Hai my name is Kim Jeewon, annyeong.
Aku sekarang sedang dalam perjalanan pulang dari kampus. Setelah sampai dirumah, aku segera bergegas kekamar. Melempar tas ku keatas kasur, dan mangganti atasan yang kupakai.
Setelah itu aku langsung keluar kamar dan bersiap pergi. Saat melewati dapur, aku melihat Yeonhee. Jadi aku berpamitan padanya.
Aku pergi menggunakan kereta bawah tanah, perjalanan ku lumayan lama sih! Sekitar 40 menit jika menggunakan mobil. Sekitar 30 menit kemudian akhirnya kereta ku berhenti. Dari stasiun, aku masih harus menempuh 10 menit perjalanan untuk sampai ketempat tujuan ku. Aku bernafas lega saat melihat bengkel yang aku tuju sudah ada didepan mata.
"Max!!" Panggil ku saat melihat pemilik bengkel.
"Hai Ra!!!"
"Butuh perjuangan banget buat sampai kesini. Ngapain sih? Elo buka bengkel mobil kalau jauh dari pusat kota"
"Elo lupa ini bukan bengkel mobil sembarangan?!"
"Hmmm benar juga sih!! Jadi, gimana sama mobil gue?"
"Gue nggak bisa ngelakuin banyak hal Ra.... mobil elo sudah kecepatan maksimal. Kalau elo tambah lagi, mobil sama penumpangnya bisa meledak"
"Terus?"
"Gue hanya menambahkan beberapa sistem canggih dalam mobil elo. Bahkan mulai sekarang mobil elo dan 2 teman elo yang lain bisa saling mengetahui lokasi masing-masing. Jadi ya gitu"
"Oke deh.... gue mau ambil mobil dulu. Nanti uang pembayarannya gue transfer"
Nah! Kalian penasarankan Max ini siapa? Jadi, Max ini adalah saudara dari salah satu teman ku di L.A. awalnya sih aku nggak tahu, tapi teman ku di L.A itu telpon dan bilang semuanya. Ya otomatis aku seneng banget dong!! bengkel yang Max bangun disini berbeda. Pokoknya lengkap deh!!. Setelah mengambil mobil, aku langsung bergegas pulang.
Saat ditengah perjalanan, dari jauh aku melihat seorang anak kecil duduk disalah satu bangku taman bermain. Anak laki-laki itu duduk sendirian dan jujur aku jadi penasaran. Aku menepikan mobil dan menghampiri anak itu. Saat aku duduk disampingnya dia melihat ku dengan tatapan bingung.
"Noona, olang jahat ya?" Kata anak kecil itu. Ah ternyata dia masih cadel.
Aku tersenyum agar dia tidak merasa takut.
"Aku bukan orang jahat kok!?. Ngapain kamu disini sendirian? Dimana orang tuamu?"
"Kata kookie hyung, ayah dan ibu sudah telbang kelangit. Aku datang kesini belsama kookie hyung, dia lagi beli es klim"
Aku merasa kasihan pada anak kecil itu. Dia sudah tidak mendapat kasih sayang orang tua lagi dalam umur yang masih kecil.
"Jihoon"
Mendengar sebuah panggilan, aku dan anak kecil itu melihat kearah sumber suara. Aku sedikit terkejut melihat siapa cowok yang ada dihadapan ku. Tapi dengan cepat ekspresi ku berubah menjadi dingin.
"Jihoon pergi bermain dulu ya.... hyung mau bicara dengan noona ini" Kata cowok itu.
"Nde"
Jihoon pergi dan cowok itu duduk menggantikan Jihoon.
"Apa kita pernah bertemu?" Tanya cowok itu.
"Tentu saja Mr. Jeon. Gue nggak nyangka elo bisa lupa?"
"Oh! apa elo jalang yang pernah gue sewa buat making love?"
"Hahaha..... elo bahkan nggak akan pernah bisa menyentuh gue"
"Begitu kah? Gue rasa.... sebentar lagi elo pasti bakal minta kenikmatan dari gue"
"Coba saja!! Jangan panggil gue Jeewon kalau gue nggak bisa buat elo nyerah"
Aku berdiri dan mulai melangkah pergi. Tapi ada sebuah tangan yang menahan ku. Oh ternyata itu tangan Jungkook.
"Elo normal?" Tanya Jungkook.
Aku terkejut mendengar pertanyaan itu walaupun ekspresi wajah ku tetap datar. Aku menghela nafas dan menarik tangan ku dari genggamannya.
"Dengar Jeon Jungkook, gue cewek normal. Tapi gue nggak tertarik sama elo. Jadi mendingan, elo jauhin gue dan urus adik elo dengan baik"
Aku kembali melangkah pergi.
"Kalau elo menjauh gue yang akan mendekat. Elo udah nantang gue Jeewon" Gumam Jungkook tapi masih bisa ku dengar.
Aku menyeringai membayangkan jika aku membuat masalah dengannya dan bisa kembali ketempat yang aku inginkan. Aku berjalan kearah mobil bersiap untuk melanjutkan perjalanan.
Saat sampai dirumah, aku segera memarkirkan mobil didalam bagasi dengan rapi. Aku masuk kedalam rumah dan melihat Yoenhee. Kita berbicara sebentar, setelah itu aku langsung masuk kekamar.
Saat sampai didalam kamar, aku tertawa sekencang-kencangnya. Oh, jangan berpikir aku sudah gila!.... aku hanya berpikir kalau ternyata negara dimana ibuku dilahirkan cukup menarik.
Aku melirik kearah meja belajar ku dan melihat Ipad yang kemarin baru saja ku beli. Aku mengambilnya dan memperhatikannya dengan seksama.
"Akhhhh..... ini warna gold. Aku nggak suka warna gold" Teriak ku.
Untung saja kamar ku sudah dibuat menjadi kedap suara. Aku membanting Ipad itu dan mulai menghancurkannya. Aku mendengar suara pintu terbuka, lalu suara teriakan.
Aku melihat Yoenhee yang menatapku dengan bingung. Dia bertanya apa yang aku lakukan dan aku menjawab yang sebenarnya. Aku mendengar helaan nafas dari Yoenhee sebelum dia keluar kamar.
Aku kembali melanjutkan aksiku menghancurkan Ipad. Kegiatan ku berhenti setelah mendengar Yoenhee yang menyuruh ku mandi.
*vote and comment jangan lupa*
See you
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Faces for a Bad Girl ✔
Fanfic"akhirnya kita sampai...." teriak hyunsun. "ingat!! kita punya rencana" kata jeewon. "dasar otak jenius. kita tau kali!! nggak usah dibahas" sahut Yeonhee. "hehehehehe.... mianhe". di lain tempat 7 cowok cogan sedang berkumpul. mereka membahas sesua...