10.

2.1K 81 0
                                    

Aku membencinya.... Aku membencimu NaeNae Suthatta.

Sungguh aku sangat membenci nya, kenapa dia melakukan ini terhadap ku? Aku mencintainya tapi dia mencintai wanita lain. Dia akan menikahi ku tapi itu hanya karena patuh dan terpaksa, aku benci dengan itu.

Apa kelebihan Aom dari pada aku? Aku bahkan bisa melakukan apapun yang tak bisa dilakukan oleh Aom, dia selalu tersenyum bahkan bercanda bersama dengan Aom, tapi dia selalu memasang wajah datar dan dingin nya ketika bersamaku.

Aku tak suka itu...

Baru kali ini aku merasakan sakit seperti ini, baru kali ini aku menginginkan sekaligus membenci seseorang dengan bersamaan, aku bahkan tak berani memandang nya atau berlama-lama dengannya lagi, aku takut perasaan ini semakin dalam.

"Aku ingin pergi ke club malam." kataku tanpa sedikitpun memandang ke arahnya.

"Tidak Batz, kau tak boleh lagi pergi kesana."

"Tapi aku ingin, Nae. Kau tak bisa bersikap seenaknya denganku."

"Aku bisa Batz." Jawabnya dengam ekspresi datarnya.

"Aku membencimu!" Dan akhirnya kata-kata itupun terucap dari bibirku. Aku sungguh membencinya karena dia tak bisa menerimaku.

"Katakan itu dengan kakekmu agar dia bisa membatalkan pernikahan kita." Luka di hatiku bagaikan di siram dengan perasaan air jeruk saat aku mendengar nya mengucapkan kalimat itu.

Dia juga membenci ku.....

Tanpa ku duga air mata ku menetes dengan sendirinya, aku menangis, aku bahkan tak ingat kapan terakhir aku menangis karena aku bukan tipe orang yang cengeng, namun saat ini, aku menangis karena Nae Suthatta.

"Hentikan mobilnya, Nae." Pintaku lirih.

Aku ingin keluar, aku akan mati sesak jika terus bersama dengan Nae.

"Tidak, kita akan pulang." Jawabnya datar.

"Hentikan atau aku akan melompat sekarang juga." Oh tuhan, aku benar-benar tak kuat dengannya lagi.

Diapun menghentikan mobilnya. Dan aku segera turun dan berjalan kaki diatas trotoar.

Aku tahu jika ini masih jauh dari rumah, tapi aku tidak peduli. Aku lebih suka kakiku bengkak karena berjalan jauh dari pada hatiku sakit mendengar perkataan menyakitkan dari orang yang ku cintai.

Nae mengikuti ku dengan menjalankan mobil di sebelah ku sepelan mungkin. Dia tak memintaku masuk kembali tapi dia menemaniku meski dia di dalam mobil.

Astaga, aku harus seperti apa jika menghadapi nya nanti.

Batz terus berjalan dan berjalan, hingga akhirnya dia sampai kerumah istana nya itu,, Batz langsung masuk ke kamar lalu menutup pintu dengan kasar. Nae hanya bisa menghela nafas nya melihat kelakuan Batz.

Akhirnya yang di tunggu-tunggu pun tiba,, Dimana pernikahan Nae Suthatta & Phichyaphakh Batz akan berlangsung hari ini.

Hari keramat ini pun akhirnya tiba juga. Hari pernikahan ku. Aku melihat bayangan di cermin. Cantik, itulah aku saat ini dengan berbalutkan gaun putih yang membuatku semakin anggun.

Bagaimana dengan Nae?

Aku tahu dia pasti sangat tampan dengan tuxedonya.... Ya tuhan... Haruskah aku membatalkan pernikahan ini?

Aku benar, Nae ternyata sangat tampan dan gagah dengan tuxedo yang melekat pas di tubuh tegap nya, dia masih saja berwajah datar, dan lagi-lagi aku membenci itu.

Aku berjalan di atas karpet merah yang bertabur kelopak bunga mawar putih. Oh tuhan.... Pernikahan ini sangat sempurna jika yang melaksanakan saling mencintai, tapi ini hanya sandiwara kami saja, kami tak menginginkan pernikahan ini.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang