Happy Reading.
.
Sasuke sekarang sudah berada di rumah Hiruzen.
.
Dia sudah menceritakan semuanya pada Hiruzen. Hiruzenpun mendengarkannya dengan baikpula.
.
"Apa aku boleh tinggal disini?" izin Sasuke.
.
"Hm, boleh" Hiruzen sambil mengangguk.
.
"Terima kasih, Hiruzen-sama" ucap Sasuke.
.
"Sasuke, meskipun keluargamu telah memutuskan hubungan denganmu. Kau jangan pernah membencinya dan memutuskan tali silahturahim pada keluargamu. Bagaimanapun juga mereka adalah keluargamu, orang tuamu mereka sudah berjasa untuk membesarkanmu. Berdoalah agar mereka bisa menerimamu kembali," Hiruzen menasehati.
.
Sasukepun mengangguk sebagai tanggapan.
.
***
.
Keesokan harinya.
.
'Tok tok tok'
.
Seseorang menggedor-gedor pintu rumah Sakura dengan keras dan tak sabaran.
.
"Hei Sakura keluar kau!"
.
Tak ada tanggapan.
.
Orang itu lagi-lagi menggedor-gedorkan pintunya.
.
"Siapapun yang ada di dalam keluar!"
.
Kemudian, dua orang paruh baya keluar dari rumah yang tak bisa dibilang kecil itu. Mereka memandang bingung dengan seorang wanita yang ada di depan rumahnya.
.
"Maaf, ini ada apa ya?" tanya seorang wanita yang merupakan istri dari pemilik rumah atau ibu Sakura.
.
"Apa benar ini rumah dari Haruno Sakura?" tanya wanita yang ternyata adalah Karin, Uzumaki Karin.
.
Dia mendatangi rumah Sakura setelah ia mendapatkan info dari Madara kalau Sasuke menolak perjodohannya dan lebih memilih Sakura. Ia tak terima, sebenarnya apa sih yang membuat Sasuke terpikat dengan Sakura. Cantik? lebih cantikan dia. Seksi? Dia bangetlah. Modis? Gak usah ditanya dia juaranya.
.
Lalu, apa yang membuat Sasuke tertarik dengan Sakura?! Bahkan Sasuke lebih memilih Sakura daripada keluarga yang telah membesarkannya. Apa jangan-jangan Sakura nyantet Sasuke.
.
"Iya. Ini ada apa ya? Kenapa kau menggedor-gedor pintu rumah kami? Tak bisakah kau mengetuknya dengan pelan. Lagipula, disitu ada bel." ucap pemilik rumah atau ayah Sakura, Kizashi.
.
"Siapa yang peduli? Aku kesini ingin bicara langsung dengan Sakura? Mana dia?" tanya Karin bersedekap dan dengan nada yang kurang sopan.
.
"Sakura tidak ada di rumah. Dan bisakah kau bicara yang sopan dengan kami? Kami ini lebih tua darimu. Apa kau tak pernah diajari tata krama oleh orangtuamu?" ucap Mebuki.
.
Karin berdecak mendengar ucapan Mebuki, Kemudian tanpa aba-aba ia langsung menerobos masuk ke rumah milik ayah Sakura. Ia tak percaya dengan ucapan orangtua Sakura itu.
.
"Hei," hardik Kizashi.
.
"Jangan seenaknya masuk!" kata Mebuki mengejar Karin yang mulai memasuki rumahnya tanpa seizinnya.
.
"Sakura? Dimana kau? Jangan sembunyi wanita sialan!!" Karin terus menyusuri satu demi satu ruangan tapi ia tak menemukan batang hidung Sakura sama sekali.
.
"Hei," Mebuki berhasil menangkap tangan Karin. Iapun menyeret Karin untuk keluar dari rumahnya.
.
"Lepaskan aku! Aku ingin berbicara pada anakmu itu! Dimana dia?!" Karin meronta-ronta.
.
"Sudah ku bilang dia tak ada disini. Jangan seenaknya masuk rumah orang! Dia masih di rumah sakit," masih sambil menyeret Karin keluar.
.
Mebukipun berhasil mengeluarkan Karin dari dalam rumahnya dan menutup pintunya rapat-rapat.
.
"Apa sebenarnya maumu dengan anakku?" tanya Kizashi yang sedari tadi diam.
.
"Aku-..." perkataan Karin terpotong oleh suara seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
.
"Ada apa ini? Karin? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sakura yang baru tiba dari tempat kerjanya.
.
"Heh..Akhirnya kau datang juga, jalang!"
.
Sakura mengernyit bingung dengan kedatangan Karin kesini? Untuk apa dia kemari?
.
Karin berjalan mendekati Sakura, hingga ia tepat di hadapan Sakura.
.
'Plak'
.
Tamparan telak mendarat dipipi putih Sakura. Karin rupanya telah menampar pipi kanan Sakura. Sakura tentu terkejut, begitupula dengan orangtua Sakura.
.
"Hei, apa yang kau lakukan terhadap putriku?" bentak Mebuki tak terima.
.
Sakura memegang pipinya yang tadi terkena tamparan Karin sambil menatap bingung Karin.
.
"Kenapa kau menamparku?"
.
Karin berkacak pinggang sambil memutar bola matanya bosan, "Jangan sok polos deh"
.
"Gara-gara kau, aku tak jadi dijodohkan dengan Sasuke! Gara-gara kau juga Sasuke dicoreng dari daftar nama keluarga Uchiha! Dia sudah bukan lagi Uchiha! Itu semua karena kau! Kau yang menyebabkan Sasuke keluar dari agamanya, kan? Kau pula yang menyebabkan Sasuke dibenci keluarganya sendiri?!!!"
.
Sakura terkejut mendengar pernyataan Karin. Jadi, rahasia Sasuke suda terbongkar? Dan keluarganya mengeluarkan dia dari daftar nama Uchiha? Ia tak pernah membayangkan jika hal itu akan terjadi. Ia tak pernah tau, amarah keluarga Sasuke begitu besar hingga membuat Sasuke dikeluarkan dari daftar nama Uchiha.
.
"Karin, kau serius? Sungguh aku tak tau jika hal itu akan terjadi!" kata Sakura.
.
"Ck. Tak usah sok drama deh! Aku tau ini semua rencanamu. Kau puas sekarang?! Melihat Sasuke menderita. Melihat Sasuke tak memiliki keluarga. Kau senang kan?" teriak Karin tepat di wajah Sakura. Karin begitu emosi, sehingga urat dikepalanya terlihat jelas.
.
"Karin, aku sangat sedih mendengarnya. Kenapa kau menanggap bahwa aku sangat senang?"
.
"Tak usah berpura-pura lagi Sakura. Kau ingin tau kenapa selama ini aku membencimu, kan? Itu karena kau selalu merebut Sasuke dariku!! Aku sangat mencintainya. Sangat sangat mencintainya." pengakuan Karin. Sakura yang mendengarnya tertegun.
.
"Tapi, dia lebih memilihmu. Aku tak tau apa yang membuat dia memilihmu. Kau tidak cantik, tidak seksi, tidak modis dan justru kau itu jahat! Kau licik! Aku sangat membencimu! Kau puas hiks...telah mendapatkan Sasuke. Kau..." Karin tak bisa melanjutkan perkataannya karena kini air mata kini membasahi pipinya. Ia tak kuasa membendungnya lagi. Hingga air matanya itu bebas meluncur melewati pipi hingga berakhir di tanah tempat ia berpijak.
.
"Karin.." Sakura berusaha mendekati Karin untuk sekedar menenangkannya.
.
Tapi, Karin segera menepis tangan Sakura yang akan memeluknya itu.
.
"Tak usah sok baik padaku!" Karin mendorong tubuh Sakura dan berlari pergi dari sana.
.
Orangtua Sakura segera menangkap tubuh Sakura agar tak jatuh ditanah.
.
"Sakura, kau baik-baik saja kan?" khawatir Mebuki.
.
Sakura mengangguk sebagai jawaban.
.
"Siapa sebenarnya wanita itu?" tanya Mebuki.
.
Sakura hanya diam sambil memandangi kepergian Karin.
.
***
.
"Gaara, apa kau bisa membantuku untuk mencari pekerjaan. Aku sudah kesana kemari melamar kerja tapi, tak ada yang mau menerimaku" kata Sasuke baru pulang dan duduk di sofa bersebrangan dengan Gaara.
.
Gaara yang sedari membaca koran, ia tutup korannya dan beralih menatap Sasuke.
.
"Hmmm.. aku punya temen. Dia punya bengkel gitu. Katanya salah satu montir disana ada yang keluar dan dia butuh banget montir baru. Yahh..itupun kalau kau paham soal mesin atau motor gitu," ucap Gaara.
.
"Iya. Aku tau kok soal yang begituan. Aku sering memperbaiki mobilku sendiri kalau lagi bannya bocor atau akinya rusak," kata Sasuke.
.
"Tapi, gajinya gak seberapa,"
.
"Tak apa. Yang penting halal,"
.
"Ya, sudah. Besok kita kesana."
.
"Thanks ya Gaara"
.
"Hm,"
.
"Assalamu'alaikum" tiba-tiba terdengar suara salam dari luar pintu.
.
Gaara yang akan bangkit untuk membuka pintu langsung dicegah Sasuke.
.
"Tunggu! Biar aku yang buka pintu," ucap Sasuke.
.
"Oke," Gaarapun kembali duduk dan membuka korannya lagi.
.
Sasuke menghampiri pintu dan membukanya.
.
Ia melihat Sakura tengah berada di depannya sambil bersedekap.
.
"Aku perlu bicara denganmu,"
.
Sasuke menautkan alisnya bingung. Iapun mempersilahkan Sakura masuk ke ruang tamu karena kalau di ruang tengah ada Gaara.
.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" penasaran Sasuke.
.
"Jujur padaku Sasuke! Apa yang kau lakukan disini? Kau tak ke kantormu?" tanya Sakura.
.
"E-e... Aku.. Aku.." entah kenapa sulit bagi Sasuke untuk mengatakannya pada Sakura. Seperti ada sesuatu yang mengganjal dimulutnya sehingga ia tak bisa berbicara.
.
Sakura menghela nafasnya.
.
"Baik. Jika kau tak mau jujur juga padaku. Tapi, aku tau sebenarnya sudah tau apa yang terjadi padamu. Kau diusir dari rumahkan, makanya kau tinggal disini? Keluargamu sudah tau jika kau masuk islam, kan?"
.
Sasuke terkejut, ia tak tau darimana Sakura mengetahuinya.
.
"Mereka tau tapi bukan dariku. Tunggu! Darimana kau tau?"
.
"Karin. Dia datang ke rumahku. Dia bilang bahwa kau menolak perjodohanmu dengannya. Dan itu kau lakukan demi diriku, apa itu benar?" tanya Sakura. Dia tak berniat untuk mengatakan tentang Karin yang sudah mengamuk dirumahnya dan menamparnya. Jika, begitu Sasuke mungkin akan marah dan membalas perbuatan Karin. Sakura tidak mau Karin makin sedih.
.
Sasukepun mengangguk pelan.
.
"Sasuke. Kenapa kau melakukan ini? Keluargamu jadi mengusirmu, mereka bahkan tak mau menerima kehadiranmu sebagai anggota keluarga Uchiha. Kenapa kau lakukan ini? Hanya demi aku kau meninggalkan keluargamu," ucap Sakura.
.
"Tapi, mereka juga ingin aku untuk kembali memeluk agamaku dulu. Menurutmu, aku harus menuruti permintaan mereka? Aku harus keluar dari agama islam. Kau ingin aku murtad? Agama bukanlah hal untuk dipermainkan. Kau juga tau itu Sakura. Agama adalah sebuah keyakinan, pedoman hidup, pegangan hidup." jelas Sasuke.
.
Sakura merasa apa yang dikatakan Sasuke ada benarnya juga. Tapi, kan..
.
"Meskipun mereka mengeluarkanku dari daftar nama Uchiha aku masih menyayangi mereka. Aku tak membenci mereka. Mereka adalah keluargaku, aku memiliki hubungan darah dengan mereka. Aku takkan memutus tali silahturrahimku dengan mereka,"
.
"Baik. Tapi, bagaimana dengan Karin. Kau tau, ternyata selama ini penyebab Karin membenciku adalah dirimu. Karin sangat menyukaimu, Sas. Tak bisakah kau sedikit saja memberi kesempatan untuk Karin?" kata Sakura.
.
"Hn, Dan tak bisakah juga kau sedikit saja memberi kesempatan untukku. Aku menyukaimu, kaupun tau. Tidak. Lebih tepatnya aku mencintaimu, Sakura" ujar Sasuke.
.
Sakura diam tak bisa berkata apa-apa lagi.
.
"Aku serius padamu. Bahkan jika kau menyuruhku untuk menikahimupun aku siap," perkataan Sasuke tersebut membuat Sakura menolehkan kepalanya langsung ke Sasuke.
.
"Aku ingin pulang. Assalamu'alaikum," Sakurapun bangkit dari sofa dan berlalu pergi. Ia tak menanggapi perkataan Sasuke. Entah syok atau apa, membuatnya ingin segera pergi dari sana.
.
"Wa'alaikumsalam,"
.
tbc.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Religion
SpiritualDesclaimer: Mashashi Kishimoto Pairing: SasuSaku Genre: Romance, hurt/comfort Warning: OOC, OC, typo, gaje, jelek, dan sebangsanya. Summary: Sakura adalah teman SMA Sasuke yang diam-diam Sasuke sukai sejak lama. Mereka akhirnya bertemu lagi dan hubu...