26.

2K 75 0
                                    

"Aku tak akan pernah meninggalkan mu Nae." Ucap nya dengan nada lembut.

Astaga... Aku sangat merindukan wanita ini. Wanita yang amat sangat sangat ku cintai.

Akhirnya aku keluar juga dari rumah sakit yang membosankan ini. Aku senang karena itu tanda nya aku bisa menghabiskan waktu ku dengan Batz.

Ohhhh aku sangat merindukan dia... Wanita ku.. Istri ku.. Pendamping hidup ku.. Jiwa ku... Aaahhh aku merindukan mu..

Saat ini aku sudah duduk di atas kursi roda di taman belakang rumah. Aku senang karena aku memiliki kesempatan untuk hidup kembali, mengingat aku sempat koma selama hampir dua minggu setelah kejadian baku tembak kemarin.

Peluru Tina tidak mengenai jantung ku namun tetap saja kehilangan banyak darah hampir saja merenggut nyawaku.

Aku merasakan seseorang mendekat ke arahku. Siapa lagi jika bukan Batz, dia kini sudah menjadi suster pribadi ku karena aku belum bisa berbuat banyak saat ini.

Luka tembak di dadaku cukup parah hingga aku belum bisa menggerakkan bahuku sepenuhnya.

Belum lagi kaki ku ysng patah karena adu pukul dengan Tina sebelum kami berakhir dengan adu tembak.

Dan aku berterima kasih atas itu pada Tina karena dengan begini aku bisa bermanja-manja dengan Batz tanpa mencari-cari alasan lain lagi.

"Nae. Minumlah obatmu. Kau harus cepat sembuh." Ucap nya lembut.

Dia menjadi wanita yang lebih dewasa saat ini. Dia sendiri yang mengurusku tanpa boleh satu pelayan pun menyentuhku.

Aku pun tersenyum padanya dan meminum obat seperti yang dia minta.

"Nae, aku tak melihat Aom lagi, dia kemana? Aku ingin meminta maaf padanya.'' Katanya kemudian.

"Kau tak perlu meminta maaf pada nya Batz." Kata Nae.

Dia memandang ku dengan tatapan tanda tanya nya.

"Kenapa?" Tanya Batz lagi.

"Karena aku sudah memecat nya dan mengeluarkan nya dari rumah ini?" Kata Nae dengan tegas.

"Apa? Kenapa bisa seperti itu?" Kata Batz dengan wajah kaget nya.

"Hubungan ku dan dia sudah selesai Batz, dan aku tak mau dia menganggu kita lagi. Aku hanya ingin bersamamu." Jawabku tanpa basa-basi lagi untuk menyembunyi kan perasaan ku.

"Benarkah?'' Dia mencoba menggodaku.

Aku tersenyum kepada nya.

"Ayolah Batz, akui saja jika kau juga merasakan perasaan itu sejak lama terhadapku." Aku berkata dengan penuh percaya diri.

Putri Manja & Bodyguard TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang