17.

2K 78 0
                                    

Sudah sekitar 15 menit aku menunggu seseorang di dalam cafe ini, dan penantian ku tak sia-sia karena kemunculan lelaki itu, lelaki berwajah tampan dan dengan senyuman ceria nya.

"Hai Batz." Sapanya sambil memelukku.

Aku pun memeluknya, aku merindukan pelukan hangat nya.

"Hai, Tina." Sapa ku padanya.

Dia adalah Tina Suppanad, sahabat kesayangan ku.

"Ada apa? kenapa kau menghubungiku pagi-pagi sekali?"

Dan aku pun segera menangis di dalam pelukan nya, Ya, aku memang tak pernah malu menangis di hadapan Tina, dia sudah seperti kakak ku sendiri.

"Aku membutuhkan mu Tina." Kataku dengan sesenggukan.

"Sssshhhtttt... Jangan menangis lagi, aku disini." Ucap nya sembari membelaiku dan menenangkanku.

Aku pun tenang karena belaiannya. Oohh seandainya saja aku bisa mengembangkan perasaan ku untuk nya.

Lama kami berbincang hingga tak sadar hari sudah siang. Tina mengajakku ke mansion miliknya yang berada di pinggiran kota.

Lumayan jauh mengingat posisi kami saat ini berada di tengah-tengah kota Thailand, akupun ikut bersama nya, mengingat saat ini aku sangat tak ingin kembali pulang.

Aku ternganga saat sampai di mansion nya, Tina ternyata bukan sekedar pengusaha biasa, dia memang terlihat sederhana, tapi mansion ini benar-benar menyadarkanku jika Tina bukan dari keluarga biasa-biasa saja.

Mansion nya sangat besar, hampir mirip dengan istana ku, di setiap sudut nya ada pengawal yang berjaga, apa yang mereka jaga? Aku bergidik saat melihat mereka dengan tampang seram nya.

Kami pun masuk ke dalam mansion tersebut, beberapa pengawal bahkan mengikuti kami dari belakang.

"Tina, ini rumah mu?" Tanya ku masih dengan nada tak percaya.

"Iya, Batz, inilah rumah ku." Kata nya dengan senyuman mengembang.

"Dimana bibi, Tina? Dan kenapa banyak sekali pengawal disini?" Tanya ku masih dengan beberapa pengawal yang berwajah seram.

"Tenanglah Batz, ibu tak ikut kemari, dan mereka tak akan menyakitimu jika kau menurut."

"Menurut? Apa maksudmu Tina?"

"Tinggallah disini Batz, Bersamaku." Kata nya kemudian yang sontak membuatku terkejut.

"Apa? Apa yang kau bicarakan Tina? Aku tidak mengerti." Aku merasa suasana di sekitarku mulai aneh. Tina tak pernah seperti ini. Ada apa dengan dirinya?

"Aku mencintai mu Batz, dan aku hanya ingin bersamamu, tinggallah disini bersama ku Batz." Dan setelah kata-kata itu terucap aku mengerti jika aku sedang dalam masalah besar.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang