Chapter 15: Tadarus

1.2K 147 5
                                    

Happy Reading.
.
Sakura saat ini sedang berjalan bersama Gaara dan Konohamaru. Mereka ingin pergi ke masjid untuk sholat maghrib nanti, sekalian berbuka disana.
.
"Jadi, Matsuri sudah kembali ke Amerika?" tanya Sakura sambil memeluk tas berisi mukenanya.
.
"Hm. Kemarin malam. Masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Setelah itu baru dia akan mengundurkan diri dari sana," jawab Gaara.
.
Tak terasa kini mereka sudah ada di depan masjid Konoha. Seketika itu pula kumandang adzan berbunyi.
.
'Allahu Akbar Allahu Akbar'
.
"Sakura-nee, Gaara-nii, liat siapa yang adzan!" Konohamaru menunjuk seorang pria berambut raven yang mengumandangkan adzan di dalam masjid.
.
Sakura dan Gaara melihat arah yang ditunjuk Konohamaru. Sedetik kemudian mereka terkejut. Sasuke tengah adzan disana dengan tangan kanan yang ia letakkan tepat ditelinga kanan juga.
.
Mereka sungguh tak percaya sekaligus senang. Sasuke yang baru mu'alaf bisa mengumandangkan suara adzan yang merdu itu dengan suaranya yang juga merdu. Semua orang tentunya terpana mendengar suara adzan Sasuke, tak terkecuali Sakura.
.
Gak tau kenapa ia jadi keinget kata-katanya kemarin ke Aisyah.
.
"...Dia harus bisa sholat, ngaji dan hal-hal lainnya berbau tentang islam,"
.
"...Baru kalau dia sudah bisa sholat, baca al-qur'an, adzan dan mencotohkan hal baik lainnya mungkin akan kupikir-pikir dulu...."
.
Semua orang kemudia segera membatalkan puasanya dengan meminum air putih, kemudian sholat maghrib.
.
Setelah bermenit-menit mereka sholat, akhirnya merekapun selesai. Dan saatnya mereka menyantap makanan berat yang disediakan di masjid Konoha.
.
"Nii-san, kau tadi hebat!! Aku kasih dua jempol untuk Sasuke-nii" ujar Konohamaru sambil memberikan kedua jempol ke hadapan Sasuke.
.
"Iya. Aku tak menyangka dalam waktu dekat. Kau mampu belajar adzan. Suaramu juga sungguh bagus. Padahal kau seorang mu'alaf,"
.
"Hn," Sasuke masih berwajah datar, padahal di dalam hatinya ia sungguh malu dan bangga pada dirinya sendiri mendapatkan pujian seperti itu dari Konohamaru dan Gaara. Ia sembunyikan itu semua dari Gaara dan Konohamaru, kalo dia dipuji seperti itu dengan wajah merona malu, kan bukan Sasuke namanya. Sasuke kan adalah pria dingin dan datar sedatarnya.
.
"Hn, Hiruzen-sama yang menyuruhku. Awalnya aku gak mau, masih takut. Tapi, dia memaksa. Ya udah,"
.
Konohamaru dan Gaara hanya ber'oh'ria menanggapi perkataan Sasuke. Mereka bertiga kemudian melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
.
***
.
Setelah itu, beberapa menit kemudian. Kumandang adzan isya berbunyi. Lagi-lagi Sasuke yang mengumandangkannya. Kali ini Konohamaru yang menyuruhnya. Dengan terpaksa Sasuke menuruti permintaan Konohamaru. Daripada ia mendengar rengekan berisik dari Konohamaru.
.
Suasana sholat isyapun dilakukan dengan hikmat, lalu berlanjut ke sholat tarawih, kemudian sholat witir dan dilakukan dengan hikmat pula. Beberapa jam telah berlalu, dan sholatnyapun akhirnya selesai. Ada orang yang langsung pulang, ada juga yang masih menetap di masjid untuk tadarusan.
.
Misalnya Sasuke, Konohamaru, Gaara, Hiruzen, Sakura dan ada juga Aisyah.
.
"Siapa yang mau baca pertama?" tanya Hiruzen sambil menyerahkan mik.
.
"Sasuke-nii aja!" celetuk Konohamaru.
.
Sasuke mendengus kesal, Konohamaru dengan menunjuknya untuk membaca al-qur'an terlebih dahulu tanpa seizinnya.
.
"Kenapa kau selalu menunjukku? Saat adzan tadi kau juga menyuruhku, sekarang kau menunjukku lagi. Itu namanya kau bukan laki-laki gentle, Konohamaru," ucap Sasuke.
.
"Terserah. Lagipula, Nii-san apa kau tak mau menunjukkan kalau kau bisa baca al-qur'an. Suaramu juga lumayan bagus menurutku" kata Konohamaru.
.
"Ayolah, nii-san,," ini nih yang gak disukai Sasuke dari Konohamaru selain teriakan cempreng dan kekepoannya. Konohamaru selalu ngeluarin jurus puppy eyesnya pada Sasuke untuk membujuknya. Yang bikin Sasuke geli sendiri melihatnya.
.
"Baik baik. Hentikan wajah menjijikanmu itu!" ucap Sasuke pada akhirnya.
.
Iapun meraih mik dari tangan Hiruzen dan mulai membaca surat lanjutan kemarin.
.
"A'udzubillahiminasy syaythonirrojiim. Bismillahirrohmaanirrohiim. Thaahaa. Maa anzalnaa alayka alquranaa litashqaa,"
.
"Wah..gak nyangka Sasuke bisa ngaji dengan suara yang indah seperti itu. Lihat Sakura! Kurasa kau memang benar-benar memikir-mikirkan dulu. Apa Sasuke pantas jadi pendamping hidupmu atau tidak?" goda Aisyah setengah berbisik yang berada disebelah Sakura.
.
"Ih.. apaan sih, syah! dengerin Sasuke lagi ngaji jangan berisik!" kata Sakura kesal dengan Aisyah yang menggodanya.
.
"Ciyee...yang lagi dengerin suara ayangnya.. sampai gak mau keganggu gitu," goda Aisyah lagi.
.
Sakura tentunya langsung mengeluarkan semburat merah di pipinya mendengarkan godaan Aisyah yang seperti itu.
.
"Ciyee.."
.
***
.
Sakura dan Konohamaru tengah berjalan untuk pulang ke rumahnya masing-masing, setelah sholat terawih. Sedangkan Sasuke, dia menuju rumah Hiruzen untuk mengambil mobil miliknya yang dititipin disana.
.
"Sas, aku gak nyangka kau bisa membaca al-qur'an dalam waktu dekat. Kau hebat!" puji Sakura.
.
Entah kenapa mendengar pujian seperti itu dari Sakura membuat wajah Sasuke memanas.
.
"Hm, setuju. Sasuke-nii memang hebat!" setuju Konohamaru.
.
Tanpa mereka ketahui seseorang tengah mengawasi mereka dari jauh. Orang itu tampak tak suka dengan apa yang dilihatnya itu.
.
"Untuk apa malam-malam gini Sasuke bersama Sakura disana?"
.
tbc
.
A/N:
.
Pas liat tanggalan ramadhan, eh udah mau malam ke 22. Jdi, ngebut bikin crtanya, takut critanya ini pas lebaran belum selesai..... Kan critanya ini cuma buat bulan ramadhan aja..
.
Moga suka ya..
Kalau gak suka juga gak papa...
Maklum.. sadar diri juga kok..
.
Sampai ketemu di chapter slanjutnya...
bye..

My ReligionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang