Chapter 22: Amnesia

1.6K 148 8
                                    

Happy Reading.
.
Sasuke terbaring di rumah sakit tempat Sakura bekerja. Ada orang yang tak sengaja melewati jalanan melihat Sasuke ditabrak oleh sebuah mobil. Lalu membawa Sasuke kemari
.
Sakura yang melihat Sasuke dibawa kemari tentu sedih dan menangis. Padahal pernikahannya tinggal sebentar lagi. Tapi, kenapa ada musibah yang menimpanya. Dia sudah menghubungi keluarga Sasuke. Katanya akan datang kemari.
.
Sasuke sudah diperiksa, ada benturan sangat keras dikepalanya. Tapi, sudah tidak apa. Semoga Sasuke cepat sadar.
.
"Sasuke!" Ibu Sasuke yang baru tiba langsung memasuki ruangan Sasuke.
.
"Apa dia tidak apa-apa?" tanyanya pada Sakura.
.
"Iya, sebentar lagi, dia akan sadar kok" ucap Sakura yang mampu membuat Mikoto bernafas lega.
.
"Ini semua gara-gara kau!" tuding Fugaku pada Sakura.
.
"Hn, ya. Jika Sasuke tidak mengenalmu, dia takkan kecelakaan seperti ini!" kata Madara. (author: bkannya lo ya yang bkin kecelakaan, tua bangka!!)
.
Sakura hanya menunduk mendengar perkataan Madara. Kenapa sih keluarga Sasuke tak bisa menerimanya dan selalu membencinya?
.
Tiba-tiba tangan Sasuke bergerak dan matanya perlahan membuka.
.
"Sasuke!" Mikoto tak percaya sekaligus senang.
.
Mata Sasuke terbuka, dia melihat sekelilingnya. Ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing itu.
.
"Arghh.."
.
"Sasuke kau tak apa?" tanya Mikoto menatap khawatir anaknya itu.
.
"Aku dimana?" tanya Sasuke.
.
"Kau di rumah sakit, nak" jawab Mikoto.
.
"Kau siapa?" tanya Sasuke membuat Mikoto dan lainnya terkejut tak terkecuali Sakura.
.
"Aku kaa-sanmu" ujar Mikoto.
.
"Kaa-san?" Sasuke tampak seperti orang yang sedang mengingat-ingat. "arghh.." ia pegangi kepalanya yang lagi sakit. Semua orang yang ada disana menatap cemas Sasuke.
.
"Kau ingat aku, Sas? Aku Itachi." ujar Itachi yang ada disebelah Mikoto.
.
Sasuke menggeleng membuat Itachi tampak sedih.
.
"Tak adakah yang kau kenal diantara kita ini?" kini Fugaku yang bertanya pada anaknya.
.
Sasuke melihat semua wajah-wajah orang yang ada dihadapannya ini. Sasuke lagi-lagi menggeleng.
.
"Dia, kau kenalkan?" Mikoto menunjuk Sakura yang ada disamping Sasuke.
.
Sasuke menoleh ke arah Sakura. Ia mengernyitkan alisnya, "Kau siapa?"
.
Rasanya Sakura ingin menangis disaat Sasuke tak mengenalinya. Padahal dulu mereka sering bersama dan akan menikah tapi, kenapa sekarang Sasuke malah melupakannya. Ingin rasanya Sakura teriak di depan Sasuke bahwa dia adalah wanita yang akan dinikahinya. Tapi, ia tak bisa meneriakannya. Dia sadar kalau disini ada keluarga Sasuke dan ini rumah sakit. Nanti ia akan mengganggu pasien lainnya.
.
"Kenapa dia?" tanya Mikoto pada Sakura yang tersentak dari lamunannya.
.
"Kurasa karena benturannya yang sangat keras di kepalanya, ia mengalami hilang ingatan atau yang biasa disebut dengan amnesia," ungkap Sakura membuat semuanya terkejut.
.
"Lalu, kapan dia akan sembuh?"
.
"Entahlah."
.
"Ikut aku!" Madara menarik paksa lengan Sakura secara tiba-tiba ke luar ruangan.
.
Saat di depan pintu, Madara menghempaskan dengan kasar tangan Sakura.
.
"Ini salahmu!"
.
"Kenapa anda menyalahkan saya atas kecelakaan yang menimpa Sasuke? Saya tak tau apa-apa," kata Sakura.
.
Madara tampak berdecak dan memutar bola matanya.
.
"Kau tak merasa selama dia bersamamu dia selalu menderita! Lihat dengan apa yang terjadi dia kecelakaan. Itu memang bukan salahmu. Tapi, karena dia bersamamu dia jadi bernasib buruk. Kau hanya membawa musibah untuknya. Kalian tak seharusnya bersama ataupun menikah karena kalian memang tak berjodoh," lanjut Madara.
.
"Dengarkan aku baik-baik, ya! Jauhi Sasuke! Apa kau mau Sasuke tak memiliki keluarga lagi? Dengan kau jauhi Sasuke dan tak berhubungan lagi dengannya, aku akan menerimanya kembali. Dia akan hidup enak seperti sedia kala. Kau mencintainya, kan? Jadi, biarlah Sasuke bahagia," ucap Madara.
.
.
***
.
Sakura saat ini berada di kamarnya. Dia sedang sholat maghrib sekarang. Dia tak pergi ke masjid, karena entah kenapa ia merasa tak enak badan. Bermenit-menit sholat, akhirnya diapun selesai.
.
Dia jadi kepikiran perkataan Madara.
.
"....Tapi, karena dia bersamamu dia jadi bernasib buruk. Kau hanya membawa musibah untuknya. Kalian tak seharusnya bersama ataupun menikah karena kalian memang tak berjodoh,"
.
"....Kau mencintainya, kan? Jadi, biarlah Sasuke bahagia,"
.
Sakura menghela nafasnya. Ia akan menyerahkan semua masalahnya ini kepada Allah. Mana yang terbaik untuknya dan mana yang memang bukan terbaik untuk dirinya.
.
"Ya, Allah.. Aku tak memaksa engkau untuk menjodohkanku dengan Sasuke. Aku hanya ingin yang terbaik untuk diriku dan Sasuke. Jika memang kita tak ditakdirkan untuk bersama aku akan ikhlas dan mencoba menerimanya. Bagaimanapun juga semua yang menentukan hanyalah engkau. Kami manusia biasa hanya bisa merencanakan,"
.
***
.
Hari-hari telah Sakura lewati tanpa ada sosok Sasuke yang selau bersamanya. Bahkan hari raya idul fitri dapat dihitung dengan jari. Jujur, dia sangat rindu pada Sasuke. Dia ingin sekali melihatnya. Tapi, ia ingat apa yang telah dikatakan Madara padanya. Ia harus menjauhi Sasuke dan tak berhubungan lagi dengannya.
.
Hiruzen, Gaara, Konohamaru dan keluarganya sudah tau kalau Sasuke tengah amnesia. Pernikahan mereka sudah pasti gagal. Padahal undangan mereka sudah tersebar. Keluarganyalah yang menanggung malu itu semua. Tapi, untung saja orangtuanya bisa menerimanya dan tak marah.
.
Kemarin dia mendengar dari Naruto kalau Sasuke akan bertunangan dengan Karin. Ia memang sangat sedih mendengarnya tapi ia akan mencoba untuk ikhlas dan tersenyum. Bagaimanapun juga ia ingin Sasuke bahagia dengan kehidupannya sekarang yang tanpa adanya dirinya.
.
Ia juga merasa Karin memang cocok dengan Sasuke. Karin juga pantas bahagia. Ia yakin Karin akan mencintai Sasuke dengan sangat tulus lebih dari rasa sukanya ke Sasuke.
.
Jika Karin memang jodoh Sasuke, jika itu telah takdir Sasuke, ia tak bisa apa-apa lagi,kan . Ia hanya bisa mendoakan semoga kelak Sasuke dan Karin menjadi keluarga yang harmonis.
.
***
.
Sasuke saat ini sedang mengendarai mobilnya menuju rumah seseorang, ia tak sendirian ada Karin yang menemaninya. Mereka akan menuju rumah salah satu tamu undangan tunangannya mereka. Ya. Mereka memang akan bertunangan.
.
Madaralah yang merencanakan ini semua. Ia memang ingin menjodohkan Sasuke dengan Karin. Ada untungnya tersendiri bagi keluarga Uchiha jika berbesanan dengan keluarga Uzumaki. Persahabatan yang terjalin antardua keluarga semakin dekat dan Bisnis Uchiha akan lebih maju jika keluarga Uzumaki mau terus bekerjasama dengannya.
.
Karin memang awalnya terkejut mendengar kabar kalau Sasuke kecelakaan. Ia langsung buru-buru pergi ke rumah sakit. Saat tiba disana awalnya dia terkejut karena Sasuke sempat tak mengenalinya. Madara bilang Sasuke amnesia. Lalu, Madara mengambil kesempatan itu untuk memperkenalkan Karin sebagai kekasihnya dan akan bertunangan sebentar lagi. Karin awalnya terkejut tapi, ia juga mengiyakan perkataan Madara. Ia berpikir, ini adalah cara agar dia mendapatkan Sasuke meskipun dengan kebohongan.
.
Mereka telah memberikan undangan itu. Orangnya ada di rumah dan senang mendengar kabar bahwa mereka akan menikah. Mereka mengobrol sebentar dan kemudian segera pulang karena daritadi mereka sudah berkeliling ke rumah orang-orang untuk menyerahkan undangan.
.
Karin sudah masuk ke mobil, sedangkan Sasuke masih di luar.
.
"Aku pergi sebentar. Jangan kemana-mana!" pamit Sasuke pada Karin.
.
"Kau mau kemana?" tanya Karin yang tak mau ditinggalkan Sasuke.
.
Sasuke tersenyum seraya mengelus pelan rambut merah Karin.
.
"Ada yang ingin kubeli sebentar saya, ya"
.
"Iya. Tapi nanti balik lagi loh,"
.
"Hn,"
.
Sasuke mencari-cari keberadaan sebuah warung di gang yang lumayan cukup besar ini. Entah kenapa ia merasa haus. Padahal tadi pas dia bertamu, dia sudah meminum air yang disuguhi pemilik rumah. Tapi, ia masih haus aja. Memang sih cuaca hari ini panas sekali. Ia sungkan untuk sekedar meminta minum lagi, kan juga dia sudah mau pulang. Sasuke itu gak puasa. Kenapa? Karena gak ada yang bangunin sahur 😂😂 gaklah!! kan Sasuke lupa ingatan, keluarganya juga gak akan mau bilang kalau Sasuke itu islam. Mereka malah ingin Sasuke memeluk agamanya yang dulu.
.
Tibalah dia di sebuah toko.
.
Ia yang akan memanggil penjual toko, diurungkan niatnya. Ia merasa seperti kenal tempat ini. Tiba-tiba dia mendengar sebuah suara seruan yang entah apa itu maksudnya.
.
Ia melangkahkan kaki ke asal suara.
.
Dan tibalah ia disuatu tempat yang sepertinya tak asing baginya lagi. Ia mencoba mengingat-ingat.
.
'Allahu akbar allahu akbar'
.
'Asyhaduan llailahailallah'
.
Kepala Sasuke tiba-tiba pusing entah kenapa. Ia pegangi terus kepalanya.  Hingga akhirnya dia jatuh tak sadarkan diri di depan sebuah tempat yang bernama, Masjid Konoha.
.
tbc
.

My ReligionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang