Happy Reading.
.
Sakura baru tiba di rumahnya. Lumayan cukup lelah dianya. Manalagi cuacanya sangat panas hari ini. Tapi, sebenarnya dia gak puasa, yah.. karena kalian tau sendirilah. Ada saatnya perempuan gak diperbolehkan puasa maupun sholat. Dia sedang datang bulan. Semoga bulannya cepet pergi yah..biar Sakura bisa puasa lagi!!
.
Sakura yang akan membuka pintu sedikit terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya ada di dalam rumahnya. 'Inikan suara Sasuke?' batinya bilang begitu.
.
Akhir-akhir ini memang hubungan mereka sedikit merenggang. Setelah percakapannya dengan Sasuke yang kemarin itu, entah kenapa membuat Sakura ingin menjauh dulu dari Sasuke. Ia ingin lepas dari hal-hal yang berbau Sasuke dulu. Walaupun sejujurnya, setiap malam ia tak bisa berhenti memikirkan pemuda itu.
.
Saat ia masuk...ternyata benar dugaannya. Sasuke ada di dalam. Dan yang membuat ia bertanya-tanya untuk apa Sasuke datang kemari? dan kenapa ada Hiruzen juga?
.
"Assalamu'alaikum"
.
Semua orang yang ada disanapun menoleh ke sumber suara.
.
"Wa'alaikumsalam," serempak.
.
"Sakura, akhirnya kau pulang" kata Mebuki lega.
.
"Ini ada apa ya?" tanya Sakura dengan wajah bingungnya.
.
Mebuki menolehkan kepalanya beberapa kali ke Sasuke, Suaminya kemudian ke Sakura, ia tampak bingung untuk menjelaskannya mulai dari mana. Takut Sakura langsung jangtungan mendengar pernyataannya.
.
Sakura masih menunggu jawaban dari pertanyaannya tadi. Hingga sang kepala keluarga akhirnya menjawab pertanyaan Sakura tersebut.
.
Dan benar Sakura sangat terkejut mendengar jawaban sang ayah. Matanya melebar dan ia tak mampu berkata apa-apa.
.
"Sasuke ingin melamarmu,"
.
Sakura tak mengerti, ini serius? Tanpa bicara dulu padanya, Sasuke langsung melamarnya dihadapan orangtuanya?! Sakura tak mengerti dengan jalan pikiran Sasuke. Sasuke senekat itu. Apa ia tak takut ditolak Sakura lagi?!
.
"Kaa-san sebenarnya gak setuju. Bukankah dia orang yang menyebabkan kau dimarahi dan ditampar sama wanita merah tak tau adab itu? Jika kau menikah dengannya, Kaa-san takut kau akan kenapa-kenapa," jujur Mebuki. Sakura tampak memikirkan ucapan ibunya tersebut.
.
"Dimarahi? Ditampar?" beo Sasuke.
.
"Karin?"
.
"Iya, waktu itu ada wanita yang datang ke rumah kami. Dia ngamuk-ngamukan gitu. Katanya Sakura. Pas Sakura datang eh..malah ditampar. Dibentak-bentak. Sikapnya kasar sekali pada Sakura. Dan itu karena dirimu," ungkap Mebuki.
.
Sasuke nampak terkejut. Ia menatap Sakura yang sedang mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sebelumnya Sakura tak bilang kalau Karin menyakitinya, dia cuma bilang Karin datang padanya untuk memberi info itu aja. Apa Sakura sengaja menyembunyikanya?
.
"Maaf sebelumnya, saya tidak tau kalau akan ada kejadian seperti itu. Saya berjanji saya akan melindungi Sakura dari apapun. Saya sangat mencintai putri anda," kata Sasuke dengan sungguh-sungguh. Sakura bisa melihat kesungguhan Sasuke dari mata onyxnya.
.
"Kalau saya terserah Sakuranya saja mau terima atau tidak," ucap Kizashi.
.
Sakura berpikir lagi. Ia tak tau apa ia harus menerima Sasuke atau tidak?
.
"Pokoknya Kaa-san tetap gak setuju. Meskipun kalau Sakura menerimamu. Aku tidak yakin dengan perkataanmu sebelumnya. Lagipula kau kan baru masuk islam, kau yakin bisa menjadi imam yang baik untuk anakku. Dan kudengar juga keluargamu adalah ahli ibadah di agamanya, apa mereka bisa menerima Sakura?"
.
"Saya yakin bisa menjadi imam yang baik untuk Sakura. Walau saya baru masuk islam, saya akan terus belajar untuk mempelajari islam. Kalau masalaha keluarga saya, mereka masih belum menerima Sakura dan agama saya yang sekarang. Tapi, saya akan terus meyakinkan mereka," kata Sasuke.
.
Mebuki bersedekap sambil memutar bola matanya. Ia masih kurang percaya pada perkataan Sasuke rupanya.
.
Tanpa diduga Sakura menghampiri ibunya itu dan menggenggam tangan ibunya. "Aku mohon kaa-san restui kami,"
.
Ucapan Sakura tersebut, mau tak mau membuat Sasuke terkejut. Ia tak percaya Sakura akan menerima lamarannya. Padahal ia sudah was-was kalau Sakura akan menolaknya lagi. Eh..rupanya keajaiban datang pada dirinya yang membuatnya senang tak tertahankan.
.
"Sasuke adalah orang yang baik. Aku sudah mengenalnya sejak SMA. Meskipun dia terlihat cuek diluar tapi didalam dia sangat peduli padaku. Awalnya aku memang tak menyukainya, tapi entah kenapa tiba-tiba ada rasa ketertarikan padanya. Lama-lama aku sadar kalau aku memang menyukainya, tapi aku yakin rasa suka ini tak sebesar dia yang mencintaiku. Aku percaya padanya, Kaa-san. Kenapa kaa-san masih tak percaya?" ungkap Sakura sambil sesekali melirik Sasuke.
.
"Tapi, kaa-san takut.."
.
"Kaa-san tak perlu takut. Aku bisa jaga diri dan Sasuke pasti akan melindungiku setiap saat," Sakura mencoba meyakinkan ibunya itu. Mebuki masih tampak berpikir.
.
Mebuki begini juga karena ia khawatir terhadap Sakura. Ia juga masih tak rela jika harus melepas Sakura kepada orang lain. Ia sangat menyayangi Sakura, ia takut Sakura kenapa-kenapa.
.
"Baiklah, ibu merestuimu" ucap Mebuki pada akhirnya
.
Semua orang yang ada di ruangan itupun tersenyum senang, terutama Sasuke dan Sakura.
.
"Tunggu dulu!"
.
Sasuke, Sakura, Hiruzen dan Mebuki menatap Kizashi dengan pandangan bertanya.
.
"Ada syaratnya" ujar Kizashi.
.
Sasuke sedikit takut akan syarat yang diberikan Kizashi, ia takut tak bisa memenuhinya.
.
"Pernikahan kalian harus digelar seminggu lagi."
.
Semua orang terkejut dengan apa yang diucapkan Kizashi.
.
"Bukankah itu terlalu cepat?" kata Sasuke.
.
"Iya, memang. Tapi ini dilakukan agar kalian terhindar dari fitnah. Aku pernah melihat kalian sering jalan bersama. Aku takut orang lain berpikiran yang tidak-tidak tentang kalian karena itu. Belum lagi dengan godaan setan. Setan bisa membisikan sesuatu pada kalian kapanpun itu ketika kalian sedang lengah. Aku hanya tak mau ada kejadian tak diinginan terjadi sebelum kalian resmi menikah," jelas Kizashi panjang lebar.
.
"Tapi, bagaimana dengan persiapannya?"
.
"Kau tak sendirian Sasuke. Aku dan semuanya akan membantumu," jawab Kizashi kemudian tersenyum.
.
***
.
Sasuke dan Sakura berjalan-jalan sambil menunggu adzan magrib tiba. Tak lupa mereka juga mengajak Konohamaru. Agar terhindar dari fitnah dan bisikan setan, katanya.
.
"Kita mau kemana?" tanya Konohamaru.
.
"Jalan-jalan" jawab Sakura.
.
"Iya, kemana?" tanya lagi Konohamaru, masih merasa tak puas dengan jawaban Sakura.
.
"Kemana aja,"
.
"Ihh.. aku tanya beneran tau!!" Konohamaru tampak kesal.
.
"Aku juga jawab beneran,"
.
"Sakura-nii!"
.
"Habisnya kau tanya-tanya terus," kata Sakura.
.
"Daripada diem kayak itu tuh.." Konohamaru menunjuk Sasuke dengan dagunya, membuat Sasuke mendengus.
.
Mereka masih berjalan, kali ini dengan diam. Tanpa Sakura tau, didepannya ada batu yang lumayan besar. Ia tak melihat itu dan akhirnya membuat ia tersandung.
.
Sasuke yang ada disampingnya, siap siaga untuk menangkap tubuh Sakura agar tak terjungkal ke depan.
.
Mereka masih berada diposisi itu dan kini saling menatap keindahan mata masing-masing.
.
Entah kenapa Konohamaru merasa seperti obat nyamuk disini
.
"Ehem.."
.
Masih tak ada respon.
.
"Ehem.."
.
Masih juga tak ada respon.
.
"EHEMM.."
.
Dan dehemenan terakhir yang sengaja ia keraskan mampu membuat sepasang muda-mudi itu melepaskan dirinya masing-masing.
.
"Ingat belum mukhrim! udah main nempel aja. Gak sabaran banget, sih" ejek Konohamaru.
.
Sasuke yang mendengar ejekan Konohamaru hanya mampu mendegus sedangkan Sakura masih merona karena kejadian tadi.
.
Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka sampai dipasar Konoha. Mereka akan membeli jajanan disini untuk berbuka puasa.
.
Tampak Konohamaru seperti sedang menahan sesuatu. Sasuke dan Sakura yang melihatnya menatap aneh dan bingung Konohamaru.
.
"Kau kenapa?" tanya Sasuke dengan kedua alis terangkat sebelah.
.
Konohamaru tak menjawab dan malah seperti sedang memegang selangkangannya.
.
"Kau kenapa sih?" kini Sakura yang bertanya.
.
"Toilet? Dimana toilet?"
.
Hingga akhirnya Sasuke dan Sakura mengerti arti dari tingkah aneh Konohamaru itu.
.
"Disana! cepet nanti keburu bocor lho! Sakura menunjuk arah toilet umum berada. Konohamarupun segera berlari terbirit-birit ke arah toilet yang dimaksud Sakura.
.
"Ada-ada aja dia," ucap Sasuke sambil menggeleng-gelengkan kepala.
.
"Sama persis dengan Naruto, iyakan?" ujar Sakura.
.
Sasuke hanya diam mendengar namanya disebut. Ia jadi ingat hubungannya dengan Naruto kan lagi renggang. Gara-gara Naruto rahasianya diketahui keluarganya. Padahal Sasuke sudah bilang untuk tak memberitahu siapapun dulu dan akan memberitahunya sendiri ke keluarganya. Sahabatnya memang tak bisa ia percaya.
.
"Kenapa diam?" tanya Sakura bingung dengan sikap Sasuke.
.
"Nggak,"
.
Sakura mengernyit ia merasa seperti ada yang disembunyikan Sasuke padanya.
.
"Kau menyembunyikan sesuatu, ya? Katakan!" pinta Sakura.
.
"Nggak,"
.
"Katakan!"
.
Sasukepun menghela nafasnya lalu menceritakan pertengkarannya dengan Naruto dan penyebabnya pada Sakura.
.
"Trus, kamu nuduh Naruto tanpa bukti?"
.
"Aku gak nuduh. Kalau bukan dia, Karin tau darimana?" ucap Sasuke.
.
"Dengar dulu penjelasan Naruto sebelum menyimpulkan, Sas. Kalau Naruto gak kebukti bersalah, kau berarti sudah berprasangka buruk padanya." kata Sakura menaseati.
.
"Baik. Kalau aku bertemu dengannya, aku akan menanyakannya"
.
"Kau juga menyembunyikan kalau Karin pernah memarahimu dirumahmu, kan?" kini giliran Sasuke bertanya pada Sakura.
.
Sakura tampak menggaruk kepalanya yang tak gatal.
.
"I-iya. Tapi, itu agar kau tak memarahinya balik. Aku tau kau pasti akan marah. Janji ya setelah ini kau takkan marah ke Karin," ujar Sakura.
.
"Nggak janji,"
.
"Ayolah, Sas. Kasihan Karin!" Sakura memohon.
.
"Baik. Tapi, kau jawab pertanyaanku! Sunggu kau menyukaiku?"
.
Rona merah menjalar di pipi Sakura mendengar pertanyaan Sasuke tersebut.
.
"Jawab!" tuntut Sasuke.
.
Akhirnya Sakurapun mengangguk walau masih malu-malu.
.
"Kenapa kau suka padaku?" tanya Sasuke.
.
"Kau sendiri kenapa kau bilang bahwa kau mencintaiku?" balik tanya Sakura.
.
"Aku tidak tau," jawaban Sasuke membuat Sakura mengernyit bingung.
.
"Yang pasti, aku mencintaimu itu karena Allah," lanjut Sasuke membuat Sakura tertegun kemudian tersenyum
.
tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Religion
SpiritualDesclaimer: Mashashi Kishimoto Pairing: SasuSaku Genre: Romance, hurt/comfort Warning: OOC, OC, typo, gaje, jelek, dan sebangsanya. Summary: Sakura adalah teman SMA Sasuke yang diam-diam Sasuke sukai sejak lama. Mereka akhirnya bertemu lagi dan hubu...