20.

2K 77 0
                                    

Aku masih melamun di dalam ruangan kerjaku. Ku pandangi foto pernikahan kami yang berada di atas meja kerjaku.

Astaga, aku benar-benar merindukan wanita ini. Dimana sebenarnya dirimu, Batz? Aku sudah mencarimu kemana-mana, bertanya kepada semua orang yang mengenalmu, tapi tetap saja tak ada jawaban yang pasti.

Sebenci itukah dirimu padaku Batz?  Taukah dirimu jika aku sakit karena kepergianmu?

Aku merasakan pintu ruang kerjaku di buka. Seorang lelaki tua muncul di hadapanku bersama lelaki paruh baya.

Dia kakek Batz bersama sekretaris pribadi kepercayaan nya. Aku lantas berdiri memberi hormat kepada nya.

"Bagaimana dengan Batz? Apa kau sudah mendapat kabar darinya?"

Aku menggeleng lemah.

"Semua ini salahku, Maafkan aku."

"Tidak Nae, Itu bukan salahmu. Aku yakin Batz tidak pergi meninggalkan kita begitu saja." Kata kakek Batz.

"Dan ini kami membawa kabar untuk mu." Kata kakek sambil memberikan beberapa foto kepada ku.

"Itu adalah foto dari kepolisian, mereka menelusuri kamera CCTV yang berada di jalanan kota ini dan mereka hanya menemukan ini."

"Tina. Mau apa dia bersama Batz?" Gumam ku kemudian.

Aku melihat Batz bersama dengan Tina di foto-foto tersebut. Apa Batz kabur bersama dengan Tina?

"Kau mengenal nya?" Tanya sekretaris kakek kepadaku.

"Ya, dia teman Batz saat sekolah di luar negeri, bahkan dia datang pada pesta pernikahan kami."Jawab ku jujur.

"Hilang nya Batz ada hubungan nya dengan dia Nae." Kata sekretaris kakek.

"Apa?" Pekik ku tak percaya.

"Kami mencurigai jika Batz bersama dengan nya. Karena setelah menelusuri camera CCTV di jalan kami mendapati Batz memang berada di mobil yang sama dengan nya dan menuju ke sebuah mansion mewah di pinggiran kota dan setelah di selidiki, mansion itu sangat ketat dan penuh dengan pengawal di setiap sudutnya. Kami curiga dia menyembunyi kan sesuatu di mansion tersebut." Jelasnya panjang lebar.

Seketika itu juga tangan ku mengepal. Amarahku memuncak. Jika benar hilang nya Batz ada hubungan nya dengan Tina, Aku bersumpah aku akan membunuhnya dengan tangan ku sendiri.

"Berikan aku alamat nya." Kataku dingin.

"Tidak Nae, Kami tak mau kau berbuat nekat tanpa pikir panjang." kata Kakek menatap ku dengan cemas.

"Aku tak peduli. Aku akan mendatanginya." Kataku tegas.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang