Chapter 13: Siapa lagi Matsuri?

1.3K 145 4
                                    

Happy Reading.
.
Sudah dua hari ini Sasuke tak mengunjungi rumah Hiruzen. Itu karena dia malas jika harus bertemu dengan Gaara. Ia tidak mau jika harus melihat Gaara dan Sakura saling berbicara. Seharusnya jika sudah mantan, Gaara tak perlu lagi mendekati Sakura, kan? Yah.. dia sepertinya memang cemburu
.
Sasuke menghela nafas panjang.
.
Tadi Hiruzen mengirimkan pesan padanya untuk memintanya datang ke rumahnya nanti. Katanya sih dia mau ngadain acara bukber bareng anak yatim di masjid Konoha nanti. Anak yatimnya berasal dari panti asuhan milik teman Hiruzen yang ada di Suna. Hiruzen ingin membagi keberkahan dengan anak-anak yatim di bulan ramadhan ini. Hiruzenpun meminta Sasuke untuk datang ikut membantunya.
.
Tidak mungkinlah jika Sasuke menolaknya. Tidak mungkin juga Sasuke menggunakan alasan berbohong seperti sibuk, karena nyatanya pekerjaannya sudah selesai semua. Dan bila ia berbohong jugapun puasanya akan percuma. Dia takkan mendapat pahala, yang ia dapat hanya lapar dan dahaga.
.
Hingga ia mengiyakan permintaan Hiruzen. Ia tak tau hatinya akan hancur seperti waktu lalu melihat Sakura bersama Gaara atau tidak? Ia mungkin akan mencoba untuk lebih menjaga hatinya itu agar tak hancur seperti waktu lalu.
.
***
.
Disinilah dia, sedang membungkus makanan sambil menatap nanar pandangan di hadapannya. Sakura tengah tertawa dan itu bukan karenanya, itu karena Gaara.
.
"Nii-san, mukamu aneh. Kau kenapa?" celetuk Konohamaru yang ada disampingnya.
.
Alis Sasuke bertaut.
.
Sasuke tak tau kenapa bocah ini selalu mengurusi urusannya? Sangat persis dengan sohib pirangnya. Kenapa Konohamaru selalu nongol disaat Sasuke sedang kesal? Apa dia mau jadi bahan amukan dari orang yang mengidap penyaikit galau? Kenapa juga bocah ini selalu memanggilnya nii-san? Emang dia pikir, Sasuke kakaknya apa? Gak izin dulu lagi!
.
"Sasuke-nii?"
.
Sasuke menghela nafasnya.
.
"Kau masih kecil, kau tak perlu tau urusanku" hardik Sasuke.
.
Konohamaru yang mendengarnyapun menggembungkan pipinya kesal, "Aku ini sudah SMA. Dua bulan lagi usiaku genap tujuh belas tahun, tau!"
.
"Hn," mendapat tanggapan datar dari Sasuke. Sungguh membuat Konohamaru makin kesal. Diakan cuma mau ngasih ke-care-annya dia ke Sasuke. Masih untung ada yang care ke dia. Konohamaru tak tau Sasuke ini jenis makhluk seperti apa? dan terbuat dari apa? Diajak bicara selalu jutek, gak pernah nanggepin dengan serius.
.
Tiba-tiba...
.
"Assalamu'alaikum," terdengar sebuah salam dari seseorang yang baru datang.
.
Orang itu mengenakan hijab berwarna coklat persis seperti warna matanya.
.
"Wa'alaikumsalam" semua orang menoleh ke asal suara.
.
Beberapa diantaranya seperti terkejut melihat orang yang baru bersalam tadi. Salah satunya adalah Gaara.
.
"Matsuri?"
.
Wanita itu tersenyum saat namanya disebut.
.
Sasuke mengernyitkan alisnya. Ia merasa bahwa Gaara dan sosok wanita yang bernama Matsuri ini memiliki sebuah hubungan, dilihat dari tatapan mata mereka. Tapi, Sasuke tak tau hubungan apa itu.
.
"Kau sudah datang?" tanya Gaara sambil berjalan mendekati Matsuri.
.
Matsuri hanya tersenyum menanggapi.
.
"Kenapa kau tak mengabariku?" tanya Gaara lagi.
.
"Maaf, aku hanya ingin memberimu kejutan" ucap Matsuri dan tanpa Sasuke duga, Matsuri mencium tangan Gaara.
.
Sasuke mengernyitkan alisnya bingung, untuk apa wanita didepannya ini bersaliman dengan Gaara. Apa dia adiknya Gaara? Atau mungkin?...
.
"Maaf, karena saat kau baru sadar dari komamu. Aku terlambat mengunjungimu. Itu karena aku banyak kerjaan" kata Matsuri.
.
"Tak apa. Lagi pula, kakek bilang sewaktu aku koma, kau datang menjengukku. Kau rela-relaan datang demi diriku. Padahal sewaktu itu kau juga banyak kerjaan, kan?" sambil mengelus atas kepala Matsuri.
.
Sasuke makin bingung. Siapa sih Matsuri sebenarnya? Saat ia menoleh ke arah Sakura, Sakura terlihat biasa saja dan malah tersenyum ke arah mereka.
.
"Matsuri itu istrinya Gaara-nii, nii-san" ucap Konohamaru seolah mengerti kebingungan dari Sasuke.
.
***
.
Sasuke nampak duduk di atas kursi kerjanya sambil menumpu dagu. Kata-kata Konohamaru terngiang di kepalanya.
.
"Matsuri itu istrinya Gaara-nii, nii-san"
.
Sasuke tak dapat menyembunyikan keterkejutannya itu, "Dia sudah menikah?"
.
Konohamaru mengangguk.
.
"Kenapa kau tak pernah bilang padaku?!"
.
"Sasuke-nii, tak pernah bertanya padaku," enteng Konohamaru.
.
" Dan kenapa dia selalu dekat dengan Sakura?"
.
Konohamaru tiba-tiba menyeringai, "Kau jujur dulu padaku, kau cemburu kan?"
.
"Apa yang kau bicarakan?!"
.
"Akui dulu. Baru aku akan memberitahumu,"
.
Sasuke menyerah. Ia melihat sekeliling, berharap tak ada yang memperhatikannya "Ya, aku cemburu" setengah berbisik.
.
"Jadi, Katakan!"
.
"Baiklah. Mereka itu setelah putus, katanya sepakat buat gak ngerusak tali silahturahmi mereka. Mereka lebih ingin jadi saudara aja, adik kakak'an gitu. Merekakan juga udah kenal lama. Masa' gara-gara putus, ikatan tali silahturahmi mereka juga harus putus?"
.
Sasuke memang sudah berpikir negatif pada Gaara. Seharusnya ia tak boleh su'udzon pada Gaara. Seorang muslim tak seharusnya berprasangka buruk pada muslim lainya. Karena sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan se sungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.
.
Ia mungkin harus minta maaf pada Gaara. Lebih baik ia meminta maaf daripada ia harus menanggung dosa.
.
***
.
Saat ini Sasuke telah berada di rumah Hiruzen. Kini ia tengah duduk di sofa empuk milik Hiruzen. Di hadapannya juga sudah ada Gaara.
.
"Ehmm.. mana istrimu?" basa-basi Sasuke. Sebenarnya dia bukan orang yang suka berbasa-basi. Tapi, suasana sangat canggung dan Sasuke juga tak tau harus memulai percakapan dari mana.
.
"Maksudmu Matsuri?"
.
"Hn,"
.
"Dia sedang ada di pasar. Dia berbelanja makanan untuk buka nanti. Tunggu dulu! Kau tau dari mana kalau Matsuri istriku? Akukan belum memberitahumu"
.
"Konohamaru yang bilang" jawab Sasuke.
.
Gaarapun ber'oh'ria.
.
"Kami menikah sekitar satu tahun lebih. Aku bertemu dengannya saat berada di Amerika. Dia bekerja disana," ujar Gaara.
.
"Jadi, setelah menikah kalian tidak tinggal serumah. Kalian jadi harus berhubungan jarak jauh?"
.
"Hm. Tapi, Matsuri bilang. Dia akan mengundurkan diri dari pekerjaannya."
.
"Kenapa?" entah kenapa Sasuke jadi penasaran sendiri.
.
"Dia bilang, dia ingin menghabiskan waktunya bersamaku. Dia ingin membuat keluarga kecil bersamaku yang harmonis. Dia juga bilang, kewajiban seorang istri adalah di rumah untuk melayani suaminya. Aku tidak memaksanya. Tapi, dia ngotot, dia ingin jadi istri yang sholehah kepada suaminya," kata Gaara.
.
Sasuke menyimaknya dengan serius.
.
"Jadi, kedatanganmu kesini untuk apa?" tanya Gaara.
.
"Kau mencari Ojii-san? Dia tidak lagi di rumah. Dia ada urusan di luar," kata Gaara.
.
"Bukan. Aku kesini untuk... untuk.. untuk meminta maaf padamu," ungkap Sasuke meskipun sedikit sulit.
.
Gaara mengernyitkan alisnya. "Untuk apa?"
.
"Karena aku telah berburuk sangka padamu,"
.
Gaara makin bingung dengan ucapan Sasuke. "Memangnya kau berburuk sangka padaku tentang apa?"
.
"Aku mengira kau ada hubungan dengan Sakura."
.
"Hubungan?"
.
"Iya. Konohamaru bilang kau mantannya, jadi aku berpikir kau akan mendekati Sakura,"
.
"Kau menyukai Sakura?"
.
"Hn," Sasuke mengangguk dengan sedikit rasa malu. Ya, iyalah. Baru pertama kali dia mengakui perasaannya dengan Sakura kepada orang lain.
.
Gaara tersenyum, "Kami putus itu karena kami merasa bahwa kami lebih cocok jadi saudara dan bukan pasangan. Aku menganggap Sakura seperti adik dan Sakura juga menganggapku sebagai kakaknya. Kau sungguh-sungguh menyukai adikku. Kau tau kan bahwa sekarang dia ingin lebih serius dalam urusan cinta. Dia tak mau dianggap sebagai pasangan sementara, dia ingin menjadi pasangan terakhir sampai ajalnya tiba"
.
"Aku tau. Dan aku sungguh-sungguh ingin menjadikan dia sebagai pelabuhan hatiku yang terakhir. Aku mencintanya," jujur Sasuke.
.
"Jika kau memang benar-benar menyukai adikku kejarlah sampai kau bisa mendapatkan hatinya dan jangan sekali-kali kau buat dia terluka." kata Gaara.
.
tbc
.

My ReligionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang