15.

2.3K 82 0
                                    

Aku membuka mataku, terasa berat, badan ku terasa pegal karena percintaan panasku tadi malam, ini sudah seminggu sejak pernikahan ku dengan Nae, dan sejak saat itu pula Nae tak pernah mau berhenti menyentuhku. Ada apa dengan dia?

Dia bersikap sangat manis saat malam hari ketika bercinta denganku. Namun lagi-lagi dia kembali menjadi sosok yang dingin menyebalkan saat pagi hari nya.

Aku membenci itu...

Dia hanya menginginkan tubuhku, apa dia masih mencintai Aom? Apa ini yang dia maksud untuk merubah hidupku setelah menikah dengan nya?

"Cepat mandi dan ayo kita sarapan bersama." Ucapnya datar.

Aku benar-benar membencinya. Dia benar-benar terlihat seperti robot di hadapanku.

Robot yang tampan pasti nya. Akhirnya aku pun bangun. Entah kenapa terpikirkan ide gila di otak ku.

Bukan nya menuju ke kamar mandi aku malah melemparkan diriku diatas pangkuannya.

Dia terlihat sangat terkejut.

"Nae." Panggilku mesra.

"Ke-kenapa?" Tanya nya sambil susah payah menelan ludah nya, aku tahu jika dia sedikit tergoda.

"Apa kau tak menginginkan nya kembali?" Tanya ku lagi dengan nada menggoda.

Dia segera berdiri membenarkan pakaiannya yang sedikit kusut karena ulah ku.

"Aku harus ke kantor, aku sudah telat." Ucap nya tanpa memandang ke arahku.

Aku tahu jika dia mulai tergoda, hanya saja dia malu untuk mengakuinya. Dan tanpa banyak kata lagi dia meninggalkanku.

Huuufffttt.... Sepertinya aku memang harus sabar ketika menghadapi orang seperti Nae Suthatta. Apalagi mengingat perasaan ku kini yang bertambah besar untuknya.

Aku mencintainya....

Lebih dari mencintainya. Bagiku dia sudah seperti lelaki pertama dan terakhir untukku. Sekarang aku mungkin saja tak bisa hidup tanpa nya.

Dia benar-benar lelaki yang luar biasa. Apalagi ketika melihat dia seperti sekarang ini. Mengenakan kemeja, setelan, serta dasi yang sangat pas melekat di tubuh tegap nya.

Astaga, dia lebih cocok di sebut sebagai model dari pada CEO dari Phichyaphakh Empire Group.

Ya, sejak pernikahan kami memang banyak sekali yang mengagumi nya. Wajahnya yang sangat tampan tubuh nya yang sempurna serta kepandaian nya membuat nya menjadi lelaki yang sangat cocok bersanding dengan ku.

Kakek berkata jika Nae sangat cepat dalam belajar. Satu bulan sebelum pernikahan kami, dia sudah mampu beradaptasi dengan baik di perusahaan, dan dalam seminggu ini dia sudah mampu menjadi pemimpin tertinggi di Phichyaphakh Empire Group. Dan semakin membuatku terpana dengan sosok nya.

Astaga...  Sadarlah, Batz.

Setelah selesai mandi aku pun bergegas turun ke lantai dasar untuk sarapan bersama kakek dan suami ku. Suami? sejak kapan aku memanggil Nae dengan sebutan suami.

Tapi ketika sampai di ruang makan aku melihat pemandangan yang entah kenapa membuat mataku panas saat melihatnya.

Di sana tak ada kakek, aku hanya melihat Aom sedang menyiapkan makanan untuk Nae. Suami ku. Keduanya terlihat tampak santai dan saling melempar senyuman.

Apakah mereka masih memiliki hubungan selama ini? Kenapa hatiku terasa sakit saat melihat pemandangan tersebut? Apakah aku cemburu? Apakah ini yang dinamakan dengan cemburu?

Aku segera bergegas menghampiri mereka berdua.

"Aom, biar aku saja yang melayani suamiku." Entah setan apa yang merasuki ku hingga aku mampu mengucapkan kata-kata yang terdengar seperti kata-kata orang yang sedang cemburu.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang