? Ia akhirnya menuruti ucapan Naruto, karena perutnya sendiri juga gak tahan mau segera diisi oleh ramen yang ada di hadapannya ini. Iapun kembali memakan ramen itu bersama Naruto. Puasa pertamanya Gagal. Yah..semoga dipuasa keduanya lancar aja.
.
Bagaimana menjelaskannya pada Sakura dan Hiruzen nanti? Mungkin ia harus pikirkan itu nanti.
.
***
.
"Bagaimana puasamu, Sasuke?"
.
Kini Sasuke berada di rumah Hiruzen. Seperti yang apa Sakura minta, Sasuke kesini untuk memarkirkan mobilnya.
.
Sasuke dan Hiruzen sekarang berada di depan pintu rumah Hiruzen. Mereka masih menunggu Konohamaru yang belum selesai untuk bersiap. Mereka juga sedang menunggu keluarga Haruno yang belum datang kesini. Kan mereka sudah berjanji akan ke masjid bersama.
.
Sasuke tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Dia bingung harus menjawab apa. Apa dia harus jujur atau berbohong? Kalau bohong nanti dosa, kalau jujur ia takut Hiruzen kecewa. Jujur aja kali ya, walau menyakitkan.
.
"Maaf, sebelumnya Hiruzen-sama kalau aku telah mengecewakanmu. Puasaku hari ini gagal." dengan wajah tertunduk malu.
.
"Gagal? Kenapa?" tanya suara yang membuat Sasuke terkejut dan langsung menoleh ke asal suara.
.
"Sakura?"
.
Sakura tiba-tiba datang bersama dengan orangtuanya juga.
.
"Kenapa puasamu gagal?" Sakura yang tampak ingin meminta penjelasan dari Sasuke.
.
"Itu karena dobe," Sakura nampak mengernyitkan alisnya.
.
"Tadi, aku kan tidur. Tiba-tiba dobe datang ke kantorku. Dia membawakan ramen dan mengajakku sarapan. Aku lupa kalau aku sedang puasa dan memakan ramen itu. Setelah itu aku sadar kalau aku sedang puasa dan ya.. aku muntahin ramen itu keluar. Jadi puasaku kan sudah batal, aku menganggap kalau puasa sudah batal berarti puasaku kan sudah gak keterima lagi. Terus yah.. aku kembali memakan ramen itu," jelas Sasuke.
.
Hiruzen tampak menggelengkan kepalanya.
.
"Kamu salah, Sasuke. Jika kamu lupa dan tidak sengaja makan atau minum ketika puasa, puasamu tidak batal dan masih bisa diterima. Jika memang disengaja baru itu batal," ujar Hiruzen.
.
"Aku kan tidak tau"
.
"Besok jangan diulangi lagi loh!" kata Sakura.
.
"Hn,"
.
"Ayo, berangkat!" seru Konohamaru yang baru keluar dari dalam rumah.
.
tbc.
.

My ReligionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang