13.

2.3K 90 8
                                    

Apa benar aku akan melakukan ini? Mampukah aku bertahan dengan godaannya? Sialan! Kenapa juga aku mengeluarkan ide gila itu? Saat ini aku sudah seperti seorang pengecut karena bersembunyi di dalam kamar mandi hampir satu jam lamanya. Arghhhhh... Ini benar-benar membuatku gila.

Aku gugup bahkan sampai mengeluarkan keringat dingin. Aku sadar jika Batz begitu mempengaruhi ku.

Aku ingin memiliki nya seutuhnya...

Aku menarik nafas dalam-dalam. Ya, aku harus melakukannya. Mungkin dengan ini aku bisa belajar mencintai Batz. Tak akan ada jalan untuk kembali.

Kisah cintaku dengan Aom tak akan berjalan lancar. Mungkin aku memang di takdirkan mencintai Aom namun memiliki Batz. Setidaknya aku akam belajar mencintainya.

Ibu pernah berkata padaku.

"Aom memang baik karena dia juga terlihat baik, sedangkan Batz berbeda, Batz memang terlihat seperti gadis sombong, manja dan sifat jelek lainnya, tapi kita tidak tahu bagaimana sosok dia yang sebenarnya. Belajarlah untuk mengerti dia Nae. Mungkin dia memang yang terbaik untukmu." Dan karena nasehat Ibu maka sampailah aku disini, di kamar mandi Batz.

Astaga.. Aku benar-benar bisa gila...

Aku sadar jika beberapa kali aku sempat tergoda oleh Batz. Dia memang memiliki tubuh dan wajah yang sempurna. Sial! Memikirkan hal itu aku jadi semakin gila.

Kubuka pintu kamar mandi, ku edarkan seluruh pandangan ku dan aku mendapati Batz yang sudah tidur meringkuk di dalam selimut nya. Sial! Apa aku terlalu lama di kamar mandi? Sepertinya malam ini aku harus mandi air dingin.

Semalaman aku tidur dalam kesakitan. Bergerak kesana salah kesini pun salah, mandi air dingin pun tak bisa memadamkan gairahku.

Ditambah lagi wanita di sebelahku yang sekarang sudah menjadi istriku ini tidur dengan nyaman dan cantiknya, menggeliat kesana kemari dengan polosnya membuatku semakin menegang.

Baiklah, sepertinya aku tak bisa menahannya lagi...

Ku tangkup kedua pipinya yang segera membuatnya terjaga seketika dari tidur pulasnya.

"Nae." Dia berkata dengan raut terkejut, ya, mengingat sikapku selama ini mungkin dia tak akan menyangka jika melakukan hal ini, bahkan diriku sendiripun tak menyangka akan secepat ini tergoda oleh Batz.

"Aku menginginkanmu sekarang." Dan setelah kata-kataku tersebut aku segera mendaratkan bibirku pada bibir mungilnya, ku sedap rasa manisnya, astagaa.. Aku tak pernah melakukan ciuman yang sangat panas seperti ini bahkan ketika dengan Aom sekalipun.

Aku merasakan Batz mulai membalas ciumanku, dia juga menginginkan nya, dia membuka sedikit bibirnya memberiku akses untuk sampai pada lidahnya, menari-nari bersamanya.

Ku angkat tubuhnya hingga dia berada di atasku. Dia mulai membuka satu persatu kancing piyamaku, aku pun demikian, entah sejak kapan sudah membuka piyama nya meninggalkan nya hanya dengan memakai bra nya saja, membuat nya terlihat sangat menawan saat berada di atasku.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang