27.

2.1K 76 1
                                    

"Ya. Aku merasakan itu sejak lama, tapi aku selalu menyakiti hatiku dengan berbuat dingin terhadap ku."

"Maafkan aku Batz. Aku baru menyadari nya ketika kau pergi meninggalkan ku. Aku tak bisa hidup jika kau tak berada disisi ku Batz, lagi pula, saat itu aku belum mengerti bagaimana caranya memperlakukan mu." Kata ku dengan tulus.

"Seperti nya si wajah datar sekarang akan menjadi seorang perayu ulung." Sindir nya kepadaku.

Dan aku pun tertawa.

"Seperti nya si Barbie dari Thailand ini bukan lagi menjadi nenek sihir bagiku." Aku pun berbalik menyindirnya.

"Hei, jadi selama ini kau menganggap ku sebagai nenek sihir? Kau sungguh keterlaluan." Kata Batz dengan wajah cemberut nya.

"Itu karena kau terlalu cerewet." Kata Nae sambil tersenyum mengejek.

"Tetap saja itu sangat keterlaluan." Katanya sambil mencubiti perut datarku.

"He,, heiiii, ini sakit sekali, apa kau mau aku dirawat di rumah sakit kembali?" Kata Nae dengan nada bercanda.

Lalu tanpa ku duga dia memelukku.

"Tidak Nae, aku tidak ingin kau sakit lagi, mengingat saat kau hampir meninggalkan ku membuatku sangat ketakutan. Aku takut kehilanganmu Nae." Ucap nya dengan tulus dan lembut.

"Aku tak akan meninggalkan mu Batz, bahkan jika kau memohon supaya aku meninggalkan mu, aku tetap tak akan pernah meninggalkan mu, Kau milikku dan hanya akan selalu menjadi milikku." Jawabku dengan posesif.

"Aku tak akan pernah memohon untuk hal itu Nae." Tambahnya lagi.

Astaga, aku benar-benar merasa sangat bahagia, aku bersyukur bisa menghadapi semuanya dengan baik, aku bahkan akan berterimakasih dengan ayahku karena membuat perjanjian sialan itu supaya aku mau menikahi Batz.

Jika tidak, mungkin saat ini aku tak akan pernah bersanding dengan bahagia nya bersama Batz.

Mungkin sedikit terlambat mengatakan ini, tapi aku akan mengatakannya, aku mencintainya, sangat amat mencintai nya, dan aku tahu jika dia juga sama besarnya mencintaiku.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang