31 ~ Restu

1K 57 0
                                    

.....

Saat matahari terbit di keesokan harinya. Jam 06.00 pagi, magnae line sudah datang kerumah tiga sekawan kita. Untung saja! Tiga sekawan kita adalah cewek rajin yang salah satunya selalu bangun jam 5 pagi.

Magnae line sedang duduk diruang tamu. Yeonhee sedang asik berkutat didapurnya. Hyunsun sedang bersiap-siap dikamarnya. Terakhir adalah Jeewon yang masih tidur bersama guling kesayangannya.

"Yeon~a" panggil Jimin cukup keras.

"Hm" jawab Yeonhee seadanya.

*ingat! Ruang tamu dan pantri dapur saling terhubung tanpa sekat. Sedangkan ruang makan berada disamping kanan dapur*

"Gue mau ketemu Hyunsun" ucap Jimin.

"Ya udah! Sana temuin Hyunsun. Kenapa bilang sama gue?" Ketus Yeonhee.

"Oke"

Jimin berjalan kearah kamar Hyunsun. Dia melihat pintu kamar Hyunsun sedikit terbuka. Perlahan Jimin membuka pintu tersebut. Jimin mematung melihat apa yang sedang ia lihat. Mau tahu?😊

Dari pintu kamar, Jimin melihat Hyunsun yang sedang berdiri membelakanginya sambil membuka tirai jendela yang cukup besar. Kenapa Jimin terdiam? Hyunsun hanya memakai celana pendek 20 cm diatas lutut dan tanktop hitam yang kontras dengan kulitnya yang putih.

Dan kalian tahu kan, bagaimana pikiran seorang Park Jimin yang kelewat mesum tingkat dewa?!😅

Perlahan Jimin mendekati Hyunsun dan berdiri dibelakangnya. Hyunsun sedikit terkejut setelah merasakan sebuah tangan yang memeluknya dari belakang. Hyunsun juga merasakan sebuah hembusan nafas yang menerpa lehernya.

"Hai chagi!" Sapa Jimin dengan suara rendah namun masih bisa didengar oleh Hyunsun.

"Aku pikir siapa!? Ternyata kamu yang datang!" Jawab Hyunsun.

"Kamu habis mandi ya?" Tanya Jimin semakin menenggelamkan kepalanya di leher Hyunsun.

"Hm. Emang kenapa?"

"Aku suka sama bau tubuh mu! Harum!"

"Blackberry! Oppa suka!"

"Suka sekali"

"Oke. Tapi lepaskan pelukan mu. Aku harus ganti baju"

"Nggak mau"

"Ayolah oppa! Aku hanya sebentar"

"Nggak mau"

"Aish! Dasar big baby!"

"Hm. Asalkan kamu momminya, aku ikhlas"

"Park Jimin. Aku bilang minggir!"



Cup~


Mata Hyunsun membulat saat Jimin mencium sebelah pipinya.

"Dengar chagi! Jangan berani berkata kasar! Aku nggak suka. Bibir mu akan ku makan jika masih berkata kasar" kata Jimin tegas.

"Bilang saja, mau cari kesempatan" ketus Hyunsun.

Jimin memutar tubuh Hyunsun agar menghadap kepadanya.

"Aku tidak suka jika yeojachingu ku berkata kasar. Dan kamu tahu chagi, aku tidak suka penolakan" kata Jimin.

'Aku penasaran, bagaimana kalau Jimin tahu bahwa aku yang mengalahkan dia saat balapan waktu itu. Hihihihi~' batin Hyunsun.

"Hei! Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Jimin heran saat melihat Hyunsun terkekeh sendiri.

"Miahae oppa! Aku hanya teringat sesuatu😁" jawab Hyunsun.

"Tak apa. Aku lebih suka melihatmu tertawa daripada ekspresi datar mu selama ini"

Two Faces for a Bad Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang